Welcome to v1olet Blog


All photos, unless I mention and credit the source, are my personal photo stocks. If you like my photos and would like to use them, please ask by writing your comment.

Sunday, January 25, 2015

Travel : House of Sampoerna, Surabaya, 28 Dec 2014

House of Sampurna18 entrance-9098rw

House of Sampoerna Museum terletak di Taman Sampoerna 6, Surabaya.  Dulunya ini adalah tempat tinggal Liem Seeng Tee dan keluarga, pendiri HM Sampoerna produsen rokok kretek Djie Sam Soe, tapi sekarang dijadikan museum.  Pilar pada pintu masuknya berbentuk rokok 123 Dji Sam Soe. Unik.  Walaupun saya tidak merokok dan tidak suka rokok, saya ke sini untuk menambah wawasan karena kisah hidup Liem Seeng Tee dan istrinya, Siem Tjiang Nio sangat menarik dan penuh pelajaran hidup.  Silahkan baca kisah hidup beliau di sini.  Tidak ada biaya karcis masuk, alias gratis.

Kalau saya tidak salah, museum ini dibagi menjadi 3 ruangan.  Begitu masuk, langsung ketemu kolam ikan mas dan air mancur.  Belok ke kiri ada seperti warung, sepeda ontel, bakul-bakul dan timbangan, dll

House of Sampurna1-9043rw

House of Sampurna2 Sepeda Ontel-9045rw

House of Sampurna3 Bakul-9046rw

House of Sampurna4 dewi anny lucy-9053rw


Belok ke kanan ada seperangkat furniture, meja kerja, foto-foto, lemari yg berisi kebaya Siem Tjiang Nio, dll

House of Sampurna9 Lucy-9067rw


Ruangan kedua diawali dengan pintu melengkung, kemudian kita bisa melihat brankast kuno, foto-foto, lukisan, dan ada korek api dari masa ke masa.


House of Sampurna10-9072rw

House of Sampurna11 korek api-9075rw


Ruangan ketiga ada peralatan marching band, mesin cetak kuno, kereta kuda, warung rokok, dll.  Bisa jajan permen, biscuit, snack di warung itu.

House of Sampurna12 kereta kuda-9080rw


Nah di lantai atas adalah souvenier shop.  Di situ jual batik, cangkir mug yg unik, gantungan kunci, pernak-pernik, dan ada buku biografi Liem Seeng Tee yg bagus dan berwarna.  Tidak boleh foto-foto di sini.

House of Sampurna13 souvenirs-9088rw

Di halaman luar ada garasi koleksi mobil kuno Liem Seeng Tee dan keluarga.  Kita foto-foto di sini.

House of Sampurna21 Ani Lucy Dewi-9113rw


Salah satu hal yg menarik dari House of Sampoerna adalah A City Sightseeing Tour in North of Surabaya.  Disediakan bus yg cantik untuk keliling kota, gratis.  Wah keren banget nih .... sayang waktu saya ke sana, sudah telat sebab tempat terbatas sedangkan peminatnya banyak.  Maybe next time.

House of Sampurna22 Bis Ani Lucy Dewi-9119rw

Disini juga ada Cafe.  Tempatnya nyaman dan bersih.  Pilihan makanan ada yg menu Indonesian food, ada yg menu International.  Khusus bulan Desember 2014, ada New Offerings 'The Mix of Cultures' served Lontong Liwet, Botok Eyang Ti, Dori Lombok Ijo, Kotokan Sampoerna, Es Brontak, Wedang Sundae, Es Empat Lima, Es Bambu Runcing and Es Tugu Pahlawan.


House of Sampurna28 Cafe Lucy-9131rw

House of Sampurna36 Cafe-9158rw

House of Sampurna31 Cafe tangan-9151rw

Saya pilih Kotokan Sampoerna yang adalah Ikan Tenggiri berkuah gurih dan wangi.  Plus nasi putih, plus juice alpukat.

House of Sampurna44 Cafe Kotokan Sampoerna Ikan Tenggiri-9181rw

House of Sampurna37 Cafe Juice-9160rw

Anny dan Dewi pilih Garang Asem Ayam plus nasi putih.  Ayamnya 2 potong loh per porsi.  Puas deh ... seger asem-asem ...

House of Sampurna39 Cafe Garang Asam-9166rw

Ani lebih cocok dengan Chicken Cordon Bleu.

