Welcome to v1olet Blog


All photos, unless I mention and credit the source, are my personal photo stocks. If you like my photos and would like to use them, please ask by writing your comment.

Saturday, September 22, 2012

Travel : Beautiful Zhangjiajie -- Zhangjiajie part 1

Day 3 : 21 Agustus 2012
Changsa - Zhangjiajie




Pagi ini kita akan ke Zhangjiajie dengan bis. Menurut jadwal, kita menginap di Zhangjiajie selama 3 malam.

Saat kita semua sudah kumpul di bis, ternyata Karen dan Wawan masih ribut-ribut di front desk Hotel.  Ada apakah gerangan?  Ternyata senter di salah satu kamar teman kita, tidak ada.  Ketahuannya waktu kamar diperiksa sebagai prosedur check out.  Lohh ... saya jadi nanya, memangnya ada senter di tiap kamar?  Kata teman-teman saya, ada.  Ditaruhnya di laci diantara 2 bed itu.  Saya sih gak pernah buka-buka laci, jadi gak tahu.  Pihak kita bilang mungkin dari kemarin juga sudah tak ada senter di kamar itu.  Tapi kalau melihat sebegitu ketatnya pemeriksaan kelengkapan kamar, sampai senter saja dia hapal ... mestinya sih gak bakal luput ya ... Tapi siapa yg mau ambil senter di kamar? Buat souvenir ... ??  Di Jakarta juga banyak senter he he he ...

Setelah ribut-ribut selama lebih dari 30 menit, akhirnya kita berangkat.  Gak tau deh siapa yg menang.  Mungkin disuruh bayar harga tuh senter.

Zhangjiajie dulunya bernama Dayong. Pemandangannya indah, tapi agak terbelakang dan miskin karena lokasinya bergunung-gunung dan sulit dicapai.  Supaya daerah ini maju, maka pemerintah China membangun daerah ini menjadi obyek pariwisata dan mempromosikannya supaya menjadi  UNESCO World Heritage Site di tahun 1992.  Sejak tahun 1994 namanya diganti menjadi Zhangjiajie. "Zhang" (张) adalah salah satu marga di China; "jia" (家) artinya keluarga; dan "jie" (界) artinya kampung halaman.  Jadi bisa diterjemahkan sebagi Kampung Halaman Keluarga Zhang.  Tapi makna sesungguhnya dari Zhangjiajie adalah rumah bagi semua orang/turis yg berkunjung ke sana.  Marga Zhang dianggap mewakili orang Han pada umumnya.  Kebetulan saya bermarga Zhang, jadi ini rumah saya juga donksss  ...

Penduduk asli Zhangjiajie adalah suku minoritas Wuling dan Tujia.  Khususnya suku Tujia itu punya tradisi yg unik.  Di malam terakhir kita akan menonton show tentang tradisi suku Tujia.  Misalnya, cara pria memikat anak gadis dengan menginjak tumit si gadis untuk menarik perhatian.  Jika si gadis tertarik juga dengan si pria, dia akan memberi tanda, dan si pria bisa langsung ikut ke rumah si gadis, dan bisa melamar.  Karena lokasi bergunung-gunung, suku Tujia suaranya panjang dan melengking, supaya kalau manggil orang di seberang gunung, bisa kedengaran kali ya ... Itu sebabnya mereka pandai menyanyi dan suaranya bagus.  Sejak remaja mereka harus bisa menyanyi dan berbalas pantun supaya mudah cari jodoh.  Salah satu persyaratan juga tuh.  Yg unik adalah anak gadis juga harus pandai menangis dan meratap, sebab di hari pernikahan, saat mereka harus meninggalkan rumah orangtuanya, mempelai wanita harus menangis dan meratap dengan sedihnya supaya membuat hadirin terharu.  Semakin heboh tangisan dan ratapan, semakin dianggap anak yg berbakti pada orangtua.  Waduh ... akting banget gak seeeehhhhhhh ....  Oya, orang Tujia dan masyarakat Zhangjiajie pada umumnya suka menari.  Tarian pergaulan seperti line dance dan folk dance gitu.  Ramai-ramai ... gerakannya seragam, kadang membentuk lingkaran, kadang berbaris.

