Welcome to v1olet Blog


All photos, unless I mention and credit the source, are my personal photo stocks. If you like my photos and would like to use them, please ask by writing your comment.

Friday, September 23, 2011

Travel : To Huangshan

Day 3 : August 29, 2011
To Huangshan

Huangshan literally means "Yellow Mountain", is a mountain range in southern Anhui province in eastern China.  However, Mr. Ho, our local guide, told us that Huangshan was named after The Emperor himself went up to the mountain.  Since then people started to call it Emperor's Mountain (Huang = Emperor, Shan = Mountain).  It is also related to the fact that Yellow or Golden Yellow was the royal color that could only be used by the Emperor or King himself.

The area is well known for its scenery, sunset, sunrise, peculiarly shaped granite peaks, Huangshan Pine trees, and views of the clouds from above. Huangshan is a frequent subject of traditional Chinese paintings and literature, as well as modern photography. It is a UNESCO World Heritage Site, and one of China's major tourist destinations.

Below are some photos taken on our way from Hangzhou to Huangshan.



Granite Mountain Range






Bagus kan pemandangan di kanan kiri jalan?  Tapi kayaknya tiap perjalanan ke gunung tuh indah-indah kok, bukan cuma di sini.  Cuma herannya, begitu naik bus bawaannya ngantuk aja, kepingin tidur, apalagi kalau cuaca rada-rada mendung he he he ... wong panas terik aja bisa ngorok. Sebenarnya sayang kalau kita tidur, jauh-jauh ke sini kan untuk menikmati pemandangan.

Awalnya Mr. Ho bilang perjalanan sekitar 3 jam, sudah akan sampai di Huangshan, tepat saat makan siang.  Tapi belakangan dia ralat.  Katanya kita akan tiba di Huangshan sekitar jam 1 siang atau setengah dua siang.  Jadi waktu mampir di service / rest area, kita disuruh beli jajanan or snack or biscuit supaya tidak terlalu kelaparan.  Kita pada beli aneka bakso yg ditusuk seperti sate, dan makannya sembari minum kuahnya yg dituang di gelas plastik.  Enak juga tuh bakso, ada bakso sapi, cumi, ayam, udang, tahu, ikan, dll.

Akhirnya sekitar jam 1 lewat, kita memasuki kota Huangshan.  Lumayan juga nih kotanya, cukup besar dan modern.  Kelihatan sekali kota ini hidup dari pariwasata.  Kita langsung menuju restaurant untuk makan siang.  Di restaurant ini kita dipertemukan dengan local tour guide kita, Jacky.  Mr. Ho tidak ikut naik ke gunung, tapi tinggal di kota Huangshan hingga kita turun gunung besok.

Lunch

Menu makanan kita seperti biasa 10 macam masakan ... hm... apa yg istimewa ya dari menu kali ini ?

Ini appetiser alias makanan pembuka, manisan buah.  Rasanya manis-manis-tawar.  Sebetulnya ada kue yg mirip kue apem, tapi rasanya tawar dan bau tepung sekali, kurang ok.  Terus ada juga yg seperti dodol, tapi gak enak.


Nah, ini soup daging dan jamur kuping.  Saya tak doyan.  Sepertinya selama trip ini, saya hampir tidak pernah makan kuah atau soup yg dihidangkan.  Kurang selera, baru cium baunya saja, sudah tidak kepengen, malah merusak selera makan yg sudah rendah ini ...


Yg ini saya bisa makan nih ...  ayam masak cabai kering.  Rasanya pedas.  Iya lahh ... coba lihat itu potongan cabe kering segede gaban.  Masakan kota Huangshan ini seperti di Sechuan, suka pedas-pedas, soalnya orang gunung sih, perlu yg panas dan pedas supaya badan hangat dan tidak mudah sakit.  Katanya karena suka pedas, kulit mereka bagus dan rambut mereka kuat. ha ha ha ... mungkin juga, karena cabe banyak mengandung vitamin C.


Yang ini saya juga bisa makan nih ... mirip semur.  Daging sapi plus kentang.  Lumayan deh.  Tapi tetap lebih enak Masakan Padang deh ...


Ini tahu goreng yg dimasak dengan potongan cabe rawit ... Rasanya tentu saja pedas, huhhhh haahhh


Nah itu foto-foto menu makan siang kita. 

Saya mau cerita dikit tentang local tour guide kita.  Namanya Jacky, cowo, masih muda, orangnya dingin, sok cool, padahal tidak cool.  Kesannya sombong dan belagu, dan memang demikian.  Jauh dari ramah.  Saya heran, kok ada ya tour guide yg sengak kayak gini.  Biasanya tour guide itu orangnya pada ramah dan hangat. 

Di dalam bus dia menganjurkan kita beli jas hujan karena dipastikan di Huangshan selalu hujan.  OK deh, semua beli jas hujan titip beliin ke dia.  Harganya RMB 20 dan harga ini saya yakin diketok habis.  Belakangan kita baru tahu, harga barang yg sama di hotel Shilin di atas gunung yg serba mahal itu cuma RMB 10.  Sebagai perbandingan, Oreo di kota Huangshan RMB 5.8, di hotel Shilin RMB 20.  Nah, kalo Jas Hujan di hotel Shilin cuma RMB 10, sebenarnya harga di  kota Huangshan berapa coba?  Jacky .... Jacky .... teganya - teganya ...

to be continued

rgds,
Lucy

No comments: