Welcome to v1olet Blog


All photos, unless I mention and credit the source, are my personal photo stocks. If you like my photos and would like to use them, please ask by writing your comment.

Friday, January 06, 2012

Food : Shabu-Shabu at Kahyangan

Kahyangan Shabu-Shabu Restaurant
Wisma Nusantara Lt. 28-30
Jl. M.H. Thamrin No. 59, Jakarta

Beberapa hari setelah saya makan Shabu-Shabu di Shabuya, saya mendapat undangan makan siang di Kahyangan Shabu-Shabu Restaurant.  Tanpa berniat membandingkan ... karena memang beda kelas dan beda harganya, saya posting foto-fotonya.  Kalau Shabuya konsepnya All You Can Eat (AYCE), nah kalau Kahyangan harus pesan per porsi, dan harganya ... hm ... 1 porsi setara dengan 3 orang AYCE.


Kualitas daging, sayur, dan sausnya memang OK banget.  Salah satu shabu-shabu yg bikin orang ketagihan dan bisa makan sambil merem melek saking nikmatnya, apalagi kalau ditraktir dan boleh tambah lagi dan lagi dan lagi ... he he he ...



Kalau makan shabu-shabu, kecenderungan kita adalah mencemplungkan semua sayur, jamur, tahu, udon, termasuk satu piring fillet daging ke dalam panci berisi kuah kaldu.  Sebetulnya cara seperti ini kurang menikmati, karena kita jadi cenderung makan terburu-buru, soalnya jika kelamaan, dagingnya jadi alot sayurnya jadi lodoh. Masukkan sayur dan kawan-kawannya secukupnya. Kalau kurang, masukkan lagi.

Menurut saya cara makan daging shabu-shabu yg benar adalah :
1. Ambil selembar fillet daging pakai sumpit, lalu masukkan ke dalam panci kuah kaldu yg sudah mendidih.   Tetap jepit daging dengan sumpit
2. Celup selama 5-10 detik
3. Masukkan daging ke saus ponsu di piring kita.
4. Tiup-tiup dikit kalau masih terlalu panas.  Buka mulut lebar-lebar, makan sambil menikmati.
Jangan buru-buru.  Lebih nikmat jika makan bersama-sama, ketimbang makan sendirian he he he  

Ini juga berlaku untuk jamur enoki yg cepat matang.  Kalau jamur enoki itu diceburin bersama sayur mayur ... nanti enoki jadi lodoh dan alot.  Katanya enoki cukup direbus 3 detik, kemudian langsung diangkat dan siap disantap.

Ini restaurant Jepang tapi ada menu lokal yg justru jadi andalan, yaitu Rempeyek Kacang Tanah.  Rempeyeknya tipis dan garing. Sayang saya tidak foto.  Rempeyek itu lebih nikmat kalau diceburin or dicocol ke dalam saus yg sudah diracik dengan bawang putih cincang, lobak cincang, irisan daun bawang dan irisan cabai rawit ... uenakkkk tenan.

Karena saya diundang dalam rombongan besar, 2 lantai di-booking, makanya pelayannya kewalahan dan jadi lama penyajiannya.

Kalau ada uang lebih dan ingin coba shabu-shabu yg endang bambang ... boleh icip-icip di sini.
Dijamin jadi terpacu bekerja lebih rajin, menabung lebih banyak, supaya bisa ke sini lagi he he he ...


rgds,
Lucy

2 comments:

Veny said...

ada harga pasti ada rupa yah Viol
bener juga tuh tips mkn shabu2 yg lu kasih . kita biasa cenderung cemplungin banyak2 spy ga repot kenyataan malah jd ga enak krn tiap bhn tingkat kematangannya beda .

v1olet said...

makanya makan shabu-shabu tuh enaknya beramai-ramai. the more the merrier. itu juga sebabnya, fillet daging kudu dijepit di sumpit masing2 waktu dicelup ke panci kuah kaldu, supaya pembagian adil dan merata he he he .. apalagi kalau fillet-nya kobe beef atau matsuzaka beef, jangan sekali-kali dilepas, ntar dicomot orang lain. :D