Sabtu, 22 Oktober 2011,
Lima member Talk-Play-Love + Kuma (adiknya Channel) ngumpul di Ootoya, Plaza Indonesia
Agendanya adalah Lunch sembari ngobrol-ngobrol, pembagian DVD donlotan K-Drama dan J-Dorama, oleh-oleh, kopi, vit. C dll.
Yg diomongin mulai dari WGM Khuntoria, dengan topik terhangat Nichkun gandul-gandul (scene favorit Ignaz, jiahhhhh ... ), K-Drama yg wajib tonton dan yg boleh dilewatkan, variety show Korea, K-pop, Boybands, Girlbands, Gossip Celebs, J-Dorama yg dalam format MP4 sehingga kudu diconvert kalau mau nonton di player (tugas Nanas nih ...). Selain itu ngomongin soal bully-membully di sekolah si Nathan, anak Bry. Juga yg mau beli I-Pad, compare-compare dg Samsung Galaxy Tab.
Waktu saya mau posting blog ini, baru ngeh, ternyata bon makan di Ootoya tidak saya bawa pulang, ketinggalan di meja, dan saya tidak hafal namanya. Jadi saya YM dan saya tanyakan satu per satu. Kemarin itu saya tidak "nyontek" pesanan mereka, jadi soal rasa, saya kutip dari percakapan via YM.
Berikut ini foto-foto makanan yg kita order plus kesan dan pesan. Kagak ada yg mau difoto mukanya, kecuali si Kuma, adiknya Channel.
Chicken Katsudon
pesanan IgnazMenurut Ignaz, tasteless alias kurang rasa. Mungkin kudu tambah seasoning sendiri, misalnya tambah kecap, tambah cabe bubuk, tambah cuka, kan bentuknya seperti telur dadar tuh. Ignaz lalu membandingkan dengan menu sejenis di resto tetangga yg katanya lebih enak. Wah, kalo begini sih kagak bakal repeat order nih, he he he ....
Curry Ramen
pesanan saya dan ChannelCurrynya berupa potongan ayam, wortel, bawang bombay. Kuahnya kental, tidak terlalu berbau rempah. Porsinya tidak besar, sedang saja. Kalau untuk cewe sih pas, kalau untuk cowo sih ... enggak nendang deh. Pakai telur -- bisa pilih telur mata sapi atau telur rebus. Kita pilih telur rebus, dengan harapan telurnya yg creamy warnanya orange terang. Eh ... ternyata yg nongol, telur rebus biasa, yg warnanya kuning pucat. Kecewa deh ... Rasa ramennya seperti mie instant ...
Kesimpulan : Curry Ramen, rasanya biasa saja. Menu ini kayaknya tidak bakal kita repeat order, mendingan order yg lainnya.
Si Channel malah ngiler melihat pesanan Tasha. Apa sih pesanan Tasha ?
Miso ... Udon
pesanan KumaKuma lupa satu kata diantara Miso dan Udon. Pembaca harap membantu mengisi titik-titik tsb. he he he (quiz nih ...). Coba lihat foto di bawah ini, siapa tahu jadi ingat.
Menurut tele-conversation antara Channel dan Kuma rasanya sih, biasa aja. Tapi kata Channel, bagi Kuma semua makanan enak, kagak ada yg kagak enak he he he ...
Oya Channel dan Kuma juga pesan 2 porsi sushi dan saya tidak foto dan tidak tahu namanya juga. Menurut Channel, Sushi-nya juga biasa. Tidak istimewa.
Ootoya Special Lunch
pesanan Tasha yg diincer EnelOotoya Special Lunch ini terdiri dari irisan-irisan ayam yg digoreng dengan tepung, kroket Jepang alias Karoke yg garing, plus telur . Tasha pesan yg Set, artinya lengkap dengan Nasi, Acar, Miso Soup, dan Tahu Dingin. Menu komplit. Kata Tasha, rasanya enak, tapi tidak istimewa utk diorder ulang, tidak sampai maknyuss. Porsinya benar-benar mantap bikin kenyang alias kenyangnya nendang. Ciaattttttt !! Hm.... lagian pesannya yg set menu sih, mustinya ala carte aja. Harganya Rp 82K ++, secara lagi discount 25%, masih OK kata Tasha.
Kalau ke Ootoya lagi, Tasha malah ingin order menu seperti Bryo ... Kimuchi Don atau Kimuchi Nabe. Waduh .... berlaku pepatah "menu tetangga lebih nikmeh ketimbang menu sendiri" he he he
Kimuchidon
pesanan Bryo yg diincer TashaBryo suka yg asam dan pedas. Jadi katanya enakkkkkkk. Cocok tuh si Bryo sama pesanannya. Kimchi dan Daging Sapi ditumis dan ditaruh di atas nasi sebagai topping. Kayaknya kebanyakan minyak untuk menumis, makanya tuh minyak turun, ngumpul di bawah mangkok. Mustinya makannya diaduk-aduk kali seperti Bibimbap, biar minyaknya merata-rata.
Kimchinya pedas asam, dagingnya manis. Kesimpulannya walaupun berminyak masih OK lahhhh, Bryo sukaaaaa sekali, apalagi kalau ditraktir. Dan kalau ke Ootoya, dia pengen order yg ini lagi .... cinta kimuchidon.
Kesimpulan : cuma si Bryo yg pesanannya tepat dan memuaskan. Jadi jawara pilih menu adalah Bryo ....
Nah, begitulah hasil wawancara informal dengan customer Ootoya. Kita berlima bukan ahli kuliner, tapi ini reaksi lidah kita yg sejujur-jujurnya ...
Dari Ootoya, Tasha, Ignaz dan saya masih lanjut ngerumpi di Starbucks sampai jam 4 sore. Ngobrol seru gak habis-habis, masih lanjut lagi di perjalanan pulang, sampai depan pintu rumah.
Sampai ketemu lagi di Gathering TPL berikutnya.
Ja ne!
Lucy
No comments:
Post a Comment