Top Selfie Pinusan Kragilan
December 24, 2018
Sesudah sarapan di Soto Soleh, kita menuju ke Kragilan. Ini area di lereng Gunung Merbabu yang banyak pohon pinus yg katanya bagus pemandangannya dan cocok untuk yg suka selfie. Driver kita sepertinya tidak familiar dengan area ini, jadi kita nyasar ... yang kita mau namanya Top Selfie Pinusan Kragilan, tapi kita dibawa ke area lain. Masih hutan pinus juga tapi bukan itu yg kita mau. Sebetulnya kalau hari tidak hujan, saya mau saja turun untuk foto-foto, as long as pemandangan bagus, sama-sama pinus juga. Tapi hujannya deras, jadinya kita meninggalkan area.
Dalam pencarian lokasi Top Selfie, kita jadi mampir di Ketep Pass, museum Gunung Merapi. Karena hari masih hujan, kita cuma duduk-duduk dan nonton video Erupsi Merapi setelah itu melanjutkan pencarian Top Selfie Pinusan Kragilan. Akhirnya .... ketemu juga. Masih hujan, tapi berangsur-angsur hujannya jadi gerimis, jadi kita turun sambil bawa payung untuk jalan-jalan, lihat-lihat sekitar dulu.
Menurut senior lulusan UGM yg sudah sepuh, pohon-pohon pinus ini ditanam mahasiswa UGM jaman dulu, termasuk proyek penanaman hutan kembalinya mereka.
Sesuai dengan namanya, area ini memang difasilitasi untuk pecinta Selfie. Tukang foto yg nenteng kamera DSLR seliweran dimana-mana menawarkan jasa. Kita gak minta foto, sama dia difoto dulu barang sejepret dua jepret terus ditunjukin ke kita, kalo kita minat, negosiasi deh ... Aturannya sama seperti yg di pantai Watu Kodok. Kita difoto-foto sebanyak yg kita mau, lalu kita pilih yg mana yg mau kita ambil, bayar sesuai yg kita mau ambil. Kalau ambilnya banyak, harga bisa didiskon atau harga paket / harga khusus, bisa dinego. File dikirim ke HP kita pakai aplikasi Share It. Tips untuk pakai jasa tukang foto begini, mending lihat dulu hasil foto di kameranya, ada yg motretnya asal aja, atau warnanya dangdut saturasinya ... enggak natural.
Lokasi fotonya bisa di jalan, di hutan pinus, atau di properti yg disediakan di area foto-foto selfie.
Saya pakai jasa 2 fotografer di lokasi yg berbeda. Yg pertama di sekitar hutan pinus yg alami deh (banyak bocor karena banyak pengunjung yg tak bisa dihindari, apalagi tukang fotonya gak sabaran). Yg ini saya kurang puas karena hasil fotonya warnanya gak natural, setting kameranya enggak cocok buat saya, sudah berusaha diedit tapi memang "kurang pas" buat saya.
Yang kedua di area properti selfie. Jadi ada properti yg disediakan untuk foto-foto. Kita bayar untuk sewa lokasi fotonya, biasanya sekitar 3 macam properti disediakan. Kita pilih yg propertinya meja kursi, becak digantung dan telephone booth. Waktu milih fotografer, kita udah lihat hasil karya di kameranya, kayaknya lumayan.
Hasilnya begini nih ...
Selesai foto-foto kita berasa lapar tapi tidak ada restaurant yg berkenan, yg ada hanya warung-warung, jadi kita jajan tempe mendoan aja untuk dimakan di mobil sembari cari restaurant. Mendoannya ternyata berasa uenakkkk .... tau dah karena lapar atau emang beneran enak.
Makan siang kita di restaurant tradisional. Ayam goreng, sayur terong, tempe goreng, jamur goreng tepung, dll gitu. Enak dan murah.
Cafe Brick, Yogyakarta
Habis makan siang, kita istirahat di Cafe Brick. Cafe ini lokasinya cocok untuk yg suka selfie juga, makanan dan minumannya sih biasa aja rasanya.
Kita di sini sampai sore setelah itu kembali ke Hotel. Malam Natal dimana-mana macet. Malioboro dan sekitarnya sudah penuh, gak bisa lewat.
Last Day
December 25, 2018
Besok paginya kita sarapan Gudeg Yu Djum di hotel, order lewat GoFood. Beli oleh-oleh juga bakpia dan lainnya juga order online. Hidup jadi mudah krn ada aplikasi jajan ini.
