Welcome to v1olet Blog


All photos, unless I mention and credit the source, are my personal photo stocks. If you like my photos and would like to use them, please ask by writing your comment.

Monday, October 31, 2011

Film : Korean Drama - City Hunter



  • Title: 시티헌터 / Sitihunteo
  • Genre: Action, suspense, romance
  • Episodes: 20
  • Broadcast network: SBS
  • Broadcast period: 2011-May-25 to 2011-Jul-28 

 Cast :
Synopsis :
The story takes place in Seoul, 2011. Lee Yoon Sung is a talented MIT-graduate who works on the international communications team in the Blue House. He plans revenge on five politicians who caused his father's death with his surrogate father Lee Jin Pyo and eventually becomes a "City Hunter."

Source :
Drama Wiki City Hunter
Hancinema City Hunter

My comment :
Cerita : Ini film action yg diambil dari komik Jepang / manga berjudul Tsukasa Hojo (City Hunter). Karena ceritanya seputar balas dendam dan intrik politik, jadi banyak adegan berantem, tembak-tembakan, berdarah.  Boleh di-skip atau FF kalau takut, atau mending meram aja kalau takut/ngeri.  Rupanya balas dendam itu ada 2 macam tujuan -- yg pertama balas dendam untuk melampiaskan kemarahan dan perlakuan yg tak adil  dengan tujuan menghukum -- membunuh bila perlu, dan yg kedua adalah balas dendam untuk menegakkan keadilan dan mendisiplin si pelaku kesalahan, bukan dengan membunuhnya.  Yg kedua ini white revenge maksudnya ... balas dendam yg baik.  Padahal sih balas dendam is balas dendam he he he ...  kagak ada yg putih dan kagak ada yg hitam. 

Tokoh Lee Yoon Sung dibuat ironis dan tragis jalan hidupnya. Tapi masih ada untungnya. Dia termasuk pria idaman - ganteng, pintar, tajir.  Super Hero deh.  Hmm ... dasar komik he he he.


Kim Na Na, bodyguard di Istana Presiden, juga punya karakter yg kuat walaupun kehidupannya juga penuh dengan penderitaan dan ketidak beruntungan.  Kim Na Na ceria dan berpikiran positif. 
 

Jalan cerita film ini kuat dan asyik diikuti.  Romance di film ini juga bagus, sedihnya ada, komedinya juga ada.  Menghibur.  Saya lancar sekali menontonnya ... susah berhenti, kalau boleh mau nonton terus he he he ...  Kesimpulannya, jalan cerita OK banget, karakter tokohnya semua OK, tak ada yg menyebalkan, tak ada yg lebay.



Pemain :  OK semua.  Lee Min Ho bagus banget membawakan peran Lee Yoon Sung, sungguh layak dapat award ( Lee Min Ho - Best Actor ).  Lee Min Ho dan Park Min Young OK banget ... cocok chemistry-nya.   Supporting Actor dan Actress juga bagus lah, terutama Lee Joon Hyuk, yg jadi Prosecutor Kim Young Joo.



OST : cocok untuk film action dan boksu he he he ... ada juga yg slow dan agak romantis

Ending : Happy

Rating : 8/10


  
Recommended!  Wajib nonton untuk yg ngefans sama Lee Min Ho, Park Min Young, dan yg suka baca komik Jepang.

rgds,
Lucy

Wednesday, October 26, 2011

Gathering TPL : Ootoya Plaza Indonesia, 22 Oct 2011

Sabtu, 22 Oktober 2011,
Lima member Talk-Play-Love + Kuma (adiknya Channel) ngumpul di Ootoya, Plaza Indonesia

Agendanya adalah Lunch sembari ngobrol-ngobrol, pembagian DVD donlotan K-Drama dan J-Dorama, oleh-oleh, kopi, vit. C dll.

Yg diomongin mulai dari WGM Khuntoria, dengan topik terhangat Nichkun gandul-gandul (scene favorit Ignaz, jiahhhhh ... ), K-Drama yg wajib tonton dan yg boleh dilewatkan, variety show Korea, K-pop, Boybands, Girlbands, Gossip Celebs, J-Dorama yg dalam format MP4 sehingga kudu diconvert kalau mau nonton di player (tugas Nanas nih ...).  Selain itu ngomongin soal bully-membully di sekolah si Nathan, anak Bry.  Juga yg mau beli I-Pad, compare-compare dg Samsung Galaxy Tab.