Perjalanan sekitar 3,5 jam dengan 2x stop di rest area untuk "chang ge"(= menyanyi di toilet).  Untung tadi malam saya belanja makanan dan minuman di supermarket, soalnya perjalanan jauh dan tiba di Zhangjiajie sudah lewat dari jam 12.  Kita langsung ke restaurant untuk makan siang.  Restaurant ini ada bedug untuk menyambut tamu.  Om Alex langsung main bedug deh.

Selesai makan siang, kita langsung menuju Bao Feng Lake.

Bao Feng Lake


Bao Feng Lake (Treasure Peak Lake) adalah danau buatan di gunung Bao Feng.  Terletak di daerah Suoxiyu, Zhangjiajie, Hunan Province.  Awalnya danau ini adalah untuk reservoir atau waduk, kemudian dijadikan obyek pariwisata.  Kalau di Jawa Barat seperti waduk Jatiluhur gitu kali ya ...  Entah kenapa, kok saya kurang sreg sama yg serba buatan ... kayaknya lebih afdol dengan yg terbentuk oleh alam, bukan oleh manusia, hhmmmmmm .....

Begitu turun dari bis, kita langsung bisa melihat gugusan gunung-gunung batu.  Udaranya sejuk dan kita tidak usah pakai jaket, sebab kita bakal jalan kaki naik ke atas gunung.  Jalannya kombinasi antara jalan aspal, tangga, dan batu-batu. Pemandangan di kanan kirinya kombinasi gunung batu, dinding batu, jurang, pohon-pohon, dll.  Kalau yg tidak kuat jalan, atau punya sakit asma, bisa ngos-ngosan juga.  Nah untuk yg tak kuat jalan, ada jasa tandu.  Ongkosnya mahal juga loh ... tawar menawar lagi ... dari RMB500 bisa turun-turun sampai RMB 200.  Tandunya dipikul oleh 2 orang pria.








Setelah berjalan sekitar 30 menit, kita sampai di Bao Feng Lake. Ada perahu-perahu yg akan membawa kita keliling danau, menikmati keindahan bukit-bukit batu yg kalau kita lihat dengan daya khayal / imajinasi yg tinggi .... seolah-olah menyerupai sesuatu benda, binatang misalnya merak, unta, ikan paus, katak, kura-kura, kera, orang -- kuan im, kepala ratu, dll


 

Kita naik kapal untuk keliling danau.  Danau ini tidak banyak ombak, tapi tetap saja memotret di atas kapal kan goyang-goyang, jadi agak repot juga.  Lagi pula harus memakai daya khayal untuk membayangkan bentuk gunung-gunung batu itu menyerupai apa.  Di kapal ada petugas yg kasih petunjuk.

Ah Mei menyanyi saat kapal kita lewat .... dibalas dengan nyanyian oleh pacarnya Ah Mei (lupa namanya ...)




Nah sekarang pakai daya khayal dan imajinasi ....


Tampak dari depan seperti burung merak, tampak samping seperti unta

Kepala monyet

Kepala Ratu, kok mirip mamanya Bart Simpson :)

Setelah keliling danau, kita pulangnya dengan menuruni tangga yg agak curam dan dalam.  Kalau kita turunnya tidak lihat ke samping-samping sih tidak terlalu ngeri.  Krn saya mau foto-foto, terpaksa lihat-lihat ke bawah dong, ternyata serem juga loh ...





Ada banyak spot untuk foto-foto, khususnya foto narsis di taman dan air terjun buatan.  Air terjun ini dipakai untuk shooting film Avatar.




Foot Massage

Setelah jalan-jalan, kita dibawa ke toko mandatory lagi ... yaitu Foot Massage yg ternyata jualan obat-obatan.  Mula-mula kita dibawa ke sebuah ruangan dan kaki kita direndam dalam ramuan obat.  Sembari direndam, kita mendengarkan penjelasan mengenai obat dan kesehatan.  Obat andalan toko ini adalah yg zat aktifnya diambil dari empedu beruang.  Tapi katanya beruangnya tidak dibunuh, hanya diambil empedunya ... hihhhh sadis gak sih ?!  Harganya ...  mahal lah ... di atas Rp 2 jt.  Yg mau, bisa cobain sample-nya.  Setelah direndam, kaki kita dipijit.  Untuk rendam dan pijit, tidak bayar.  Kemudian masuklah para suhu yg katanya dari Tibet dan mulai memeriksa teman-teman saya yg "tampak" berpenyakit.  Ya ... orang kalau sdh umur 50 thn lebih, pasti ada penyakit, entah darah tinggi, kolesterol, asam urat dll.  Nah ... cara memeriksanya adalah dengan chikung, totok, dan kop.  Wah ... ngeri deh seperti film silat, pakai tenaga dalam .... woowwwww ....