House of Sampurna41 Cafe Chicken Cordon Bleu-9172rw

Kita makan dengan nikmat.  Harganya memang agak mahal karena kelas cafe, bukan restoran biasa.

Dari sini kita order Taxi dan langsung menuju ke Toko Bhek untuk beli oleh-oleh.  Kue melinjo, almond crispy, dll.  Saat itu hujan gerimis.  Mau kemana lagi ya ?  Akhirnya kita kembali ke Hotel Ibis, ambil barang-barang kita yg dititip di concierge, lalu langsung ke Bandara Djuanda, karena kita pikir pasti di sana ramai karena peristiwa AirAsia QZ8501.

Kita tiba di Bandara way to early.  Kepagian banget.  Flight kita :
QZ7689  28 Dec 2014  - SUB 20:50 - CGK 22:10
Kita usaha, kalo bisa dan ada, pindah ke flight yg lebih awal, tp ternyata tidak bisa.
Kita sudah web check in, jadi sudah ada no. kursi.

Ke Starbuck lagi, memanfaatkan promo Rp1,- dari BCA Platinum. Sik asik ...
Nongkrong, ngobrol, charge HP, dll sampe puas.
Setelah itu makan malam di Food Cafe, makan Carl's Jr. Burger.
Kemudian ke Gate, sambil lari-lari karena salah dengar pengumuman, kirain udah last call, ternyata bukan flight kita ... fffiiiiiuuuuhhhhh .....  Flight kita malah delay sampai jam 11 malam, dan dapat snack spy kita ga ngomel-ngomel kelaparan.  Rupanya karena kehilangan 1 pesawat, jadwal jadi morat-marit, semua jadi delay.

Tiba di Bandara Soetta sudah lewat tengah malam.  Taxi Bluebird, Express, Taxiku pun, langka ...  Untung Anny dijemput dedek dan mamanya, kita semua nebeng.  Maksudnya saya mau ikut sampai pangkalan Bluebird di Rawa Bokor, tapi ternyata di situ kosong, tak ada taxi.  Jadi saya ikut sampai kost Ani, dan dari situ baru telpon Bluebird.

Sampai di rumah jam 2 dini hari ... ngantuk dan capek.  Ntar pagi masuk kerja pula ... apa kuat ya ?

So .... itulah jalan-jalan saya di penutup tahun 2014.
Tahun depan mau jalan-jalan kemana ?

Enjoy your life now -- it has an expiry date

End of Kawah Ijen Trip

more photos klik Album Kawah Ijen Trip

rgds,
Lucy

Saturday, January 24, 2015

Travel : Surabaya Kuliner, 28 December 2014

Bangun tidur mau leyeh2 rasanya ... tapi sudah janjian kumpul di lobby jam 8 pagi untuk cari sarapan.  Kita tidak mau sarapan di hotel sebab ingin kuliner sarapan yg khas di Surabaya.  Tapi ternyata Surabaya tidak sama seperti di Jakarta yg sejak subuh sudah banyak orang jualan sarapan.  Di Surabaya ini di hari Minggu, kehidupan baru mulai jam 10 pagi, kata supir Taxi.  Jadi agak susah cari sarapan pinggir jalan ... ooooo begitu toh....

Tadinya kita mau sewa mobil, tapi akhirnya batal krn lebih gampang naik taxi.  Lagipula taxi di Surabaya ini banyak, seperti di Jakarta.  Tujuan pertama kuliner kita adalah makan Lontong Balap.

LONTONG BALAP

Lontong Balap1-9012rw

Lontong Balap itu makanan khas Surabaya. Penampilan sekilas mirip taoge goreng, tapi tidak pakai oncom.  Lontong Balap ini terdiri dari lontong + taoge yg banyak bener (subur dah ....) + tahu goreng + lentho goreng (seperti bakwan dari kacang tolo) + bawang goreng + kuah kaldu dengan bumbu khas + kecap manis.  Rasanya gurih dan manis tentunya .... kalau tidak suka manis, kayaknya enggak klop sama Lontng Balap ini.  Temannya Lontong Balap adalah sate kerang dengan kuah bumbu petis dan kecap manis ... pokoknya serba manis dan petis.  Khas Surabaya banget kan.  Kalau suka pedas, boleh pakai sambal yg banyak ....

