Welcome to v1olet Blog


All photos, unless I mention and credit the source, are my personal photo stocks. If you like my photos and would like to use them, please ask by writing your comment.

Tuesday, May 27, 2014

Travel : Langkawi Trip Day 4 - Telaga Harbour Park

Minggu, 27 April 2014
Telaga Harbour Park


Walaupun jalan-jalan, tapi perhimpuan tak boleh dilewatkan.  Kita berhimpun di kamar Om Arifin yg kemarin pulang ke Jakarta duluan.  Tiga puluh menit Khotbah Istimewa dan 30 menit lagi Pelajaran Menara Pengawal tanpa dibaca.  Keduanya dipimpin oleh Om Enggano.

Setelah itu kita sarapan. Ini hari terakhir dan kita check out.

Masih ingat sister kita yg kehilangan smart phone ?  Ternyata tadi malam dia kirim SMS ke HP yg hilang itu dan minta dengan sangat agar siapa pun yg menemukan HP itu, agar mengembalikannya.  Nah, rupanya HP itu ketinggalan di toko topi di Oriental Village, watku lagi nyoba-nyoba topi ditaruh di tumpukan topi dan pernak-pernik.  Selesai coba-coba topi, lupa diambil. Mbak penjaga toko yg menemukan HP itu menelpon dan kasih tahu bahwa HP bisa diambil di toko topi.  Jadilah habis sarapan kita kembali lagi ke Oriental Village.  Kita tunggu di mobil, enggak turun, sementara Liana dan Jenny ambil HP, kasih hadiah ke mbak itu (untung beli shawl di mal Langkawi ... ), dan beli topi ha ha ha ....  Oya mereka juga kembali ke toko kaos yg kemarin kita obok-obok karena menyangka HP ketinggalan di toko itu.  Minta maaf dan Liana beli kaos lagi ...  Happy -nya HP gak jadi hilang.  Bisa foto-foto lagi deh ...

Rencana mau ke Tugu Elang tapi gak jadi karena memburu waktu, tapi masih sempat ke Telaga Harbour Park untuk foto-foto.  Kemarin sudah lihat dari atas gunung waktu di cable car, nah sekarang didatangi langsung.  Orang-orang ke situ untuk olahraga, jogging, jalan santai.  Oya ternyata itu tepat di sebelah pompa bensin yg kemarin kita datangi.




Ini sebetulnya yacht orang-orang kaya.  Jadi inget Auckland .... yachtnya banyak dan bagus-bagus, mewah.  Cuaca cerah, bagus buat foto-foto selfie.  Walaupun panas, gerah .... tetap semangat !!!



Telaga Harbour Park menutup jalan-jalan kita di Langkawi.  Kita langsung menuju Bandara International Langkawi di area Padang Matsirat.  Masih ada waktu sebelum boarding.  Waktu saya check in, ada baca pengumuman dari Firefly, bahwa Ibu-ibu hamil harap menghubungi petugas Firefly untuk mengangkatkan bagasi mereka di counter check in.  Wah ... hebat banget nih airline, penuh perhatian.  Terkesima, sampai lupa foto papan pengumumannya.

Seusai check in, saya beli sepatu gunung merknya Dr. Cardin ... bukan Doc Marten looohhh.  Penerbangan domestik di sini juga boleh bawa air minum.  Jadi kita masih bisa makan dan minum di ruang boarding.

Flight kita :
Sun 27 Apr 2014 - FY 2051 - Langkawi (LGK) 12.25 - Subang (SZB) 13.40

Tiba di Subang Domestic Airport, kita beli Mc Donald untuk makan di mobil supaya hemat waktu, karena kita mau langsung ke Chinatown.  Karena bandara Subang ini jauh dari tengah kota, jadi sampai selesai makan pun, kita belum sampai di Chinatown.  Sementara itu hujan mulai turuh, awalnya rintik-rintik, lama-lama jadi deras.

Chinatown Kuala Lumpur

Di Chinatown hujan belum berhenti, gerimis sebentar .... lalu hujan lagi ...
But, semagat belanja tak pudar ha ha ha ... keliling dari satu toko ke toko lain.  Suasananya seperti Pasar Baru dan Pasar Glodok gitu deh ... barang murah meriah, made in China pastinyaaaaaaa ....


Kalau di Seoul Korea ada Dong Dae Mun, di Kuala Lumpur Malaysia ada Dong Teh Mun ha ha ha ... ada-ada aja ....