Timbul masalah nih .... setelah selesai rendam kaki, ada 4 orang anak muda dari rombongan kita yg ke toilet, lalu turun ke bawah untuk makan es cincau di halaman toko obat.  Pihak toko obat lapor ke local tour guide dan menetapkan denda per orang USD 20 karena meninggalkan ruangan saat acara belum selesai. Menurut anak2 muda itu, acara pengobatan kan bukan buat mereka, tapi buat ortu mereka.  Lagian para suhu itu juga tidak minat menghampiri anak-anak muda yg dianggap sehat dan belum butuh obat itu.  Wah ... rese nih.  Kok gitu ya ???  Padahal orang tua mereka pada beli obat itu loh ... mahal pula sampai berjuta-juta.  Mulai ill feel nih kita ... Walaupun yg bayar denda bukan kita, tapi kita kesal dong.  Kalau tidak bayar denda, si Karen, local guide kita, tidak dapat cap dari toko itu dan pasti kena penalty oleh agent-nya.  Padahal kita belanja loh di toko obat itu :(

Jun Sheng Gallery



Ini adalah Gallery Lukisan khas Zhangjiajie, yaitu lukisan batu dan pasir.  Yg pertama melukis dengan cara ini adalah Master Jun Sheng, orang asli Zhangjiajie, masih muda, lahir thn 1963 kalau tidak salah.  Lukisannya timbul karena memakai batu, pasir, kayu, dan ditempel dengan getah-getah tumbuhan khusus.  Bagus dan unik lukisannya, sungguh.

Ada lukisan binatang, orang, pemandangan, rumah/bangunan, semuanya tampak hidup.  Lukisan pemandangan, mayoritas pemandangan gunung-gunung Zhangjiajie. Yg juga menarik adalah seri lukisan 4 musim -- Winter, Spring, Summer, Autumn.

Harganya relatif tergantung ukuran dan tingkat kerumitan.  Untuk oleh-oleh, banyak peserta rombongan kita yg beli ... untuk calon besan, calon mertua, pacar, boss,  ha ha ha ....

Kalau ada dana lebih dan pecinta lukisan, boleh beli deh ... recommended.  Oya, tiap lukisan, eksklusif, tidak ada duanya -- hanya satu tiap lukisan, karena dibuat oleh tangan Master Jun Sheng sendiri.  Walaupun kita 3 hari di sini, hanya hari ini kita berkunjung ke sini.  Esok harinya salah satu teman kita mau balik lagi, karena masih kurang oleh-olehnya ... dan ternyata tidak bisa karena sudah lain jurusan.

Oya tidak boleh foto-foto, tapi kayaknya perlu juga untuk dokumentasi ....


Di depan Jun Sheng Gallery, ada yg jual buah thou atau peach di gerobak-gerobak.  Saya suka banget buah ini ... murah lagi ... RMB5 untuk 2 buah.  Buah ini enaknya kalau sudah masak banget ... sudah empuk.  Rasanya manis dan wangi sekali ...


Kita makan malam di restaurant yg letaknya di sebelah Jun Sheng Gallery.  Di sebelah restaurant ada ibu-ibu yg pada menari bersama.  Dari sore sampai malam mereka menari bersama.  Sampai kita selesai makan pun, mereka masih menari.  Asik juga ya  ...



Selesai makan, kita check in di Hotel Zi Yu.  Hotel ini bagus.  Saya suka.  Tapi sayang, kita hanya semalam di hotel ini.  Besok dan lusa kita tinggal di hotel lain yg lebih dekat dengan Gunung yg akan kita kunjungi.

Malam hari kita jalan-jalan di sekitar hotel untuk beli air minum dan camilan.  Oya, camilan favorit selama trip ke Zhangjiajie ini adalah Lay's dengan rasa lemon, ketimun, dll yg di Jakarta tidak ada deh.

Next Posting : Zhangjiajie part 2

rgds,
Zhang Lucy

No comments: