Zhangjiajie
Sarapan pagi di Hotel Tianzi ini betul-betul tidak enak. Begitu saya nongol di ruang makan, Om Gunawan langsung bilang, gak ada yg bisa kemakan. Paling pertama, antri telur mata sapi tuh di jendela. Jadi rupanya tukang masak telur mata sapi ada di halaman koridor di luar, sedangkan kita order dari balik jendela. Sekali masak bisa langsung 10 butir telur dijejer .... jadi kita langsung pesan 2-4 telur aja ... Tapi sungguh deh, kecap asinnya enak dan sedep ... gurih. Nah loh ... dikasih bumbu apa tuh kecap, jadi curiga neeehhhh ....
Tianzishan atau Gunung Tian Zi
Hari ini kita kembali mengunjungi Zhangjiajie National Forest dan kita masuk menggunakan tiket terusan yg kemarin dibagikan. Tujuan kita adalah ke Gunung Tian Zi dengan naik Cable Car. Buset deh antrian naik cable car ini puanjaaaaaaang sekali. Ada kali kita ngantri 1 jam lebih. Selama mengantri kita dihibur dengan karaoke. Ada 2 orang penyanyi pria. Keduanya engkoh-engkoh. Yg satu rambutnya gondrong dan memakai kaca mata hitam, gaya loh ... kayak mafia. Yg satu lagi engkoh-engkoh asli. Lagunya romance yg mendayu-dayu seperti di night club dan seperti lagu-lagu kondangan di daerah Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Kebayang kan he he he ...
Cable Car ini isinya 6 orang dan perjalanannya lumayan tinggi. Pemandangan lumayan bagus. Gunung musti dilihat dari tempat tinggi kan baru kelihatan. Katanya bisa melihat gunung-gunung di sini 360 derajat alias bisa melihat sekelilingan.
Di kompleks Gunung Tian Zi ini ada He Long Park atau Taman He Long. He Long adalah nama seorang Jendral yg terkenal dari Zhangjiajie. Tamannya sih biasa saja. Kita bisa turun ke bawah dan melihat pemandangan Gunung Tian Zi. Karena masih satu gugusan gunung, sepertinya mirip-mirip sama gunung-gunung yg kemarin kita lihat.
Dari sini kita jalan kaki menuju halte bis yang akan membawa kita ke restaurant tempat kita makan siang. Nah ... berarti restaurant ini di atas Gunung, di kompleks National Forest. Sudah terbayang betapa ramainya pengunjung restaurant ini. Dan tentu sudah terbayang betapa berantakan dan kumuh restaurant ini. Makanannya juga tidak memuaskan. Peserta tour campur dengan turis domestik China sendiri.
Selesai makan kita jalan lagi melihat gunung-gunung, melewati jembatan yg menghubungkan 2 gunung, dan ke jembatan atau gunung cinta dimana para pengunjung bisa menaruh kunci/gembok sebagai lambang cinta yg abadi. Kalau tidak bawa gembok, bisa beli kok, ada yg jualan gembok. Tapi kita lihat kok gembok-gembok itu pada karatan. Berarti cintanya karatan donkssss ....
Gembok lambang cinta abadi, tapi kok karatan sihhhh ....
Ini jembatan loh ... tuh lihat bawahnya bolong kan ...
tapi waktu kita jalan di tangga itu, enggak berasa deh, karena mata kita sibuk melihat tangga,
bukan ke jurang he he he ... coba kalo lihat ke bawah, ngeri juga lho ...
Oya di sekitar rest area atau restaurant banyak yg jualan makanan ringan. Salah satu yg lumayan adalah kue cubit yg isinya kacang merah, mirip Deli Manjou.
Dari sini kita ke Yuan Jia Jie yg masih di area National Forest Park dengan naik bis.