Flight kita masih nanti siang, jadi kita ke Malioboro, naik shuttle car dari hotel. Lanjut dengan naik becak ke Mirota, jalan-jalan menyusuri toko-toko, dan kita kembali ke hotel naik Bentor alias Becak Montor ...
Naik taksi online ke Bandara. Lunch di bandara.
end of trip. Wisata domestik, top dah !
rgds,
Lucy
Welcome to v1olet Blog
All photos, unless I mention and credit the source, are my personal photo stocks. If you like my photos and would like to use them, please ask by writing your comment.
Showing posts with label Magelang. Show all posts
Showing posts with label Magelang. Show all posts
Friday, April 10, 2020
Friday, January 17, 2014
Travel : Dieng Trip - Makan Manis Kuliner Jawa
Kuliner Jawa yg Manis
23 December 2013
Kuliner Jawa Tengah itu rasanya manis .... sudah terkenal begitu. Bagi saya yg sudah terbiasa dengan makanan Jawa (my daddy is from Java loh ...), kayaknya enak-enak aja. Tapi bagi orang non Jawa atau orang asing yg lidahnya terbiasa asin atau tawar, kuliner Jawa Tengah ini rasanya jadi aneh dan muanisssss banget. Mungkin karena kebanyakan makan manis-manis, banyak orang Jawa yg menderita diabetes. Soalnya Bokap gw sekeluarga semua penderita diabetes ... tp untuk lebih pastinya musti check data di BPS atau Depkes he he he ...
Pesan teh di Jawa Tengah itu default-nya adalah Teh Manis, dan manisnya itu manis bener, bukan asal manis-manis jambu. Itu tandanya orang Jawa Tengah itu murah hati (generous) karena kasih gulanya royal, bukan cuma sepenuh hati tapi sampai sepenuh sendok, bersendok-sendok malah ha ha ha ... Makanya kalau mau teh yg tidak manis, buru-buru deh bilang Teh Tawar atau Teh Pahit, jangan cuma bilang Teh hangat atau Es Teh, ntar yg keluar yg manis. Beda kan sama di Jakarta, kalau kita order Teh, mas atau mbaknya nanya dulu, tawar or manis. Oya waktu kita makan di Kendal, itu teh hangat yg gratis dijejer di meja. semuanya manis :)
Nah, setelah dari Candi Mendut, kita lanjut ke Candi Borobudur. Saat itu sudah jam makan siang, dan saya dkk sudah kelaparan. Jadi kita makan siang dulu. Di halaman candi, ada banyak rumah makan yg menjual aneka menu masakan. Rumah makan itu dikasih nama buah-buahan, e.g. RM Mangga, Jambu, Rambutan, dll. Karena keenakan duduk ngaso di rumah makan, kita sepakat tidak mau naik ke candi. Lagian hari panas terik dan kita udah pada pernah ke Borobudur. Sebenarnya yg tersirat adalah malas jalan kaki he he he ...
Panas terik begini, enaknya minum es kelapa muda. 3 teman saya semua order kelapa muda utuh. Saya malas korek-korek kelapa soalnya seringan keras sampai sakit tangan saya, maunya tinggal makan aja (alasan si pemalas ...). Jadi saya order Es Degan, yaitu kelapa muda yg sudah dikorek ditaruh di gelas dan dikasih sirup rose dan susu. Kalau urusan sehat sih, enak yg kelapa utuh, tapi siapa yg mau korekin kelapa buat saya .... ? Kalo di Jakarta, saya ke tukang kelapa, minta pilihin, belahin, korekin, terus dituang ke plastik dengan airnya. Saya tinggal minum aja. No sugar added.
Ani mengorek kelapa ....
Es Degan pink warnanya ...
Menu makan siang Ani dan saya adalah Nasi Gudeg Komplit. Sedangkan Dewi pesan Tongseng Kambing, dan Anny pilih tongseng ayam.
Nasi Gudeg. Porsinya sedang, cukup bikin kenyang untuk anak cewe, tapi kalo cowo sih kurang segini, kudu nambah. Gudeg ini isinya sayur nangka, sambal goreng tahu, ayam opor, dan telur plus timum dan sambal. Rasanya semua manis he he he ... (kecuali sambal tentunya ...) makanya banyak teman saya tak doyan gudeg karena manis. Saya dan Ani doyan ... jadi dimakan habis kecuali ayamnya saya gak makan sebab bukan dada (lupa minta yg dada ...).
