Welcome to v1olet Blog


All photos, unless I mention and credit the source, are my personal photo stocks. If you like my photos and would like to use them, please ask by writing your comment.

Wednesday, July 14, 2010

Belitung Island (10) : Pulau Langkuas

Introduction

Langkuas or Lengkuas Island is an island offshore of Tanjung Kelayang Beach, about 30 minutes by boat.  Langkuas or Lengkuas literally means galangale / galangal, a kind of ginger plant.
This island is famous for its old Lighthouse which was built in 1882 by the Dutch Collonial Government.  This 19-storey lighthouse was not made of stone and cement, but of iron.  Although it is already rusty here and there, it works fine.  Nobody live in this island except the lighthouse keeper.

Around this island there are several small rock islands with beautiful and unique formations.  The pictures below were taken at the top of  the lighthouse.  You would enjoy swimming, diving, fishing, or just lazily lying on the white sandy beach.

Setelah puas potret-potret di Pulau Batu, kita lanjut berlayar ke Pulau Langkuas.  Sebetulnya dari Pulau Batu, Pulau Langkuas itu sudah kelihatan, tapi kecil sekali.  Pulau Langkuas ini terkenal dengan Mercusuarnya (= Light House).  Ini dia foto Mercusuar.  Jadi ingat cerita Petualangan Lima Sekawan karya Enid Blyton.

Click to enlarge.





Mercusuar ini terbuat dari besi, bukan tembok semen.  Jadi kalau hujan disertai petir, rada kuatir tersambar geledek. Mercusuar ini dibuat tahun 1882 dan masih dalam wilayah pengawasan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.  Kondisinya sudah kurang bagus, karat di sana-sini, tapi masih berfungsi dengan baik.  Ada 19 tingkat di Mercusuar ini.  Pulau ini hanya dihuni oleh penjaga Mercusuar, ada rumah yg berbentuk huruf U mengitari mercusuar.  Semua makanan dikirim dari Jakarta, 3 bulan sekali.  Kadang-kadang ada kapal nelayan yg mampir memberi ikan, cumi, gurita, dll hasil tangkapan nelayan sekitar. Lampu mercusuar buatan luar negeri, tiga hari sekali, petugas naik ke tiap lantai untuk membersihkan dan ke puncak mercusuar untuk memeriksa atau mengganti lampu jika rusak.  Kerjanya sih tidak terlalu sulit, tapi bosan dan sepinya itu loh.  Untungnya sekarang ini Pulau Langkuas banyak pengunjung, jadi tak terlalu sepi.  Ada aja yg berkunjung, apalagi kalau akhir minggu.






Para fotografer suka sekali ke pulau ini, terbukti dari banyaknya foto-foto Mercusuar Pulau Langkuas di majalah-majalah fotografi.  Di sebelah Pulau Langkuas ada sebuah pulau kecil, tak berpenghuni, dan isinya formasi batu-batu yg unik.  Jika laut surut, bisa jalan kaki menyeberanginya.  Airnya sepaha sampai sepinggang (kalau pendek seperti saya, mungkin sedada ...).  Nah, foto Mercusuar dari pulau batu atau diantara pulau batu dan Pulau Langkuas ini bagus banget.  Harus rela nyemplung dan tripod terendam air.  Tapi hasilnya oke sekali.  Sayangnya hari itu saya sedang "berhalangan" jadi tidak bisa nyemplung-nyemplung seperti itu.




Saya cukup puas motret-motret di sekitar mercusuar dan naik mercusuar itu sampai ke puncaknya. Capek banget loh naik sampai ke atas.  Tapi pemandangan di atas sana sungguh bagus dan lain dari pada yg lain.  Rekan-rekan yg baru kembali dari pulau kecil itu, langsung nyusul naik ke atas, karena kebetulan hari hujan, jadi sekalian berteduh.  Wah, mereka lama sekali di dalam mercusuar, entah naik tangganya yg lama, atau motret-motretnya yg lama. ha ha ha ...




Karena hari hujan, jadi kita gak bisa kemana-mana.  Saya terkantuk-kantuk karena pengaruh obat anti mabuk (manjur banget deh Antimo). Petugas mercusuar memberi peringatan kalau ada petir, mohon semua pada turun.  Kita bingung mau ngapain, jadi yang terpikir adalah makan.  Jadi kita makan siang.  Menu kita adalah nasi kotak.  Kita sepakat mendaulat menu makan siang kita hari ini adalah yg terkomplit dan terlezat. Bagaimana gak komplit coba, ada daging, ayam, ikan, telur, tahu, pekedel, sayur, acar, kerupuk, wow .... nasinya juga banyak. Uenak tenan.

Selesai makan, hujan sudah reda.  Rencananya mau motret lagi, eh... tiba-tiba sepasukan group tour jalan-jalan merapat di pulau.  Ada sekitar 7 kapal.  Langsung deh pulau yg tadinya sepi jadi ramai.  Dimana-mana ada orang, bocor deh .... Ada yg berenang, snorkling, foto-foto, gelar tikar di pantai, makan, lari-lari, wah.... gak bisa motret landscape nih.

Akhirnya rekan2 fotografer memutuskan untuk meninggalkan Pulau Langkuas yg udah penuh orang itu, pindah ke pulau lain yg sepi dan cocok untuk foto landscape.

Kapal kita yg pertama berangkat duluan, nah tinggal kapal kita nih.  Ternyata mesinnya macet, jadi tiba-tiba kapal berhenti dan mengapung-ngapung di tengah laut. Nah loh ..... ada kapal lewat, tapi tidak berhenti membantu, karena supir kapal dan supir kita sibuk kutak-kutik mesin.  Kemudian ada satu kapal lagi lewat, kapalnya Levi Tour, berlalu begitu saja ..... tapi kemudian, kapal itu berbalik memutar menghampiri kapal kita menawarkan bantuan untuk menarik kapal.  Akhirnya kapal kita ditarik sampai mesin hidup kembali.  Wah... terimakasih sekali atas bantuannya ..... memang di laut harus saling tolong menolong.

Next Posting : Pulau Burung

More photos : v1olet's Flickr

rgds,
Lucy

3 comments:

Veny said...

bgs Vi poto2 nya , ntar g baca2 dulu yah baru komen lagi

Veny said...

wahh serem amat sampe mesin kapal matee yah ? g bisa panik tuh ha2
btw next psoting P. Burung ? itu kalo ga salah di belitung timur ? Manggar ya ?
atau tmp laen ?

v1olet said...

Iya, itu lumayan bikin dag-dig-dug, soalnya gw kan gak bisa berenang, walaupun pakai jacket pelampung.

Tapi mestinya gak usah takut sih, krn lokasi kapal kita belum jauh dari Pulau Lengkuas, dan banyak kapal turis yg menuju Pulau Lengkuas, pasti kita bisa minta tolong sama mereka. Lagian tukang kapalnya kan saling kenal. Jadi tahu caranya SOS.

Pulau Burung dekat Pulau Lengkuas. Kalau dari Tanjung Kelayang, kelihatan tuh Batu Garudanya.