Waktu saya mau posting blog ini, baru ngeh, ternyata bon makan di Ootoya tidak saya bawa pulang, ketinggalan di meja, dan saya tidak hafal namanya.  Jadi saya YM dan saya tanyakan satu per satu.  Kemarin itu saya tidak "nyontek" pesanan mereka, jadi soal rasa, saya kutip dari percakapan via YM.

Berikut ini foto-foto makanan yg kita order plus kesan dan pesan.  Kagak ada yg mau difoto mukanya, kecuali si Kuma, adiknya Channel. 



Chicken Katsudon
pesanan Ignaz



Menurut Ignaz, tasteless alias kurang rasa.  Mungkin kudu tambah seasoning sendiri, misalnya tambah kecap, tambah cabe bubuk, tambah cuka, kan bentuknya seperti telur dadar tuh.  Ignaz lalu membandingkan dengan menu sejenis di resto tetangga yg katanya lebih enak.  Wah, kalo begini sih kagak bakal repeat order nih, he he he ....

Curry Ramen
pesanan saya dan Channel



Currynya berupa potongan ayam, wortel, bawang bombay.  Kuahnya kental, tidak terlalu berbau rempah.  Porsinya tidak besar, sedang saja.  Kalau untuk cewe sih pas, kalau untuk cowo sih ... enggak nendang deh.  Pakai telur -- bisa pilih telur mata sapi atau telur rebus.  Kita pilih telur rebus, dengan harapan telurnya yg creamy warnanya orange terang.  Eh ... ternyata yg nongol, telur rebus biasa, yg warnanya kuning pucat.  Kecewa deh ...  Rasa ramennya seperti mie instant ...

Kesimpulan : Curry Ramen, rasanya biasa saja.  Menu ini kayaknya tidak bakal kita repeat order, mendingan order yg lainnya.

Si Channel malah ngiler melihat pesanan Tasha. Apa sih pesanan Tasha ?

Miso ... Udon
pesanan Kuma
Kuma lupa satu kata diantara Miso dan Udon. Pembaca harap membantu mengisi titik-titik tsb. he he he (quiz nih ...).  Coba lihat foto di bawah ini, siapa tahu jadi ingat.



Menurut tele-conversation antara Channel dan Kuma rasanya sih, biasa aja.  Tapi kata Channel, bagi Kuma semua makanan enak, kagak ada yg kagak enak he he he ...

Oya Channel dan Kuma juga pesan 2 porsi sushi dan saya tidak foto dan tidak tahu namanya juga.  Menurut Channel, Sushi-nya juga biasa.  Tidak istimewa.

Ootoya Special Lunch
pesanan Tasha yg diincer Enel



Ootoya Special Lunch ini terdiri dari irisan-irisan ayam yg digoreng dengan tepung, kroket Jepang alias Karoke yg garing, plus telur . Tasha pesan yg Set, artinya lengkap dengan Nasi, Acar, Miso Soup, dan Tahu Dingin. Menu komplit.  Kata Tasha, rasanya enak, tapi tidak istimewa utk diorder ulang, tidak sampai maknyuss.  Porsinya benar-benar mantap bikin kenyang alias kenyangnya nendang. Ciaattttttt !!   Hm.... lagian pesannya yg set menu sih, mustinya ala carte aja. Harganya Rp 82K ++, secara lagi discount 25%, masih OK kata Tasha.

Kalau ke Ootoya lagi, Tasha malah ingin order menu seperti Bryo ... Kimuchi Don atau Kimuchi Nabe.  Waduh .... berlaku pepatah "menu tetangga lebih nikmeh ketimbang menu sendiri" he he he

Kimuchidon
pesanan Bryo yg diincer Tasha



Bryo suka yg asam dan pedas.  Jadi katanya enakkkkkkk.  Cocok tuh si Bryo sama pesanannya.  Kimchi dan Daging Sapi ditumis dan ditaruh di atas nasi sebagai topping.  Kayaknya kebanyakan minyak untuk menumis, makanya tuh minyak turun, ngumpul di bawah mangkok.  Mustinya makannya diaduk-aduk kali seperti Bibimbap, biar minyaknya merata-rata.