Saya beli babi panggang Long Khe yg seperti Bee Cheng Hiang (ahhh ... lupa difoto ....) soalnya sibuk ....  Ada ayam panggang, babi panggang cincang, babi panggang potongan, bacon dll.  Bisa beli package isi 200 gr, 300 gr, 500 gr, dst.  Outletnya kecil, langsung sumpek dikrubutin kita.

Kita langsung menuju LCCT (Low Cost Carrier Terminal) Airport.  Katanya LCCT ini tak akan dipakai lagi dalam waktu dekat.  Awalnya digagas oleh AirAsia, tapi karena sangat tidak nyaman dan bikin malu orang Malaysia (kata engkoh driver), maka semua akan kembali ke KLIA (Kuala Lumpur International Airport), supaya semua bisa nyaman lahhhhh ....

Oya hari ini kita mengunjungi 5 airport lohhhh ... mulai tadi pagi di Langkawi International Airport (1), Subang Domestic Airport (2), LCCT (3), Changi International Airport (4) dan Soetta Airport (5). Wawww ...

Flight kita :
Sun, 27 Apr 2014 - TR 2465 - KUL 6.30 pm - SIN 7.45 pm

Di LCCT ini kesempatan terakhir menghabiskan RM kita ... so ... shopping again, anyone ....
Imigresen kali ini sangat lancarrrrrrr .... me happy lohhh

Penerbangan singkat, dan kita sudah sampai di Changi Airport Terminal 2.  Yg saya suka dari Changi adalah .... semua flight termasuk yg budget or low cost carrier, semua turun dengan belalai gajah ... gak pakai kepanasan, kehujanan, jalan, naik bus feeder, dll, tapi langsung ke terminal kedatangan. Hebat ... Changi memang layak jadi The Best Airport.

Begitu tiba, kita musti check in di transfer counter.  Paspor dikumpulin, dan kita menyebar untuk shopping.  Eh ... ternyata gak bisa group check in, tapi harus hadir di counter, masing-masing membawa paspor. Katanya petugas mau lihat muka kita satu per satu. Ciahhhhh ... Jadi dipanggilin lagi deh kita, rame-rame ke transfer counter.  Baru dibagikan boarding pass satu per satu.

Setelah itu kita makan malam dulu di food court.  Saya makan kwetiauw goreng ... duh ini tukang kwetiau ngeselin deh ... dia tutup sebentar untuk nyapu ngepel.  Jadi kita nungguin di depan loket dengan galau.  Mama udh ga sabar, jadi dia beli makan sendiri, nasi apa gitu.

Flight yg membawa kita pulang ke Jakarta :
Sun 27 Apr 2014 - RI 801 - SIN 10.15 pm - CGK 10.55 pm

Sampai di Jakarta sudah jam 11 malam lebih ... imigrasi lancar, ambil bagasi dan kita berpisah di Soetta.  Saya pulang naik taksi dan tiba di rumah sekitar jam 12 lewat.  Liburan telah usai.  Besok kerja ...ahhhh ....



Asik juga jalan-jalan bareng sudara-sudari ...
Kalo ada jalan-jalan kayak gini lagi ikutan dongggg ....

More photos on my flickr

rgds,
Lucy

Sunday, May 25, 2014

Travel : Langkawi Trip Day 3 - Sunset at Tanjung Rhu

26 April 2014
Sunset at Tanjung Rhu

Di perjalanan ke Tanjung Rhu, kita berhenti di pinggir pantai untuk jajan.  Ada warung mobil yg jual snack, camilan, rojak, manisan buah, buah dingin, laksa, cendol, dll.  Rujak atau Rojak Malaysia ini bukan diuleg tapi dicampur-campur.  Bumbunya petis + gula jawa + cabe, dicampur diaduk jadi satu di baskom mirip gayung, setelah itu buah-buah dimasukkan ke gayung itu, diaduk-aduk, ditaruh di piring/styrofoam, lalu ditaburi bubuk kacang tanah.



Pemandangan di pinggir pantai juga menarik.  Almost sunset, saya sempat foto-foto saat yg lainnya pada makan dan ngobrol.




Sehabis jajan, kita mengejar sunset ke Tanjung Rhu.  Just in time ... tak lama kita tiba, sunset deh ...
Pantai di sini juga flat ... tapi warna langitnya orange banget.

Saat saya foto-foto sunset, yg lainnya order kentang goreng dan minum-minum sambil ngobrol.