Lontong Balap2-9015crw

Lontong Balap4-9019crw

Lontong Balap Sate Kerang1-9022crw

Mengapa disebut Lontong Balap ?  Biar makannya balapan siapa yg habis duluan ?  Tidak dong, yg makan silahkan enjoy tenang-tenang .... yg jualanlah yg harus balapan sampai di tujuan (dulu di pos paling ujung di Pasar Wonokromo) untuk berebut pelanggan, makanya disebut Lontong Balap.

Makan Lontong Balap dengan Kelapa Muda ... enaknya ....

Tujuan kuliner selanjutnya adalah Zangrandi.

ZANGRANDI ICE CREAM

Zangrandi5-9039rw

Kita adalah pelanggan pertama yg nongol di pintu Zangrandi, pas mereka buka pintu, pas kita sampai.  Sebetulnya Zangrandi ada cabang di Jakarta yaitu di Kelapa Gading, cuma kita centil aja pengen makan es krim di sini.  Ini es krim gaya kuno, sama seperti es krim Ragussa di Jakarta.  Dekornya kuno, bangkunya kuno, es krimnya signature banget ...

Zangrandi1-9029crw

Zangrandi3-9035rw

Ini es krim yg kita order

Banana Split Ice Cream untuk Anny dan Saya.  Biasalah banana split sih, pasti ada pisang dibelah dua.

Zangrandi Banana Split, Surabaya #food #icecream #bananasplit #zangrandi

Avocado Ice Cream untuk Dewi.  Es krim rasa alpukat dan ada potongan2 alpukat.

Avocado Ice Crean at Zangrandi Surabaya #icecream #avocadoicecream #zangrandi #food

Noodle Ice Cream utk Ani.  Es krimnya keriting kayak mie bertabur remukan kacang tanah.

Noodle Ice Cream Zangrandi #food #icecream #zangrandi #noodleicecream

Temannya es krim adalah kroket, risoles yg gede dan gendut .... enak dimakan dengan cabe rawit atau saus sambal.

Risoles and Kroket at Zangrandi Surabaya #food #indonesianfood #zangrandi #risoles #kroket

Makin lama, pengunjung makin banyak aja ... lama-lama penuh dan mulai ada antrian.  Untung tadi udah sempat foto-foto waktu masih sepi ha ha ha ...

Nah di sinilah Anny baca berita tentang pesawat AirAsia yg hilang kontak dan jatuh.  Lah... kita nanti pulang dengan pesawat AirAsia ....


Kita kembali ke hotel untuk istirahat sebentar menonton berita TV tentang pesawat AirAsia QZ8501 yg jatuh.  Setelah itu Check Out.  Tujuan selanjutnya adalah ke Museum House of Sampurna.

to be continued

Next Posting : House Of Sampurna, Surabaya

rgds,
Lucy

Travel : Air Terjun Madakaripura, 27 December 2014

Air Terjun Madakaripura11-173452rw

Karena tidak tidur semalaman, begitu masuk ke Elf, tanpa dikomando semua langsung zzzzzzz tidur. Walaupun sudah tidur dan mimpi beberapa ronde, tapi kok waktu saya ngintip, masih di seputar gunung nih ... jangan-jangan nyasar.  Ternyata kata Anny, kita memang nyasar.  Sampai lewat jam makan siang kok masih belum sampai ke tujuan.  Beneran nyasar. Untung saya masih ada biscuit Ritz (bukan iklan ya ...) lumayan jd gak sampai kelaparan.

Kita makan siang di sebuah restoran yg tidak direncanakan.  Penampilan restoran sih kurang meyakinkan.  Begitu kita nongol di pintu resto, ada sekeluarga engkoh2 yg lagi makan, sepertinya mereka juga traveler, bukan penduduk setempat.  Kita merasa lega dan berharap makanannya lumayan.  Saya, Dewi, dan Anny pesan nasi pecel.  Ternyata nasi pecel itu terhidang dengan empal.  Tapi sayang empalnya keras banget, mestinya bisa ditukar dengan tahu tempe.  Minuman yg kita pesan Es Jeruk Nipis, sayang rasanya hambar -- enggak asam, enggak manis.  Ani makan ayam goreng 2 porsi.  Melisa pesan rawon tp isinya jeroan semua, terpaksa order 1 rawon lagi yg daging only.  Ternyata resto ini kurang ok.

Habis makan masih jalan jauuuuuhhh sekali, tidur dan mimpi berapa ronde, akhirnya kita melewati Paiton.  Dan ... elf kita ditangkap polisi.  Salahnya apa?  Melanggar marka jalan.  Buset deh ... lagi hujan gerimis, jalanan sepi, mobil yg lewat cuma satu-satu, kok bisa melanggar marka jalan ya?  Akhirnya Angga turun samperin polisi dan setelah ngomong2, elf kita dibebaskan tanpa tilang tanpa salam tempel.  Kok bisa ?  Sebab Angga anak "anggota".  Untung ada Angga he he he ...

Hari sudah sore, hampir jam 5 sore, kita mulai masuk kawasan air terjun, penjaga pintu bilang sebaikanya kita pulang saja sebab hujan dan takut banjir/longsor.  Tapi Angga tetap ingin masuk, at least sudah sampai di air terjun.  Biar puas.

Air Terjun Madakaripura jalan1-161421rw

Hujan rintik-rintik.  Begitu parkir kita langsung disamperin sama penjual jas hujan plastik.  Katanya biarpun gak hujan tetap harus pakai jas hujan sebab bakal basah kena air terjun.  Saya beli jas hujan yg warna hijau.  Kamera ditinggal, hanya bawa dompet dan handphone.  Guide lokalnya seorang bapak yg sudah berumur.

Air Terjun Madakaripura ini konon tempat Mahapatih Gajah Mada bertapa kali ya.  Jadi ada patung Gajah Mada di pintu masuk.

Air Terjun Madakaripura jembatan2-161806rw

Kita jalan menyusuri setapak jalan kecil yg sdh disemen.  Katanya dulu kalau mau ke air terjun belum ada jalan, harus menyusuri sungai berbatu-batu dan bahaya bisa hanyut.  Memang betul sih, jalan yg kita lalui di bawahnya sungai berbatu-batu.  Ada 2 jembatan besi yg digantung krn nempel di dinding bukit batu, bawahnya langsung sungai. 

Air Terjun Madakaripura jembatan1-161755rw

Hari sudah sore sekitar jam 5 lewat, dan kita ketemu rombongan yg balik dan mereka basah kuyup.  Kayaknya kita rombongan terakhir yg naik deh ...

Katanya ada 5 air terjun di Madakaripura ini.  Saya gak lihat yg pertama, langsung yg kedua, dan di jembatan air terjun ketiga, kita disuruh pakai jas hujan.  Foto-foto dulu ah sebelum pakai jas hujan.
Kita masih lihat sekelompok orang yg main-main dan mandi-mandi di sungai.  Bagus deh masih ada yg lainnya selain rombongan kita.

Air Terjun Madakaripura1-162807rw

Air Terjun Madakaripura all2-163617rw


Kita mulai menyusuri jalan berbatu di pinggir sungai, tanhanya licin dan kita pada gandengan. Kita juga melewati air terjun, masuk disela-selanya, makanya kita pakai jas hujan, kalo enggak, dijamin basah kuyup.  Pemandangan di sekitar sini bagus, tapi tak ada waktu buat berlama-lama, sebab kita musti jalan terus, ngejar waktu supaya sampai di air terjun ke4 dan ke5.  Kita mulai masuk ke sungai yg berbatu-batu dan arusnya deras.  Airnya kira-kira sedengkul dan warnanya coklat karena habis hujan.  Nah ... di sini kita nyebrang satu per satu, bapak guide, TG dan Holan yg bantu pegang tangan kita yg cewe-cewe.  Akhirnya kita sampai di air terjun yg ke4.  Bagus banget, luar biasa ....

Air Terjun Madakaripura4-164820rw

Kita foto-foto di sini, tapi tak bisa berlama-lama krn harus ke air terjun yg ke5.  Nah yg ke5 ini juga bagus banget kalau dipandang mata, tapi kalau difoto kok jadi seperti air tumpah ... apa tehnik foto saya or kamera hp saya yg kurang mumpuni he he he ...  Saya rasa, saya kurang dekat dengan air terjun ini, tapi kalau mendekat, kita pasti basah dan hp kita juga basah, sebab air terjunnya nyiprat-nyiprat.  Pokoknya air terjun ke5 ini bagus deh ... sukar dilukiskan dengan kata-kata dan dengan foto.