Kimchinya pedas asam, dagingnya manis.  Kesimpulannya walaupun berminyak masih OK lahhhh, Bryo sukaaaaa sekali, apalagi kalau ditraktir.  Dan kalau ke Ootoya, dia pengen order yg ini lagi .... cinta kimuchidon.

Kesimpulan : cuma si Bryo yg pesanannya tepat dan memuaskan.  Jadi jawara pilih menu adalah Bryo ....


Nah, begitulah hasil wawancara informal dengan customer Ootoya.  Kita berlima bukan ahli kuliner, tapi ini reaksi lidah kita yg sejujur-jujurnya ... 

Dari Ootoya, Tasha, Ignaz dan saya masih lanjut ngerumpi di Starbucks sampai jam 4 sore.  Ngobrol seru gak habis-habis, masih lanjut lagi di perjalanan pulang, sampai depan pintu rumah.

Sampai ketemu lagi di Gathering TPL berikutnya.

Ja ne!
Lucy

Tuesday, October 25, 2011

Film : K-Drama - Heartstrings


  • Title: 넌 내게 반했어 / Neon Naege Banhaesseo
  • English title: Heartstrings, You've Fallen For Me
  • Previously known as: 페스티벌 / Festival
  • Genre: Romance, music
  • Episodes: 15
  • Broadcast network: MBC 2011-Jun-29 to 2011-Aug-18 
Cast :
Synopsis :
Lee Shin is a university student majoring in modern music. He is also the vocalist and guitarist of the band "The Stupid." Shin is known for his good looks and strong passion for music, but in reality he is cold, lacks interest in anything unrelated to music and has neither dreams nor plans for the future. He initially likes Jung Yoon Soo, a dance professor at university, but this all changes when he meets Lee Kyu Won.

Lee Kyu Won is a bright and outgoing student who was born into a prestigious family and is majoring in traditional Korean instruments, especially the gayageum. Kyu Won's grandfather, Lee Dong Gun, is one of the top 3 traditional musicians of his age and his biggest wish is to see his granddaughter become a traditional music prodigy. Trying to live up to her grandfather's expectations, Kyu Won immerses herself in training and becomes a university student who knows nothing outside of her studies. As her friends are fans of "The Stupid", she was forced to go to the band's concert with them. There she saw Lee Shin performing live, and is immediately captivated by him.

source :
Dramawiki Heartstrings
Hancinema Heartstrings



My comment :

Cerita : Rating di Korea jelek, banyak penonton tidak suka dengan film ini.  Tapi menurut saya, serial ini OK kok.  Ceritanya memang tidak rumit, sederhana, menghibur, dan memang film ABG ya ... seperti ini.  Saya sih suka, not bad.  Komedinya boleh, romancenya lumayan.  Ada yg bilang, lebih bagus Mary marry me (Jang Geun Seok & Moon Geun Young) lebih bagus ... menurut saya, masih bagusan ini lah.  Mary marry me sih suram, dan agak lebay dan agak capek nonton semua personilnya pada aneh sifatnya dan banyak masalah.  Kalau Heartstrings ini personilnya normal, seperti mahasiswa dan mahasiswi fakultas kesenian pada umumnya, tidak terlalu lebay.  Persaingan antara sesama siswa/siswi sudah biasa toh ...


Pemain : Jung Yong Hwa dan Park Shin Hye sih lumayan bagus dan chemistry dapet lah.  Pasangan Bapak dan Ibu Dosen juga OK.

OST : enak-enak ... begitu dengar langsung suka.  donlot deh ... jadiin ring-tone juga boleh he he he...

Ending : Happy walaupun agak klise dikit ... tapi film ABG rata-rata endingnya gak jauh beda :)

Rating : 7/10



Recommended untuk yg suka film musikal.

rgds,
Lucy

Monday, October 24, 2011

Film : J-Dorama - Massugu na Otoko

  • Title: まっすぐな男
  • Title (romaji): Massugu na Otoko
  • Also known as: Straight Man
  • Format: Renzoku
  • Genre: Comedy
  • Episodes: 10
  • Viewership rating: 9.2%
  • Broadcast network: Fuji TV, KTV
  • Broadcast period: 2010-Jan-12 to 2010-Mar-16
  • Theme song: Straight by Tortoise Matsumoto (トータス松本) 
Cast :
Synopsis :
Matsushima Kenichiro is basically a straight guy because he hates dishonesty. He is an employee at a medium-sized building firm and works in design. However, he is inept when it comes to love. Kenichiro’s destiny changes after he meets Kurita Narumi, an audacious, self-centred impish female. He becomes serious about leading her back to the right path which she finds interesting. While getting pushed around by Narumi, who is the exact opposite of him, Kenichiro learns about her way of doing things and way of life. He is stimulated by her and gradually gets attracted to her... Before long, he starts to look at a new self and at the things he had believed were correct, maturing into a more upright man.

