26 Oktober 2013
Wisata Bahari di Kepulauan Seribu yg lagi ramai adalah wisata murah meriah ke 3 Pulau yaitu Pulau Kelor, Onrust dan Cipir. Biayanya hanya Rp 90 ribu. Kata teman saya, wisata ke 3 pulau horor, karena 3 pulau itu adalah pulau dengan reruntuhan bangunan tanpa penghuni he he he ...
Saya pergi bersama teman-teman sekantor yaitu Ibu Rina dan Rere anaknya, Ajeng, Elly, Steffi, Sulis, selebihnya membatalkan diri. Kita beli voucher Shine Tour yg lagi promo di Groupon Disdus. Tour guide kita namanya Mega. Ternyata yg beli voucher seperti kita ada 750 lebih, untuk 3 kali keberangkatan di hari Sabtu. Kalau diambil rata-ratanya per keberangkatan sekitar 250 orang lebih, wow ... rame pastinya.
Pelelangan Ikan Muara Kamal
Seperti peserta lain yg kebingungan dengan lokasi meeting point di Pelelangan Ikan Muara Kamal, kita juga sibuk tanya-tanya, nelpon Mega, dan googling, hingga akhirnya ketemu info yg paling lumayan gampang.
Kalau naik kendaraan umum atau transjakarta, berhenti di Mal Cengkareng, lalu naik mobil omprengan (Carry plat hitam) yg akan membawa kita ke Pelelangan Ikan. Biaya Rp 5000,-/orang.
Kalau naik mobil pribadi atau taxi, ambil jalan tol menuju Bandara Soeta, keluar di pintu tol Dadap/Kamal, belok ke kiri, lurus ikuti jalan, sampai di pertigaan akan ada papan petunjuk jalan Pelelangan Ikan belok ke kanan. Lurus ikuti jalan yg becek dan ramai pedagang ikan di pagi hari, nanti ada tanah kosong tempat parkir, nah ... mobil kita hanya bisa sampai di situ. Kalau taxi berhenti di situ, kalau mobil bisa masuk dan parkir di situ. Ada biaya parkir. Dari situ kita bisa lihat torrent air dan mesjid, harus jalan kaki di becek-becek menuju ke situ.
Tiap Sabtu atau Minggu banyak peserta yg mau ke 3 pulau itu, jadi pelelangan ikan yg sudah ramai, jadi tambah ramai. Waktu saya ke sana, hari cerah ceria. Kita janjian dan saling tunggu-tungguan. Kita bingung meeting pointnya tepatnya dimana, sebab kumuh banget dan bau ikan asin, ikan amis, dan ikan busuk, campur baur. Saat kita jalan sembari bingung, ibu-ibu tukang ikan pada nanya, tournya apa dan siapa tour leadernya ... buset dah ... top amat ya ... begitu kita sebutkan, ternyata si Mega ada di situ. Kita digiring menuju jalan MHT yg lebarnya 1 meter, sampai di warung di depan dermaga. Weizzzz .... yg namanya dermaga itu bukan pier yg indah seperti di foto-foto loh, ini dermaga kumuh dari 3 batang bambu yg rada reyot-reyot, yg sekitarnya rumah-rumah kumuh, dan ada perahu nelayan sederhana dari kayu yg berjejer. Tapi banyak bule-bule yg sudah duduk manis di perahu itu he he he ...
Selagi menunggu di warung, eh ... pengen pipis. Mau numpang ke toilet, ternyata gak ada toilet. Jadi harus numpang pipis di rumah Bu Haji yg merangkap warteg. Banyak peserta tour lain pada makan nasi dan lauk sederhana sebagai sarapan. Di situ kita langsung ditanya, mau buang air kecil atau besar. Kalau kecil bisa di tempat cuci piring ... waduh di kanan kiri kita ada piring, gelas, baskom dll. Biarin deh ... drpd kebelet. Kalo besar jelas gak bisa di situ, sebab gak ada ada closetnya, yg ada hanya lubang dan bak air. Pintunya bolong pula. Hadeeuuwwwww ....