Air Terjun Madakaripura9-165229rw

Air Terjun Madakaripura8-165028rw

Baru foto-foto sebentar, bapak guide udah ngajakin pulang, sebab di atas sudah mulai hujan lebat, takut air bah di air terjun ini.  Lagipula hari sudah mulai gelap dan hujan gerimis.  Kata bapak guide, ada turis Korea yg ke air terjun tanpa guide. Waktu di atas hujan lebat, air terjun jadi seperti air bah dan mereka terseret sampai ke sungai. Ngeri juga kan ... jadi kita meninggalkan air terjun.  Habis foto-foto lupa pakai topi jas hujan ... akibatnya basah kuyup deh waktu nyelip diantara air terjun, halahhhhh ... nyadar setelah basah.  Saking arus deras, sendal jepit Ani putus.  Dipinjemin sendal oleh si bapak.  Kita benar2 pengunjung terakhir, sebab waktu kita balik, di sungai sudah sepi dan tidak ada seorang pun selain kita.

Sampai di jembatan, kita jajan pisang goreng. Enaknya dingin2 makan pisang goreng.  Ibu ini juga pedagang terakhir yg masih ada di warung. Setelah itu kita kembali menyusuri jalan setapak dan akhirnya sampai di parkiran mobil.  Hari sudah gelap dan masih gerimis.  Kita ke toilet untuk mandi atau ganti baju, sebab basah kuyup semua.

Tujuan kita adalah Surabaya.  Di tengah perjalanan kita makan malam dulu.  Restoran kali ini cukup bagus dan layak.  Saya makan tempe penyet dan teh manis.  Yg belon pernah lihat tempe penyet, tuh fotonya di bawah ini he he he ...  cuma tahu/tempe yg ditaruh diatas cobek plus sambal dan lalapan.  Kenikmatan terletak pada sambel uleknya ...

Tempe penyet2-152044rw

Sampai di Surabaya, kita mengantar Lisa dan Tia ke Terminal 1, kemudian Melisa dan Holan ke Terminal 2 Bandara Djuanda.  Setelah itu kita diantar ke Hoel Ibis.  Yg terakhir adalah TG ke stasiun. Group of 9 berpisah. Bye-bye, dadahhh ....

Check in di Hotel Ibis, saya sekamar dengan Ani, sedangkan Anny dengan Dewi.  Ah ... nyaman sekali bisa mandi dan keramas dengan puas dan tidur di kasur yg empuk dan bersih ... dan adem AC-nya ha ha ha ...

to be continued

Next Posting : Surabaya Kuliner

rgds,
Lucy   

Sunday, January 11, 2015

Travel : Kawah Ijen, 27 Desember 2014

Ijen Crater Lucy2-8963rw

Kita sampai di Paltidung sekitar jam 11 malam.  Tempat parkir penuh sebab hari ini banyak pengunjung yg mau trekking.  Ramai deh ... gak apa-apa, the more the merrier :)  Hari ini langit cerah, bertaburan bintang.  Bagi kita yg anak kota, sangat langka bisa melihat bintang begini banyak, penuh langitnya sama bintang.  Saya coba foto, tapi gak dapet ... gak support lensanya.  Musti belajar dulu settingnya.  Kita langsung menuju salah satu warung, sebab begadang begini bikin perut lapar.  Kalo tidak diisi nanti bisa enter wind alias masuk angin.

Menu di warung tidak banyak yg bisa dipilih, kebanyakan order mie rebus atau mie goreng instant dan gorengan berupa bakwan bala-bala.  Minuman yg paling pas untuk tempat yg dingin kayak gini adalah susu jahe dan teh jahe.  Manteppp !

Sebelum mendaki, kita foto bersama dulu. Group of 9.  Sayap kiri : saya, TG, Dewi, Ani.  Sayap kanan : Melisa, Tia, Anny, Lisa dan Holan.

Warung Ijen1-8793rw

Toilet hanya ada 3, antrian panjang.  Pas saya lagi nungguin teman2 yg lagi ke toilet, ada cowo gondrong yg main gitar sambil menyanyi lagu "bagaikan air di daun talas", boleh juga suara mas ini.