source : Massugu na Otoko



My comment :

Cerita : kehidupan sehari-hari tentang cowo yg baik hati dan penuh tanggung jawab, Ken-chan. Secara tak sengaja kenalan dengan satu cewe yg hidupnya masa bodoh dan easy going, Narumi.  Sejak kenalan kehidupan Ken-chan jadi ribet karena Narumi sering terlibat masalah dan Narumi selalu cari Ken-chan untuk mengatasinya.  Ken-chan terlalu baik hati untuk siap menolong.  Akibatnya sudah bisa ditebak lama-lama jadi terbiasa direpotin, dan malah jadi sepi kalau tidak digerecokin sama Narumi.  Dari kasihan lama-lama jadi naksir.  Yang tadinya komedi, jadi romance deh ...  Lumayan menghibur dan tidak rumit.

Pemain : Sato Ryuta cocok nih membawakan peran sebagai cowo polos yg lurus. Baik hati, suka menolong, bertanggung jawab, kadang naif juga sih.  Nah, Kyoko Fukada cute dan cantik dengan rambut model pendek.  Peran cewe yg agak oneng pas bener ... dengan ekspresi wajahnya yg inosen.  Kalau pas dia lagi cuex dan bikin masalah, sebel juga sih lihatnya ... Supporting actress dan actor lainnya boleh juga.

Ending : happy
OST : boleh lah ...
Rating : 7/10
Recommended untuk yg ngefans sama Kyoko Fukada :)

rgds,
Lucy

Sunday, October 23, 2011

Travel : Shanghai Yu Garden

Day 8 : September 3, 2011
Yu Garden


Yuyuan Garden or Yu Garden is located in the center of the Old City next to the Chenghuangmiao area in Shanghai, China, is considered one of the most lavish and finest Chinese gardens in the region.

The garden was first established in 1559 as a private garden created by Pan Yunduan, who spent almost 20 years building a garden to please his father Pan En, a high-ranking official in the Ming Dynasty, during his father's old age. Over the years, the gardens fell into disrepair until about 1760 when bought by merchants, before suffering extensive damage in the 19th century. In 1842, during the Opium Wars, the British army occupied the Town God Temple for five days. During the Taiping Rebellion the gardens were occupied by imperial troops, and damaged again by the Japanese in 1942. They were repaired by the Shanghai government from 1956–1961, opened to the public in 1961, and declared a national monument in 1982.

Source : Wikipedia

Itu tadi sejarahnya menurut Wikipedia.  Selain taman, Yu Garden juga punya area pertokoan yg menyatu dengan taman.  Gaya bangunan toko-tokonya dibuat senada dg bangunan tua di kompleks Yu Garden, bahkan Haagen Daas dan Starbucks juga gerainya berupa bangunan kuno.  Ramainya seperti pasar dan suasananya pecinan sekali deh ... mirip di Glodok, Gloria, Petak Sembilan, Toko Tiga he he he ...


 

Jualan apa saja?  Makanan, minuman, camilan, kue-kue, toko souvenir, asesoris, tas, baju, sepatu, obat, segala macam deh.  Kita keliling-keliling ke toko-toko dulu, setelah itu baru memasuki kawasan taman.


Suasana taman di sore hari, ramai pengunjung ...







Tuh ... orang belanja aja sampai bawa koper segala ... turis mborong ...


Sambil menunggu rekan-rekan berkumpul, saya masuk ke toko obat untuk ngadem, karena toko obat ini pakai AC.  Toko obat ini ada beberapa sinshe yg praktek.  Pasien bisa konsultasi dan langsung dibukakan resep oleh sinshe.  Saya duduk-duduk di bangku pasien di ruang tunggu periksa sambil kipas2 sebab masih gerah dari luar.


