Welcome to v1olet Blog


All photos, unless I mention and credit the source, are my personal photo stocks. If you like my photos and would like to use them, please ask by writing your comment.

Friday, January 31, 2014

Travel : Dieng Trip - Kawah Sikidang

Kawah Sikidang, Dieng  Plateau
24 Desember 2014


Dari Kompleks Candi Arjuna kita naik ke bis lagi untuk ke Kawah Sikidang.  Mengapa disebut Kawah Sikidang ?  Sikidang = Si Kijang.  Pertama karena ada legenda dan mitos masyarakat di Dieng ini.  Uraiannya bisa dilihat di foto di bawah ini.  Kedua karena kawah yg kecil-kecil yg meletup-letup itu bisa pindah-pindah atau loncat-loncat seperti kijang.


Jalan di sini harus hati-hati, jangan sampai menginjak lumpur panas dan kejeblos.  Mama saya ke sini dulu baru ke Candi Arjuna, dan kata pemandu wisatanya, beberapa waktu lalu ada turis asing yg kejeblos dan kakinya melepuh.  Ada lagi yg kecemplung di kawah yg sudah dipagari, karena mau foto di dalam pagar ternyata pasir yg diinjak runtuh ... kecemplung deh dia.  Makanya jangan melanggar rambu-rambu keselamatan, dipasang pagar supaya jangan kecemplung.


Saat kita datang bau belerang tidak terlalu menyengat, tapi tetap kita pakai masker kain.  Cuaca berkabut sehingga foto-foto kita kesannya dingin gitu ya ...



Oya ada informasi yg tertinggal nih tentang cuaca di Dieng.  Saat musim kemarau (Juli - Agustus) ada yg namanya Bun Upas (embun beku, embun beracun) di malam hari sampai subuh.  Bun Upas ini adalah embun yg membuat tanaman dan daun membeku dan keras, membuat tanaman-tanaman mati / gagal panen.  Walaupun demikian, Bun Upas ini katanya bagus untuk tanah sebab membuat tanah subur.  Ibu-ibu di Dieng tidak pernah membiarkan cucian dibiarkan di luar hingga malam, sebab baju-baju itu akan menjadi keras. Dieng ini memang unik. 

Arvin memimpin jalan di depan, kita mengikuti.  Kita melewati beberapa spot yg bagus buat foto-foto dan sama seperti yg lain, kita foto-foto selfie lah ...



Sampailah kita di Kaldera Kawah Sikidang yg paling besar dan dikasih pagar. Kita tidak boleh terlalu dekat dengan pagar, apalagi masuk ke dalam pagar.  Pagarnya cuma dari bambu, jadi tidak boleh bersandar di pagar juga. Di pegang untuk foto-foto sih boleh .... Karena berkabut, agak sulit memotret kalderanya.



 

more photos on my flickr

Kita kembali ke tempat parkir.  Di sana banyak warung-warung dan banyak orang berjualan hasil pertanian khas Dieng dan ibu-ibu pada belanja deh .... betul-betul seperti pasar suasananya.  Foto-foto hasil bumi di posting berikutnya ya ....


Next posting : Dieng Plateau Theatre

rgds,
Lucy

1 comment:

Paket Wisata Dieng said...

wahh masih sangat natural yahh :)

Selain itu di Dieng juga ada Ruwatan Rambut Gimbal lho :) ayo ke dieng Paket Wisata Dieng