Sekitar jam 00:30 kita siap-siap trekking.  Pakai jaket, topi, sarung tangan, syal, masker, dll.  Bawa senter, air minum (buat minum dan membasahi masker), makanan manis (sy bawa fitbar), dll.  Ternyata kita dikasih Local Guide, yg adalah mas gondrong yg tadi nyanyi air di daun talas, namanya Rudy.  Kita dibriefing sebentar, katanya jarak tempuh 3 km yg terdiri dari 2 Km mendaki melampaui beberapa pos, setelah itu 200 m mendaki dan kemudian mendatar 800 m.  Kalau kecapean, boleh minta istirahat.  Mendaki dengan langkah kecil-kecil sambil mengatur nafas.  Saat berhenti di tanjakan untuk istirahat, berdirinya berbalik menghadap ke bawah (jadi bukan berdiri menanjak, nanti melorot).  Di pintu masuk, Angga beli tiket trekking.  Yg jualan di dalam tenda, yg beli antri di luar tenda.  Mulailah pendakian kita.

Group kita jadi total 11 orang.  Mendaki pelan-pelan, dengan group2 lain, saling susul menyusul tergantung kekuatan mendaki dan stamina tubuh.  Nah ... setelah melalui pos pertama, kedua, mulai ngos-ngos-an deh, jalan melambat dan sering2 minta istirahat.  Bukan cuma group kita loh ... group lain juga pada begitu.  Jangankan yg tua, yg muda-muda aja banyak yg gak kuat.  Sepanjang pendakian kita melihat banyak orang yg memutuskan untuk balik turun.  Tapi kalo dipikir2, kalo enggak bener2 tepar, mending jalan pelan2, soalnya udah tanggung.  Selain turis lokal, banyak turis asing juga, seperti dari China, Taiwan, Korea, Jepang, bule-bule apalagi, banyak sekali.  Kalo bule-bule pada kuat loh, sambil bawa ransel lagi.  Saya aja yg bawa tas kamera aja rasanya udah mau saya tinggal aja nih ... Tips nih, kalo trekking kayak gini, ga usah bawa tas deh mendingan.  Pakai tas pinggang kecil aja terus air minum dibawa aja.  Sedapat mungkin engga banyak bawaan. Ngeberat2in aja.

Anny mulai tertinggal, ditemani oleh Angga.  Selebihnya tetap mendaki walaupun slow motion dan bentar-bentar minta istirohat.  Karena mendaki rame-rame jadi seru aja, banyak yg mendaki sambil bercanda, gandengan, ngobrol ... please deh, masih ada energi utk ngobrol ck...ck...ck.... hebat!  Adalagi yg sambil mendengar musik dan menyanyi ... "Music is in my blood" weizzzz ..... berattttt mas bro!

2 km itu rasanya jauuuuuuuhhhhhhhhh banget.  Mana gelap, jalan pakai senter, jalanan sempit, mendaki, pandangan kita enggak tengok kanan dan kiri, cuma melihat tanah yg kita injak.  Dewi masuk angin ...  Para cowo -- Rudy guide, TG dan Holan kan masih muda, cowo pula, stamina prima, jalannya cepat dan napas panjang.  Nah yg udah above 30 apalagi saya 40, napas tinggal satu-satu.  Kalau yg depan minta istirahat, yg belakang kan masih mendaki tuh, nah begitu yg belakang sampai di tempat kita duduk2, eh .. yg cowo2 itu udah ngajakin lanjut.  Dewi protes keras tuh ... belon istirahat, eh ... udh mau naik2 ke puncak gunung lagi ha ha ha ...

Akhirnya kita sampai di Pos 2 Km.  Ada warung dan bangku2 kayu tempat kita duduk istirahat beberapa menit.  Bisa minum dan makan permen.  Dewi masuk anginnya udh poll banget, pijit2 dulu. Istirahat 10 menit, kemudian lanjut lagi.  Katanya 200 meter kita mendaki setelah itu 800 meter jalan datar.  Mari kita buktikan itu benar atau PHP lageeeee ....

Ternyata 200 meter mendaki, curam banget ... setelah itu jalan datar sedikit, jalan sempit yg ternyata pinggirnya jurang.  Setelah itu mendaki lagi ... jadi 800 meter datar itu PHP ... yg benar tuh jalan datar cuma 200 meter, yg 800 meter mendaki ... halahhhhhhh ....

Akhirnya saudara-saudara, kita sampai di pinggir kawah yg dikasih pagar kayu.  Malam sangat gelap walaupun bertaburan bintang, jam 02:30 dini hari.  Jadi kita mendaki 2 jam untuk mencapai puncak Gunung Ijen dengan ketinggian 2,799 m (9,183 ft).  Gunung Ijen ini gunung berapi jenis Stratovolcano , pernah meletus bulan Juni 1999.  Terletak di perbatasan antara Banyuwangi dan Bondowoso.