Nasi + Tongseng. Dewi makan dengan lahap sebab tongsengnya enak katanya, daging kambingnya juga banyak dan ok banget. Nah si Anny pilih tongseng ayam, ternyata dia cuma makan kuahnya doang ... ayamnya gak dimakan.
Sebetulnya makanan khas Magelang adalah Kupat Tahu. Isinya adalah potongan ketupat dan tahu yg disiram bumbu kacang yg diuleg pakai gula jawa. Rasanya ? Manislah ... Kalau dilihat-lihat ini masih saudara sama ketoprak, cuma ketoprak pakai bihun dan bawang putihnya intense. Di kompleks Candi Borobudur ini ada Kuphat Thahu yg top, tapi saya bener-bener lupa sehingga gak icipin kuliner ini. Next time lah ya ....
Selesai makan sudah saatnya kembali ke bis, waktu yg dikasih cuma 1.5 jam doang untuk makan dan explore candi. Terburu-buru belanja baju batik untuk oleh-oleh ... sambil hujan-hujanan. Dan kembali ke bis, ternyata masih banyak yg belum balik, tau gitu masih bisa nyantai belanja-belanja ya.
Ke Wonosobo
Perjalanan dilanjutkan ke Wonosobo melalui Temanggung, Kedu, lewatin pemandangan Gunung Sindoro dan Sumbing, dan lain-lain. Perjalanan sekitar 4 jam. Sore hari jam 6 sore, kita tiba di Wonosobo dan menginap di Hotel Kledung Pas. Kok di Wonosobo ya nginepnya ... kenapa gak di Dieng aja yg lebih dekat dengan obyek wisata ?
Makan malam kita di hotel ini juga. Prasmanan seperti di kantin, bisa pilih-pilih menu. Menunya banyak macam dan bersih, tampaknya lezat. Cuaca hujan rintik-rintik begini, enaknya makan yg hangat-hangat. Saya pesan Mie Ongklok, Tempe Mendoan, dan Kering Kentang. Tempe mendoannya enak, garing dan gurih. Rasanya .... semuanya manis, minumnya teh ... manis juga. Wah ... saya bisa-bisa tambah manis nih di sini ....
Mie Ongklok itu mie pakai sayuran kol, tahu dan kentang dipotong2, ayam disuwir-suwir dan siram kuah kental yg rasanya manis-manis gitu.
Karena hujan gerimis, selesai makan, kita naik bis lagi sampai di depan lobby hotel. Setelah pembagian kamar, kita masuk kamar masing-masing. Yg unik dari kamar hotel ini adalah pintu kamar mandinya seperti pintu lemari. Kita kirain itu lemari, taunya begitu dibuka ternyata toilet. Ada-ada aja deh.
Masih soal urusan kamar mandi nih .... saya mandi di urutan ke3. Ternyata, air panasnya habis, mungkin gasnya habis. Dewi dan Anny masih kebagian air panas, eh ... giliran saya dan Ani no hot water. Kalo ada ember masih mending bisa nampung air dulu dan bisa guyuran cepat2. Lah ... ini cuma shower doang, mana alirannya kurang deras, nungguin air muncrat itu sampai merinding luar biasa .... ampuuuuun deh. Keramas pula ..... dingin banget yakkkk ....
Kita tidur lebih awal karena besok bangun jam 3 subuh, mau lihat sunrise di Dieng ....
Formasi tidur : single bed - double bed - single bed.
Mama saya telpon, ternyata dia dan tante2 + om saya ke Dieng juga. Berangkat subuh tadi dan jam 6 sore sudah sampai di Dieng (via Banjarnegara, bukan Wonosobo). Mereka menginap di Dieng. Wah... lancar dong perjalanan mereka. Beda 1 hari aja udah gak macet. Mereka beruntung :)
Jadi kesimpulannya Kuliner Jawa itu Makan Manis ....
more photos on my Flickr
Next Posting : Kompleks Candi Arjuna Dieng
rgds,
Lucy
23 December 2013
Kuliner Jawa Tengah itu rasanya manis .... sudah terkenal begitu. Bagi saya yg sudah terbiasa dengan makanan Jawa (my daddy is from Java loh ...), kayaknya enak-enak aja. Tapi bagi orang non Jawa atau orang asing yg lidahnya terbiasa asin atau tawar, kuliner Jawa Tengah ini rasanya jadi aneh dan muanisssss banget. Mungkin karena kebanyakan makan manis-manis, banyak orang Jawa yg menderita diabetes. Soalnya Bokap gw sekeluarga semua penderita diabetes ... tp untuk lebih pastinya musti check data di BPS atau Depkes he he he ...