Habis itu kita digiring naik ke perahu dan di suruh nunggu. Sembari nunggu kita foto-foto dengan diiringi lagu house music yg godek-godek dari perahu di sebelah kita. Sama seperti kita, mereka juga menunggu peserta yg pada ngaret. Gak kira-kira, kita udah sampai sekitar jam 8 kurang, tapi baru berangkat jam 09.45 ... capek nunggu deh.
Oya, utk foto-foto, saya hanya bawa 1 lensa, yaitu lensa 50mm f/1.8, lensa yg paling kecil dan enteng.
Pulau Kelor
Perjalanan kita yg pertama adalah ke Pulau Kelor. Hanya perlu waktu sekitar 20 menit dari dermaga (ciehhh ...) ke Pulau Kelor. Naik perahu tanpa Life Jacket (di warung Bu Haji kayaknya menyewakan Life Jacket tuh). Selama perjalanan laut bisa dibilang tenang, ombak kecil, lancar deh .. enggak terguncang-guncang, enggak pakai pusing ... syukurlah ... Pemandangan di kanan kiri perahu adalah keramba ikan, jadi kita tidak terlalu kuatir dan kita tidak takut. Sesekali kita bisa melihat sekelompok burung camar (jiahhhh ...) terbang melintasi perahu kita ... boleh juga, boleh juga ...
Terlihatlah sebuah pulau yg bagus ... dan modern ada resortnya ... ada kapal-kapal boat / yacht yg bagus-bagus ... itukah pulau Kelor ? Ternyata bukan ... itu adalah Pulau Bidadari ha ha ha ... pantesan keren. Oya, kita bisa ke Pulau Bidadari dengan menambah biaya Rp 75 ribu. Namanya juga kepulauan seribu, pulaunya kan banyak, bisa aja kita kecele salah nama ... atau salah kira :)
Akhirnya kita tiba di Pulau Kelor. Kelor itu daunnya kecil mungil, makanya ada pepatah "Dunia tak selebar daun kelor", saking kecilnya tuh daun. Nah sesuai namanya, pulau ini juga kecil mungil. Saking kecilnya sampai tidak ada toilet dan tidak ada warung ha ha ha ... Dermaganya bagus, dari semen/batu, sehingga waktu turun dari perahu, kita juga enggak terlau ngeri. Begitu menjejakkan kaki di Pulau Kelor, langsung foto-foto dulu. Narsis sejati.
Ada apa di Pulau Kelor ?
Langsung terlihat di depan mata sebuah reruntuhan benteng yg artistik buat foto-foto, plus ada pohon-pohon yg membuat benteng itu jadi cantik difoto. Belum lama ini ada celebrity yg menikah di pulau ini. Romantis serem-serem sedap kali ya ... sore-sore bikin party di reruntuhan benteng.
Pantainya jernih, bisa lihat dasar pasirnya ... saya berendam kaki saja sebab sudah siap-siap pakai sendal jepit. Enak adem ... dan tentu saja foto-foto di batu-batu dan reruntuhan benteng. Silahkan cari spot unik di sekitar benteng, and .... action ! Atau masuk ke benteng, duduk-duduk, atau manjat-manjat, nongol-nongol di gua-gua ...
Ada juga sekelompok anak-anak muda petualang yg berkemah ... karena tidak ada bangunan lain selain benteng ini, mereka mendirikan tenda di samping benteng. Seru juga kali ya ...
Kita dikasih waktu hanya sekitar 1,5 jam di pulau ini ... hah ... kurang lama. Terus terang saya sibuk foto-foto jadi tidak sempat mengelilingi sekujur benteng ini ... satu alasan untuk kembali lagi ke sini jika ada kesempatan.
Perjalanan dilanjutkan ke Pulau Onrust.
Next Posting : Pulau Onrust
rgds,
Lucy
No comments:
Post a Comment