Setelah sunset, kita tungguin sampai blue hour dan langit jadi warna-warni.




Yg tak ketinggalan adalah foto lompat-lompat ... keren kalo lompat dengan background sunset.


Gelap menyelimuti Tanjung Rhu, kita kembali ke mobil dan kembali ke kawasan Pantai Cenang untuk makan malam.  Seafood lagi.  Tapi kali ini tempatnya beda, dan lebih ramai dan terbuka. Seafood Restaurant Haji Ramli.  Tempatnya luas, banyak meja kursi, ikan, udang, cumi, dll pilih, timbang, dan bilang mau dimasak cara apa -- dibakar, goreng, asam manis, asam pedas, dll.  Rasanya sih lumayan, segar, cuma rada lama, mungkin karena pengunjung terlalu ramai.


Minuman ... teh tarik lagi.  Kata Om Enggano, di sini Teh Tariknya yg paling enak.  Saya order Teh Leci dengan buah leci di dalamnya.


Setelah makan malam, kita jalan kaki menuju hotel karena mobil kita tidak dapat parkir di depan resto, saking ramenya.

Malam ini saya, Linda ditemani Om dan Tante Enggano ke mal lagi untuk beli coklat.  Habis dari situ kita balik ke hotel dan istirahat karena capek full day jalan-jalan.

More photos on my flickr

Next Posting : Telaga Harbour Park

rgds,
Lucy

Travel : Langkawi Trip Day 3 - Oriental Village

Sabtu, 26 April 2014
Restaurant Nasi Kandar Tomato, Cenang Beach

Makan siang kita adaah Nasi Kandar Tomato di kawasan Cenang Beach ... yes kita kembali ke dekat hotel kita.

Konon kabarnya, Nasi Kandar Tomato ini paling kondang dan paling enak se-Langkawi.  Mari kita buktikan.

Saat itu panas terik, tapi hujan rintik-rintik.  Begitu sampai di resto, kita udah gerah karena habis dari pulau dan ingin ke toilet.  Toiletnya hanya satu dan selalu dikunci karena hanya untuk tamu restoran saja, jadi kita dikasih kunci toilet, ntar setelah pakai harap toilet dikunci lagi dan kuncinya dikembalikan ke mbak atau mas di resto.  Jarang-jarang nih aturan kayak gini he he he ...

Nasi Kandar tuh apa sih ?  Nasinya bisa pilih, nasi putih, nasi tomat, atau nasi briyani. Semua nasi di sini dari beras Basmati yaitu yg panjang kurus dan dimasaknya buyar, tidak menggumpal. Mau campur-campur juga boleh.  Lauknya kayak warteg atau warung nasi rames, boleh pilih sesukanya, ntar di ujung sono ada mbak atau mas yg catat kita ambil lauknya apa. Ada lalapan yg boleh kita ambil sesukanya, tapi bayar juga loh ...  Lauknya ada daging sapi, daging kambing, ayam, ikan, pokoknya yg serba halal, ada telur, ada tahu.  Dimasak gulai, kecap, balado, goreng biasa, bakar, dll.  Ada sayur juga yg ditumis, dimasak gulai/santan, dimasak kuah, dll.  Kesimpulannya, Nasi Kandar ini adalah Nasi Rames Malaysia dan India.  Kerupuknya adalah Papadam, yg mirip kerupuk gendar atau opak. Tipis garing renyah.

Minumnya standar deh ... lemon tea, teh biasa, juice, dll


Saya pilih lauk Ikan goreng, telur matasapi dimasak gulai, tumis pare dan lalapan.  Minumnya lemon tea.  Resto Nasi Kandar Tomato adalah budget restaurant, jadi harga terjangkau.  Selain dine in, banyak yg take away juga.  Bule-bule juga pada doyan ternyata.

Setelah makan, kita menuju ke Oriental Village.

Oriental Village


Oriental Village adalah taman hiburan terbuka yg lokasinya di kaki Gunung Mat Chinchang dengan ketinggian 709 di atas permukaan laut, yg adalah Gunung tertinggi kedua di Langkawi.  Orang datang ke sini untuk naik Cable Car dan Sky Bridge.  Selain itu ada Duck Tour seperti yg di Singapore.