Pesan teh di Jawa Tengah itu default-nya adalah Teh Manis, dan manisnya itu manis bener, bukan asal manis-manis jambu. Itu tandanya orang Jawa Tengah itu murah hati (generous) karena kasih gulanya royal, bukan cuma sepenuh hati tapi sampai sepenuh sendok, bersendok-sendok malah ha ha ha ... Makanya kalau mau teh yg tidak manis, buru-buru deh bilang Teh Tawar atau Teh Pahit, jangan cuma bilang Teh hangat atau Es Teh, ntar yg keluar yg manis. Beda kan sama di Jakarta, kalau kita order Teh, mas atau mbaknya nanya dulu, tawar or manis. Oya waktu kita makan di Kendal, itu teh hangat yg gratis dijejer di meja. semuanya manis :)
Nah, setelah dari Candi Mendut, kita lanjut ke Candi Borobudur. Saat itu sudah jam makan siang, dan saya dkk sudah kelaparan. Jadi kita makan siang dulu. Di halaman candi, ada banyak rumah makan yg menjual aneka menu masakan. Rumah makan itu dikasih nama buah-buahan, e.g. RM Mangga, Jambu, Rambutan, dll. Karena keenakan duduk ngaso di rumah makan, kita sepakat tidak mau naik ke candi. Lagian hari panas terik dan kita udah pada pernah ke Borobudur. Sebenarnya yg tersirat adalah malas jalan kaki he he he ...
Panas terik begini, enaknya minum es kelapa muda. 3 teman saya semua order kelapa muda utuh. Saya malas korek-korek kelapa soalnya seringan keras sampai sakit tangan saya, maunya tinggal makan aja (alasan si pemalas ...). Jadi saya order Es Degan, yaitu kelapa muda yg sudah dikorek ditaruh di gelas dan dikasih sirup rose dan susu. Kalau urusan sehat sih, enak yg kelapa utuh, tapi siapa yg mau korekin kelapa buat saya .... ? Kalo di Jakarta, saya ke tukang kelapa, minta pilihin, belahin, korekin, terus dituang ke plastik dengan airnya. Saya tinggal minum aja. No sugar added.
Ani mengorek kelapa ....
Es Degan pink warnanya ...
Menu makan siang Ani dan saya adalah Nasi Gudeg Komplit. Sedangkan Dewi pesan Tongseng Kambing, dan Anny pilih tongseng ayam.
Nasi Gudeg. Porsinya sedang, cukup bikin kenyang untuk anak cewe, tapi kalo cowo sih kurang segini, kudu nambah. Gudeg ini isinya sayur nangka, sambal goreng tahu, ayam opor, dan telur plus timum dan sambal. Rasanya semua manis he he he ... (kecuali sambal tentunya ...) makanya banyak teman saya tak doyan gudeg karena manis. Saya dan Ani doyan ... jadi dimakan habis kecuali ayamnya saya gak makan sebab bukan dada (lupa minta yg dada ...).
Nasi + Tongseng. Dewi makan dengan lahap sebab tongsengnya enak katanya, daging kambingnya juga banyak dan ok banget. Nah si Anny pilih tongseng ayam, ternyata dia cuma makan kuahnya doang ... ayamnya gak dimakan.
Sebetulnya makanan khas Magelang adalah Kupat Tahu. Isinya adalah potongan ketupat dan tahu yg disiram bumbu kacang yg diuleg pakai gula jawa. Rasanya ? Manislah ... Kalau dilihat-lihat ini masih saudara sama ketoprak, cuma ketoprak pakai bihun dan bawang putihnya intense. Di kompleks Candi Borobudur ini ada Kuphat Thahu yg top, tapi saya bener-bener lupa sehingga gak icipin kuliner ini. Next time lah ya ....
Selesai makan sudah saatnya kembali ke bis, waktu yg dikasih cuma 1.5 jam doang untuk makan dan explore candi. Terburu-buru belanja baju batik untuk oleh-oleh ... sambil hujan-hujanan. Dan kembali ke bis, ternyata masih banyak yg belum balik, tau gitu masih bisa nyantai belanja-belanja ya.