Teman-teman saya beli obat untuk ramuan masakan berupa akar atau batang tanaman obat, saya gak ingat namanya.  Belinya ditimbang dan ada harga per ons-nya.  Harganya mahal euy!.  Tapi demi kesehatan, cia pho (makan masakan obat) secara rutin, bolehlah ...  Jika sudah dibayar, bisa minta diiris-iris dengan mesin sebab keras.  Bisa forever kalau kita harus mengirisnya dengan pisau dapur di rumah.

Sebelum diiris, dikeringkan dulu sekali lagi di dalam oven supaya tidak jamuran kali ya ...

Setelah dikeringkan, baru dimasukkan dalam mesin pengiris obat, dan hasilnya seperti gambar di bawah ini.  Tipis-tipis.  Selanjutnya dibungkus dalam kertas dan dimasukkan dalam plastik.


Setelah dari toko obat, kita menuju Restaurant untuk makan malam.  Hari sudah senja.  Ini senja terakhir trip kita kali ini.  Dari dalam bis yg melaju, terlihat matahari menyembul diantara gedung-gedung tinggi di kota Shanghai.


Dinner

Dinner kita adalah di Restoran yg menghidangkan masakan Chinese - Thailand.  Katanya masakan ini adalah hidangan khas daerah perbatasan China dan Thailand.  Jadi rasanya asam pedas.  Compact flash saya sudah full, jadi tidak bisa foto-foto lagi.  Compact Flash cadangan ada dalam koper besar di bagasi.  Malas deh mengambilnya, udah deh ... gak bisa foto-foto lagi.

Masakannya biasa aja ternyata.  Juga tidak seperti masakan Thailand yg asam pedas segar.  Yg unik adalah resto ini ada pertunjukannya lho .... Ada tari-tarian yg gerakannya dan kostumnya perpaduan antara budaya China dan Thailand.  Tapi sudah diberi sentuhan modern.  Dan yg bikin kita makan sambil senyum-senyum geli plus jijay adalah penarinya ternyata bencong.  Kok tahu?  Mukanya muka cowo yg rada kasar dan dagunya persegi, kulitnya hitam,  perawakannya kurus tapi berotot, bukan body cewe lah pokoke ... tapi pakai pakaian wanita dengan bulu-bulu yg terbuka di bagian perut.  Kebayang gak anehnya.  Dandanan menor, bedak keputihan cemang-cemong, lipstick merah menyala.  Gerakannya mulai dari yg luwes dan anggun (maksudnya ...) sampai tari perut yg sexy (maksudnya ...), tapi yg ada kita malah ketawa-ketiwi menontonnya.  Saya sampai gak tega memotretnya ... gak sampai hati.  Kenapa sih tidak cari cewe beneran aja yg menari.  Wong makan kok dihibur sama tarian yg kayak gitu sih ... keselek nih ...

Setelah makan, tiba saatnya kita menuju ke Airport.  Kita naik Maglev Train dari Stasiun Maglev menuju Pudong International Airport.  Sedangkan bagasi kita diangkut dengan bus ke Airport.

Shanghai Maglev Train

Shanghai Maglev Train or Shanghai Transrapid (Shànghǎi Cífú Shìfàn Yùnyíng Xiàn; literally "Shanghai Magnetic Levitation Demonstration Operation Line") is a magnetic levitation train, or maglev line that operates in Shanghai, China. It is the first commercially operated high-speed magnetic levitation line in the world. The train line was designed to connect Shanghai Pudong International Airport and the outskirts of central Pudong where passengers could interchange to the Shanghai Metro to continue their trip to the city center. 

Construction of the line began in 1 March 2001 and public commercial service commenced on 1 January 2004. The top operational commercial speed of this train is 431 km/h (268 mph), making it the world's fastest train in regular commercial services since its opening in 2004, faster than TGV in France and also faster than the latest CRH conventional wheel train in China at 350 km/h (217 mph). The train set and tracks were built by Siemens. 

The line runs from Longyang Road station in Pudong to Pudong International Airport. At full speed, the journey takes 7 minutes and 20 seconds to complete the distance of 30 km (18.6 mi), although some trains in the early morning and late afternoon take about 50 seconds longer. A train can reach 350 km/h (217 mph) in 2 minutes, with the maximum normal operation speed of 431 km/h (268 mph) reached thereafter.