Begitu masuk, kita langsung bisa belanja souvenir, toko-toko berjejer di situ.  Yg jual baju, kaos, topi, sendal, tas, pernak-pernik, asesoris, dll.  Karena panas terik, kita pada jajan es krim.  Terus kita beli tiket Cable Car.  Belinya bisa kapan saja, tapi masuk ke antrian ada batasan waktunya.  Diminta antri pada jam yg tertulis di tiket.  Kalau belum jamnya giliran kita antri, kita diusir dari barisan oleh petugas.  Jadi kita muter-muter dan duduk-duduk dulu.  Sungguh sayang Sky Bridge sedang maintenance jadi ditutup untuk wisatawan.  Padahal justru Sky Bridge ini yg bagus, karena kita bisa berjalan di jembatan dengan ketinggian 2300 kaki dan panjang jembatan 410 kaki berbentuk kurva.

Hingga giliran kita antri.  Antriannya panjang banget karena 1 cable car hanya muat 6 orang maksimal.  Kita antri ada kali sekitar 1 jam lebih, capek deh ...


Giliran kita tiba dan kita naik di cable car.  Pemandangan sih bagus karena mendaki ke gunung.  Saatnya foto selfie dan foto-foto pemandangan dari dalam cable car.



Sky Bridge difoto dari dalam Cable Car


Cable car berhenti di 3 station.  Kita boleh pilih mau berhenti, atau langsung ke station terakhir tempat Sky Bridge.  Kita berhenti di station 1 dulu untuk foto-foto.


Pada foto di bawah ini ada kapal-kapal yg sandar di dermaga kan, besok pagi kita ke situ.


Di station terakhir yg paling tinggi ada cafe dan jalan masuk ke Sky Bridge, tapi ternyata ditutup karena maintenance.  Jadi kita foto-foto saja.  Setelah minum dan ngobrol-ngobrol, kita naik cable car lagi untuk turun.




Ada masalah nih ... salah seorang dari kita ada yg kehilangan Smart Phonenya.  Baru engeh saat ada di atas pas mau foto-foto.  Kemungkinan HPnya ketinggalan waktu shopping.  Jadi setelah turun, kita menyusuri toko-toko yg tadi pernah dimasuki, tapi tak ketemu. Karena nyadarnya sudah kelamaan.  Mungkin diambil orang atau terbuang.  Akhirnya kita meninggalkan Oriental Village.  Tujuan selanjutnya adalah mengejar Sunset di Tanjung Rhu.

more photos on my flickr

next posting : Sunset at Tanjung Rhu

rgds,
Lucy

Saturday, May 24, 2014

Travel : Langkawi Trip Day 3 - Pulau Dayang Bunting dan Singa Besar

Sabtu, 26 April 2014
Pulau Dayang Bunting

Coba pakai daya imajinasi, miring-miringin kepala, picing-picing mata, mundur dikit kalau perlu, dan lihat 2 foto di bawah ini.  Nah ... pantesan kan Pulau ini dikasih nama Pulau Dayang Bunting ?



Seperti ibu hamil lagi tidur kan ? Di Pulau ini terdapat Tasik atau Danau yang diberi nama Tasik Danau Bunting. Rupanya ada legenda masyarakat setempat tentang pulau ini. Bisa dibaca di foto berikut ini.


Setelah melihat Pulau Dayang Bunting dari jauh, kita berlayar menghampirinya.  Pemandangan di sekitarnya juga bagus-bagus.



Nah sampailah kita ke Dayang Bunting Marble Geoforest Park.  Kita turun untuk mengeksplor Pulau ini. Perahunya nunggu di dermaga. Kita mengikuti jalan yg sudah dibuat, menanjak, naik anak tangga.  Peserta yg manula, tidak ikut naik, dan memilih untuk duduk-duduk santai sambil ngobrol-ngobrol. 


 


Tukang perahu kasih info bahwa di pulau ini banyak monyet liar berkeliaran dan mereka suka merebut makanan, makanya kita dianjurkan tidak membawa kantong keresek atau membawa makanan dan botol minuman, karena akan direbut oleh monyet-monyet ini.  Kecuali kalau kita memang sengaja mau kasih monyet-monyet ini makanan.



Di Danau ini kita bisa sewa sepeda air selama 30 menit untuk keliling-keliling. Saya dan Linda satu sepeda air.  Tante Susan dan Jenny.  Sebetulnya sepeda air ini gak usah dikayuh juga bisa jalan lurus, paling kalau mau belok, tinggal dibelokin.  Tapi sepeda air saya setirnya gak balance nih, maunya buang ke kanan terus, tak bisa jalan lurus.  Jadinya kita harus tahan setirnya dan dikayuh terus, sampe pegel nih kaki krn mengayuh.  Kudu di spooring balancing nih sepeda air.