Kata Rudy, kita sudah sampai dan bisa lihat Blue Fire atau Blue Flame yg legendaris itu. Saya berusaha mencari-cari mana Blue Fire .... ternyata hanya berupa 2 titik warna biru.  Kecil banget dah ....  Setelah melihat 2 titik itu, saya mencoba foto-foto.  Karena jarak dari bibir kawah ke objek blue fire di bawah sana terlalu jauh jadi gak jelas juga, mana gelap banget, gak bawa tripod (bawa kamera aja udh setengah mati, mau tambah tripod bisa tepar saya ... kecuali bawa porter pribadi he he he).

Ijen Bluefire2-8830rw

Ijen Bluefire3-8848rw

Kalau mau lihat lebih jelas, harus turun ke bawah, dan kata Rudy, tidak disarankan untuk kita.  Jadi Ani, Dewi, Tia, Lisa, langsung mundur, duduk di batu-batu sambil berpelukan.  Saya masih foto-foto. Sedangkan Melisa, TG dan Holan memaksa Rudy untuk turun ke Blue Fire.  Jadilah mereka ber4 meninggalkan teletubbies yg kedinginan.  Setelah putus asa foto-foto tp hasil mengecewakan, akhirnya saya bergabung bersama teletubbies yg lagi berpelukan.  Sungguh dingin, lapar dan ngantuk. Kalo saya ketiduran, dijamin saya bisa beku kayak es dah.  Sekarang jam 3 pagi.  Kita bakalan di sini sampai sunrise / matahari terbit sekitar jam 5 pagi.  Saya minum dan makan Fitbar coklat.  Mendingan dapet tenaga.  Cuma ini ya ... batu yg kita dudukin ini tajam dan dingin minta ampun.  Makin lama, makin beku pantat kita, mana angin berdesir-desir.  Untung gak kepingin pipis .... bahaya, gak ada toilet di sini.

Pengunjung makin banyak, pada sempit2an di batu-batu di sebelah kita, di depan kita lalu lalang orang yg mau turun ke bawah.  Ada pintu yg ada penjaganya, jadi cuma yg kuat aja yg boleh turun sebab curam dan jalan sempit.  Sebentar-sebentar lewat penambang belerang dengan bawaannya belerang kuning.  Ternyata bluefire itu fenomena alam yg terjadi krn reaksi kimia waktu belerang diambil, mulanya belerang itu warna merah, kemudian dalam proses pendinginan menjadi pink, dan kalau sudah dingin warnanya jadi kuning.  Belerang kuning inilah yg dipikul dibawa turun oleh para penambang.  Bluefire hanya bisa terlihat sekitar jam 3-4 pagi, saat gelap, kalau matahari sudah terbit, sudah tidak terlihat lagi.  Ah ... Rudy gondrong kenapa tidak bawa kamera saya untuk motret di bawah ....

Saat mulai tidak tahan, rasanya pengen turun pulang ... saya mulai bertanya-tanya, kapan Rudy dkk muncul.  Ding dong deng dong .... perhatian-perhatian, panggilan untuk Saudara Rudy, ditunggu teman-temannya di atas ... kok gak balik-balik sih Rudy ....  eh pas lagi ngomong gitu ... Si Anny yg tertinggal di bawah bersama Angga tiba-tiba muncul .... sendirian.  Untung dia dengar suara saya yg lagi panggil2 Rudy, kalo enggak dia jalan terus turun ke kawah cari-cari kita.  Ternyata Anny mendaki sendiri, sedangkan si Angga tidur di emperan got krn ngantuk.  Buset deh .... Dan waktu saya manggil2 Rudy dg desperado, ada local guide yg nyautin loh ... katanya Rudy gondrong masih di bawah.  Ternyata Rudy tidur di bawah, sementara Melisa. TG dan Holan foto-foto bluefire.  Walaupun mereka turun, katanya bluefirenya masih terlihat kecil, masih lebih gede api kompor gas ha ha ha ...