Source : Wikipedia

Stasiun Maglev di Laoyang ternyata sepi.  Akhir-akhir ini orang jarang naik dari Laoyang, karena ada trayek kereta dari stasiun sebelum Laoyang yg juga langsung menuju Pudong International Airport.  Orang jadi malas ganti kereta.  Lagipula tiket kereta itu lebih murah daripada Maglev.

Stasiunnya bersih, kereta juga bagus dan bersih.  Seperti biasa, kita foto-foto di dalam gerbong secara di gerbong itu mayoritas rombongan kita.  Ini foto terakhir di kamera DLSR saya sebelum memory full.  Kecepatan mencapai 301 km/jam dan sekitar 7 menit kita sudah tiba di Pudong International Airport. So fast neeee ....


Beginilah penampakan Maglev Train.



Masih ada cukup waktu untuk foto-foto di Airport Shanghai dan untuk shopping.  Last minute shopping ngabisin sisa RMB di dompet he he he ...

Karena penerbangan kita midnight, kita udah keburu lapar lagi dong ... jadi kita makan Burger King. Setelah itu saya ganti baju, cuci muka, dan gosok gigi, supaya tinggal tidur di pesawat.

Penerbangan kita dengan Singapore Airlines (SQ)
Sep 3, 2011 - SQ 825 - Shanghai (PVG) - SIN - 00:10 - 05:30

Begitu masuk pesawat, langsung siap-siap tidur.  Mencoba tidur tapi hanya bisa tidur-tidur ayam. Sekitar jam 3 pagi, kita dibangunin untuk sarapan.  Please deh ... mana selera sih.

Tiba di Singapore sekitar jam 05:30 pagi, toko-toko belum buka.  Kita cuci muka dan gosok gigi dulu deh sampai toko-toko buka.  Masih sempat belanja singkat di Changi sekitar 1 jam sebelum boarding.  Ternyata ya ... barang-barang di Airport Pudong jauuuuuhhhhh lebih murah daripada di Changi.

Penerbangan kita ke Jakarta :
Sep 4, 2011 - SQ 952 - SIN - CGK - 07:40 - 08:25

Inilah akhir dari perjalanan kita ke China yg penuh dengan pengalaman dan kenangan tak terlupakan.

Terimakasih untuk rekan-rekan seperjalanan yg akur-akur dan ceria, untuk tour guide dan local tour guide, driver, dan para pembaca blog v1olet - my favorite things.  Ke China lagi yuuuukkkkk ... I will be back!


The End

rgds,
Lucy

Saturday, October 22, 2011

Travel : Shanghai Xiantiandi Bar Street

Day 8 : September 3, 2011
Xiantiandi Bar Street



Pagi ini bangunnya tidak terburu-buru, santai saja karena ini hari terakhir.  Saya malah sempat foto-foto buah peach yg ranum-ranum.  Juicy banget nih buah peach.



Setelah packing kita sarapan dan check out.  Penerbangan kita midnight alias lewat tengah malam, jadi hari ini full jalan-jalan di Shanghai dan sekitarnya.

Tujuan kita yg pertama adalah Xiantiandi Bar Street.  Ini adalah lokasi restaurant-restaurant Eropa, Cafe dan Bar dan mayoritas pengunjungnya adalah orang bule dan turis.  Kalau di Jakarta, mungkin ini setipe dengan daerah Kemang.  Sudah kebayang kan kira-kira seperti apa tempatnya he he he ... bukan resto2 chinese food yg hiruk pikuk dan bau-bau gimana gitu ...

Daerah ini termasuk daerah elite karena dealer-dealer mobil Eropa seperti Porche, Lamborghini, Rolls-Royce ada showroomnya di sini.

Memasuki kawasan Xiantiandi ada kolam dan air mancur seperti gambar di atas dan di bawah ini.





Kawasan ini bersih sekali dan toilet di sini adalah yg paling bersih dari antara semua tempat umum yg saya kunjungi di trip ini.  Gaya dan arsitektur resto-resto di sini memang bagus.  Tapi sayang, waktu kita tiba, resto-resto itu masih pada tutup, kalaupun pintunya sudah dibuka, mereka masih beres-beres.  Belum ada pengunjung yg makan, kepagian sih kita datangnya.  Walahhhhh ... ternyata kita berkunjung pada jam yg salah nih ... mustinya datang ke sini di malam hari supaya merasakan ambiencenya dan gemerlapnya.  Kalau pagi hari begini sih ... seperti resto-resto outdoor biasa.  Ternyata tadi malam anak-anak muda dari rombongan kita sudah ke sini dan katanya keren memang .... ahhh  ... seandainya tadi malam saya ikutan mereka (menyesal mode on).