Ke Wonosobo
Perjalanan dilanjutkan ke Wonosobo melalui Temanggung, Kedu, lewatin pemandangan Gunung Sindoro dan Sumbing, dan lain-lain. Perjalanan sekitar 4 jam. Sore hari jam 6 sore, kita tiba di Wonosobo dan menginap di Hotel Kledung Pas. Kok di Wonosobo ya nginepnya ... kenapa gak di Dieng aja yg lebih dekat dengan obyek wisata ?
Makan malam kita di hotel ini juga. Prasmanan seperti di kantin, bisa pilih-pilih menu. Menunya banyak macam dan bersih, tampaknya lezat. Cuaca hujan rintik-rintik begini, enaknya makan yg hangat-hangat. Saya pesan Mie Ongklok, Tempe Mendoan, dan Kering Kentang. Tempe mendoannya enak, garing dan gurih. Rasanya .... semuanya manis, minumnya teh ... manis juga. Wah ... saya bisa-bisa tambah manis nih di sini ....
Mie Ongklok itu mie pakai sayuran kol, tahu dan kentang dipotong2, ayam disuwir-suwir dan siram kuah kental yg rasanya manis-manis gitu.
Karena hujan gerimis, selesai makan, kita naik bis lagi sampai di depan lobby hotel. Setelah pembagian kamar, kita masuk kamar masing-masing. Yg unik dari kamar hotel ini adalah pintu kamar mandinya seperti pintu lemari. Kita kirain itu lemari, taunya begitu dibuka ternyata toilet. Ada-ada aja deh.
Masih soal urusan kamar mandi nih .... saya mandi di urutan ke3. Ternyata, air panasnya habis, mungkin gasnya habis. Dewi dan Anny masih kebagian air panas, eh ... giliran saya dan Ani no hot water. Kalo ada ember masih mending bisa nampung air dulu dan bisa guyuran cepat2. Lah ... ini cuma shower doang, mana alirannya kurang deras, nungguin air muncrat itu sampai merinding luar biasa .... ampuuuuun deh. Keramas pula ..... dingin banget yakkkk ....
Kita tidur lebih awal karena besok bangun jam 3 subuh, mau lihat sunrise di Dieng ....
Formasi tidur : single bed - double bed - single bed.
Mama saya telpon, ternyata dia dan tante2 + om saya ke Dieng juga. Berangkat subuh tadi dan jam 6 sore sudah sampai di Dieng (via Banjarnegara, bukan Wonosobo). Mereka menginap di Dieng. Wah... lancar dong perjalanan mereka. Beda 1 hari aja udah gak macet. Mereka beruntung :)
Jadi kesimpulannya Kuliner Jawa itu Makan Manis ....
more photos on my Flickr
Next Posting : Kompleks Candi Arjuna Dieng
rgds,
Lucy
Label:
Dieng Trip,
Es Degan,
food,
Gudeg Komplit,
Indonesian Food,
Kelapa Muda,
Kering Kentang,
Luciana Adriyanto,
Magelang,
Mie Ongklok,
Onde-Onde,
Tempe Mendoan,
Tongseng Kambing,
Travel,
v1olet,
Wonosobo,
Yogyakarta
Tuesday, January 14, 2014
Travel : Dieng Trip - Candi Mendut dan Pawon
Candi Mendut & Pawon
Magelang, Jawa Tengah
23 December 2013
Biasanya wisatawan tidak khusus datang ke Candi Mendut dan Pawon ini, tapi suka mampir on the way to Candi Borobudur. Kitapun demikian, sebetulnya tidak termasuk dalam itinerary, tapi karena sudah sampai di situ, kita jadi turun untuk lihat-lihat dan foto-foto sejenak. Dikasih waktu cuma 15 menit .... in fact molor sampai 30 menit ha ha ha ...
Tiket masuk Rp 3000 plus premi Rp 300 per orang, bayar sendiri karena tidak termasuk dalam itinerary. Dari group kita, kayaknya hanya kita yg masuk deh, sebab kita tidak ketemu sama peserta yg lain. Mungkin pada di bis dan pada jajan makanan.
Ada apa di Candi Mendut ? Yg jelas ada candi he he he .... saat kita datang, 1 sisi candi sedang dipugar/renovasi sehingga ada steger-steger. Pengunjung candi malah banyakan orang asing, baik yg sendirian maupun keluarga-keluarga (Anny ... foto mister ?! ha ha ha ...).