Yuan Jia Jie by Bailong Elevator
Yuan Jia Jie ini adalah lokasi pengambilan gambar untuk Film Avatar. Maksudnya bukan shooting di sini lohhh ... tapi digunakan untuk gambar latar Film Avatar. Kita naik elevator atau lift yg tinggi sekali dan sekelilingnya dinding kaca, jadi bisa melihat waktu kita naik. Tiba di atas, kita bisa keluar dari lift dan langsung terpampang gugusan gunung yg indah. Nah, kali ini baru saya bisa bilang indah luar biasa .... dari kemarin kagak nemu yg kayak gini nih ...
Bai Long Elevator buatan Jerman nih ... jadi aman ...
Kata orang fotografi, kalau foto tidak tampak indah tandanya kurang dekat. Ini juga berlaku untuk pemandangan ... dari kemarin rupanya memandang gunung-gunung itu terlalu jauh. Nah, kali ini tampak dekat dan jelas di depan mata .... begini baru indah rupanya .....
Sayang lensa saya kurang wide, jadi tidak bisa memotret secara menyeluruh. Pemandangan begini memang bagus dipandang mata secara menyeluruh, tapi untuk memotretnya, ilmu saya masih belum sampai ... jadi mengaku kalah saja deh ...
Cara menikmati pemandangan di sini .... berdiri di dekat pagar pembatas, lalu pandanglah dari ujung kiri terusssssss sampai ke ujung kanan, lalu balik lagi dari kanan ke kiri. Pelan-pelan melihatnya dan dinikmati, boleh sambil manggut-manggut. Jangan langsung foto-foto narsis ah.... jauh-jauh ke sini kok cuma foto-foto narsis sih he he he ...
Tapi memang tidak bisa terlalu lama juga sih ... karena baru sebentar kita menguasai halaman itu, lift sudah muncul lagi membawa rombongan berikut dan mendadak sontak, halaman jadi crowded. Mau foto-foto juga bocor sana-sini. Kita turun dengan menggunakan lift lagi dan kita meninggalkan area Zhangjiajie National Forest Park.
Tujuan kita selanjutnya adalah toko mandatory lagi. Ke toko teh milik pemerintah. Dan seperti biasa kita dikumpulkan di satu ruangan lalu disuruh coba berbagai teh dan diakhiri dengan disuruh beli. Beneran deh ini teh mahal-mahal banget dan belum tentu sampai di Indonesia kita kerajinan nyeduh2 teh ini. Sebetulnya Zhangjiajie bukan penghasil teh dan sejauh mata memandang tidak ada kebun teh sama sekali. Jadi ini teh dari kampung lain.
Dari toko teh, dilanjutkan ke toko Silk alias sutera. Sutera juga bukan produk asli Zhangjiajie, tapi dari daerah lain. Sama seperti kunjungan kita yg dulu-dulu, kita diceritakan mengenai ulat dan kepompongnya dan perawatan sutera, diakhiri dengan disuruh beli produk-produk sutera. Beberapa anak-anak muda dari kelompok kita sudah tidak sabar, karena mereka mau rafting. Sempat ribut juga, termasuk saya ikutan jadi emosi, karena kita mau didenda lagi. Buset deh ... ancamannya denda terussss ....
Lolos dari toko sutera, kita kembali ke Hotel. Rafting adalah acara optional, jadi kalau mau rafting bayar lagi. Saya lupa bayar berapa sebab saya tidak ikut. Untuk yg tidak ikutan rafting, bisa istirahat di kamar atau seperti saya dan teman-teman, jalan-jalan di sekitar hotel dan ke supermarket untuk belanja-belanja makanan.
Kita makan malam jam 6:30 malam di restaurant di Hotel tempat kita menginap. Begitu sampai di hotel dari belanja di supermarket, gak boleh taruh barang dulu, disuruh langsung makan, buset deh ... buru-buru amat. Ya udah, saya langsung makan dan kemudian selesai duluan dan balik ke kamar. Makanan dinner kita lumayan, ada beberapa yg kita bisa makan. Tapi mengapa sarapan kita rasanya gak karuan ?!
Next Posting : Zhangjiajie part 6
rgds,
Zhang Lucy
No comments:
Post a Comment