 


 
 

Karena bangunannya artistik dan unik, cocok nih buat jadi lokasi pemotretan model.  Serasa di bukan di China deh ...

Foto Model .... cute kan?


Foto BUKAN Model ... gayanya udah mirip sih, cuma beda arah ngadepnya ... 
dan sama sekali tidak cute he he he ...

Sebagian dari rombongan kita ngopi-ngopi di Coffee Beans.  Selebihnya foto-foto narsis ...

Pabrik Mutiara

Dari sini kita mengunjungi tempat penjualan mutiara.  Ini juga tempat yg wajib dikunjungi.  Yao bu yao kudu datang (mau tak mau harus datang), mai bu mai kudu masuk (beli tak beli harus masuk).

Seperti biasa kita dijelaskan serba-serbi mutiara.  Mutiara di sini adalah mutiara air tawar (fresh water pearl) hasil ternak, jadi besar kecil, bentuk dan warnanya bisa diatur.  In case ada yg belum pernah lihat mutiara air tawar, ini fotonya.


Mereka menawarkan cream dari serbuk mutiara yg bisa menghaluskan kulit, dan kita dikasih coba secolek-secolek.  Harganya?  Tentulah mahal.  Selain itu ada produk-produk dari mutiara lainnya.  Dan terakhir kita digiring ke etalase-etalase yg berisi berbagai perhiasan mutiara.  Bagus bentuknya, dan bagus harganya.  Sampai terlongong2 kita mengkonversikan harganya ke Rupiah.  Tapi ada sale juga.  Gak tau ini sale beneran atau bisa-bisanya mereka aja he he he ...  Lagi ada promo kalung dan gelang mutiara.  Wah ... boleh juga nih beli kalung untuk seragam panitia perhelatan di kantor.  Kalung mutiara kan paling cocok dipadu dengan little black dress.  Bungkuuuuussssssssss .....

Destinasi selanjutnya adalah Tao Bao Market.

Tao Bao Market

Tao Bao Market adalah tempat shopping seperti Mangga Dua.  Hanya satu bangunan tapi banyak tingkat dan jual macam2 barang dari souvenir, baju, sepatu, tas, mainan, elektronik, dll  Barang yg dijual banyak yg sama tapi buka harganya astaga, bisa pingsan mendengar first offer.  Mahalnya gak kira-kira.  Tapi bisa ditawar.  Jadi-jadinya bisa tinggal 20%.  Jangan nawar setengah harga saat mereka baru buka harga pertama.  Harus tega mentega kalo mau sukses belanja di sini.  Tapi resikonya adalah berantem sama penjual, soalnya mereka galak-galak.  Hanya di China ini yg pembeli bukan raja, malah bisa dimarah-marahin oleh pedagang.  Kalau kita yg sesama orang Asia sih hanya nyengir or cuex aja, tapi banyak juga bule-bule yg belanja di sini sampai kaget waktu disentak sama encik or engkoh yg dagang .... kita bisa diuber kalau udah nawar tapi gak jadi beli. Seram gak seeeehhhhhh ....

No foto sama sekali, tatuttttt ... soale saya pernah dibentak sampai lompat waktu enak2 foto dagangan mereka. Kan ceritanya mau candid he he he ...

Anyway .... pada belanja oleh-oleh di sini, begitu keluar pada bawa tentengan belanjaan, seru juga.

Lunch

Makan siang kita di restoran yg lumayan bagus dan makanan juga lumayan enak, relatif lebih enak lah daripada yg kemarin-kemarin.  Jenis masakannya masih mirip tapi rasanya lebih bisa diterima lidah.

Hanya di resto ini yg menyediakan dessert berupa kue, tapi menghidangkannya bukan di akhir, melainkan berbarengan dengan lauk ... jadi sembari makan nasi, kita makan kue bolu gulung dan sejenis kue talam gitu ....

Tim ikan ini beneran enak .... eittsss musti hati-hati karena durinya banyak


Destinasi selanjutnya adalah Yu Garden.

to be continued

rgds,
Lucy