Danaunya hijau bening dan refleksinya bagus.  Gak rugi deh menggenjot 30 menit he he he...



Setelah bersepeda air, kita kembali ke perahu dan langsung menuju pulau berikutnya, yaitu pulau Singa Besar.

Pulau Singa Besar

Di Pulau Singa Besar kita bisa melihat Burung Elang yg beterbangan di atas perahu kita.  Bisa beli kulit ayam di tukang perahu untuk kasih makan Elang-elang Besar ini.  Begitu ada penumpang perahu yg bawa plastik berisi kulit ayam, burung-burung itu langsung menghampiri dan terbang di sekitar perahu, siap menyambar makanannya.  Kayaknya ada ratusan burung deh.  Siap-siap untuk foto, jangan lupa setting kamera yg bener.  High Speed Continuous, AI Servo, apalagi ya ... tetap saja sulit motret mereka.  Kamera udah high speed, mereka terbangnya juga high speed.  Sampai pegel nih kepala karena mendongak terus, leher berputar, dan tangan sampai lemes karena menopang kamera yg berat.  Hasilnya ... eng ing eng ....  Tak terlalu bagus tapi yah ... lumayan.


Kelihatan gak tuh burungnya pada terbang, kecil-kecil sih kalo di foto ini.  Kudu diamati dengan seksama.




Amazing melihat burung-burung besar ini menyambar makanannya.  Setelah dapat makanannya, mereka terbang ke sarangnya di atas pohon-pohon di pulau yg berbukit.  Mungkin di situ dia punya anak-anak yg menunggu makanan dari induknya.  Atau bisa juga dinikmati sendiri.  OK guys ... enjoy your lunch.

Pulau terakhir yg kita sambangi adalah Pulau Beras Basah.

Pulau Beras Basah

Pulau ini untuk yang mau mandi-mandi dan mau main air.  Pulaunya sendiri biasa aja, tapi pantainya bisa buat berenang, pasirnya putih dan dangkal.  Saya tidak foto-foto dan langsung copot sendal untuk main air.  Cari kerang-kerangan. Banyak turis Bule, China, dan Melayu pada berenang.  Turis bule berenang dengan bikini, turis China dan Melayu berenang dengan pakaian lengkap, nyata benar bedanya ha ha ha ...

Seperti Pulau Dayang Bunting, Pulau ini juga banyak monyet yg berkeliaran.  Mereka juga gak bisa lihat makanan dan minuman, akan direbut.  Ada sekelompok turis India yg bawa makanan di dalam ompreng bening seperti tupperware dan membukanya karena lapar habis berenang.  Seekor monyet melihatnya dan langsung menyambar ompreng itu, kelompok turis itu gak rela.  Direbut balik loh ... dan si monyet berusaha merebut lagi, jadilah orang-orang itu lempar-lemparan ompreng, hingga akhirnya si monyet melompat dan hop ... berhasil tertangkap dan ompreng dibawa kabur menjauh.  Si monyet trampil banget membuka ompreng dan hap ... kue dicaplok, ompreng di tinggal begitu saja mengambang di pantai.  Hebat .... para turis yg menyaksikan pertarungan itu bertepuk tangan .... Monyet itu memang tangkas.

Tapi si monyet yg tadi itu masih lapar rupanya, ada turis cewe Bule dengan bikini, mengeluarkan cream atau sun lotion, dikira si monyet makanan kali ya ... jadi sama dia direbut.  Si turis bule ketakutan karena si monyet tak mau pergi dari cewe itu, malah cewe itu diuber.  Untung ada tukang perahu yg datang membantu.  Si monyet diusir hingga ngacirrrrrr ....

Saat itu panas terik.  Kita tidak berlama-lama di situ karena sudah lapar dan saatnya pulang ke Teluk Baru.  Kira-kita berperahu 20 menit, kita tiba di Teluk Baru.  Setelah perahu merapat, kita digiring ke meja tempat piring yg ada foto-foto kita dijembreng dan kita disuruh tebus/beli.  Kalo tidak dibeli akan dihapus oleh mereka.

Selanjutnya kita naik mobil lagi untuk lunch.

More photos on my flickr

Next Posting : Oriental Village

rgds,
Lucy