Anny bergabung dengan kita, eh ... Si Ani sudah tidak tahan kedinginan dan memutuskan untuk turun pulang sendiri.  Saya rasa kalo duduk-duduk di batu jadi berasa dingin banget, jadi saya memutuskan untuk berdiri, mencoba foto-foto lagi, dan ngeliatin orang yg foto-foto slow speed.  Kayaknya kalau begini tidak terlalu dingin.  Akhirnya matahari terbit, walaupun tidak terlihat mataharinya krn tertutup awan dan kabut.  Caldera yg berupa Danau berwarna turquois juga tertutup kabut.  Nah ini foto-fotonya.  Enjoy ...

Ijen Crater3-8903rw

Ijen Crater1-8889rw

Ijen Crater9-8950rw

Kelihatan gak para trekker yg lagi berjalan di perut gunung ?  Tampak kecil mungil kan ... Jalanan tempat saya motret nih tanjakan loh ... kelihatannya landai, tapi kalo dijalanin ngos-ngosan juga.

Ijen Crater8-8948rw

Ijen Crater11-8968rw

Setelah foto-foto di atas, Anny, Dewi dan saya memutuskan untuk turun.  Sembari turun saya sembari foto-foto, kalau saya ketinggalan, ntar saya bisa nyusul krn Anny dan Dewi turunnya juga pelan-pelan.  Pemandangan saat turun luar biasa indah ... ternyata tadi malam kita lewatin jalan ini sebab cuma ada 1 jalan ini untuk naik maupun turun.  Jadi bukan memutar gunung loh ya.  Tetangganya Gunung Ijen adalah Gunung Meranti dan Gunung Raung.

Ijen Crater Mt Raung5-8984rw

Gunung yg sendirian ini Gunung Meranti.

Ijen Crater Lucy3-9004rw

Ijen Crater Mt Meranti2-8973rw

Gunung yg ada 3 ini adalah Gunung Raung, Temennya Gunung Raung dan Saudaranya Gunung Raung.  Begitu kata Rudy Gondrong.

Ijen Crater Lucy6-9007rw

Ijen Crater Mt Raung8-8996rw

Pakai lensa 105mm supaya bisa lihat kabut di kaki Gunung Meranti dan bukit hijau seperti karpet ...

Ijen Crater Mt Raung7-8994rw

Saat saya asik foto-foto, saya ketinggalan Anny dan Dewi, tapi ketemu Angga, selanjutnya ketemu Tia dan Lisa, belakangan saya disusul oleh Rudy, TG, Holan dan Melisa.  Saya foto-foto batang pohon-pohon yg hangus terbakar gara-gara pengunjung yg buang puntung rokok sehingga menimbulkan kebakaran 1 minggu baru padam dan pohon bunga eidelweiss pada mati.

Ijen Crater pohon terbakar1-054914rw

Ijen Crater pohon terbakar2-055039rw

Sepanjang jalan juga banyak sampah-sampah.  Paling banyak adalah sampah botol dan gelas Aqua.  Produsen Aqua mestinya bikin acara CSR untuk bebersih sampah botol Aqua di sini nih .... jangan ke Pulau Tidurng ajah.  Ternyata Rudy bawa kantong kresek hitam untuk pungutin sampah dan bawa turun utk dibuang di tong sampah.  Hebat juga si Rudy gondrong ini. 

Sampai di Pos istirahat, pada makan pop mie, minum-minum.  Saya minum Pocari supaya tambah tenaga.  Setelah itu lanjut lagi dan ketemu Anny dan Dewi.  Anny udah celemotan tanah.  Ternyata dia jatuh ngusruk saat di turunan tergelincir.  Untung dia lagi enggak gandengan sama Dewi, kalo enggak bisa ngusruk bareng.  Foto bersama.  Setelah foto ini, Rudy membantu membawakan tas kamera saya ... wah ... dari tadi kek waktu berangkatnya .... enaknya melangkah tanpa beban tas kamera.

Ijen Crater bertujuh-063627rw

Akhirnya kita sampai di tempat parkir.  Ke toilet pastinya krn selama berapa jam menahan rasa.  Setelah itu ke warung untuk sarapan.  Kalau tadi malam mie rebus dengan telur, sarapan adalah mie goreng dengan telur.  Minumnya masih susu jahe.  Sudah kenyang, kita melanjutkan perjalanan tanpa mandi he he he ...  Tujuan selanjutnya adalah Air Terjun Madakaripura di Probolinggo.

to be continued

more photos, klik  v1olet flickr album kawah ijen

rgds,
Lucy