Untuk naik ke atas candi harus copot sendal/sepatu karena takut batunya bocel-bocel atau pecah kali ya ... mengingat usia batu ini sudah tua sekali, ribuan tahun. Mungkin beberapa waktu ke depan, wisatawan malah tidak boleh naik ke atas lagi, demi alasan keamanan candi dan wisatawan, takut roboh.
eh .... ada laba-laba di tembok candi, Mr. Bro yg foto-foto candi (gambar ke3), ikutan foto-foto laba-laba bareng kita. Spiderman goes to Candi ya Mr. Bro ....
Di luar pagar kompleks candi ada deretan toko souvenir, dan seperti keluhan wisatawan mancanegara dan domestik, terlalu banyak penjaja souvenir yg ngikutin kita dan agresif menawarkan jualannya. Di Mendut ini masih mending, coba deh ke Borobudur, buset deh lebih banyak yg menyerbu kita dan tak henti-hentinya, sampai capek menolaknya.
Keluar dari pagar Candi Mendut, masih ada satu lokasi yg bisa dikunjungi. Ada kolam-kolam2 dan patung-patung di dalamnya. Saya tidak masuk sampai ke dalam mengingat waktu, kita sudah dipanggil-panggil untuk ke bis.
Masih sempat foto Water Lily yg lagi dimakan Ikan Mujair Nila. Ganas juga ya ikan-ikan ini. Padahal bunga ini cantik sekali kalau utuh.
jiahhhhh ....
Di dekat tempat parkir ada yg jual es campur dan onde-onde. Saking manisnya sampai dikerubutin lebah ...
Oya, makanan dan minuman di Jawa Tengah ini serba manis, selengkapnya di next posting.
more photos on my Flickr
Next Posting : Makan Manis Kuliner Jawa
rgds,
Lucy
Magelang, Jawa Tengah
23 December 2013
Biasanya wisatawan tidak khusus datang ke Candi Mendut dan Pawon ini, tapi suka mampir on the way to Candi Borobudur. Kitapun demikian, sebetulnya tidak termasuk dalam itinerary, tapi karena sudah sampai di situ, kita jadi turun untuk lihat-lihat dan foto-foto sejenak. Dikasih waktu cuma 15 menit .... in fact molor sampai 30 menit ha ha ha ...
Tiket masuk Rp 3000 plus premi Rp 300 per orang, bayar sendiri karena tidak termasuk dalam itinerary. Dari group kita, kayaknya hanya kita yg masuk deh, sebab kita tidak ketemu sama peserta yg lain. Mungkin pada di bis dan pada jajan makanan.
Ada apa di Candi Mendut ? Yg jelas ada candi he he he .... saat kita datang, 1 sisi candi sedang dipugar/renovasi sehingga ada steger-steger. Pengunjung candi malah banyakan orang asing, baik yg sendirian maupun keluarga-keluarga (Anny ... foto mister ?! ha ha ha ...).
Untuk naik ke atas candi harus copot sendal/sepatu karena takut batunya bocel-bocel atau pecah kali ya ... mengingat usia batu ini sudah tua sekali, ribuan tahun. Mungkin beberapa waktu ke depan, wisatawan malah tidak boleh naik ke atas lagi, demi alasan keamanan candi dan wisatawan, takut roboh.
eh .... ada laba-laba di tembok candi, Mr. Bro yg foto-foto candi (gambar ke3), ikutan foto-foto laba-laba bareng kita. Spiderman goes to Candi ya Mr. Bro ....
Di luar pagar kompleks candi ada deretan toko souvenir, dan seperti keluhan wisatawan mancanegara dan domestik, terlalu banyak penjaja souvenir yg ngikutin kita dan agresif menawarkan jualannya. Di Mendut ini masih mending, coba deh ke Borobudur, buset deh lebih banyak yg menyerbu kita dan tak henti-hentinya, sampai capek menolaknya.
Keluar dari pagar Candi Mendut, masih ada satu lokasi yg bisa dikunjungi. Ada kolam-kolam2 dan patung-patung di dalamnya. Saya tidak masuk sampai ke dalam mengingat waktu, kita sudah dipanggil-panggil untuk ke bis.
Masih sempat foto Water Lily yg lagi dimakan Ikan Mujair Nila. Ganas juga ya ikan-ikan ini. Padahal bunga ini cantik sekali kalau utuh.
jiahhhhh ....
Di dekat tempat parkir ada yg jual es campur dan onde-onde. Saking manisnya sampai dikerubutin lebah ...
Oya, makanan dan minuman di Jawa Tengah ini serba manis, selengkapnya di next posting.
more photos on my Flickr
Next Posting : Makan Manis Kuliner Jawa
rgds,
Lucy
Subscribe to:
Posts (Atom)