Day 6 : 24 Agustus 2012
Zhangjiajie - Changsa - Shenzhen
Pagi ini kita meninggalkan Zhangjiajie menuju Changsa dengan bis. Kita tiba di Changsa saat jam makan siang. Jadi kita langsung menuju Restaurant. Ini restaurant Seafood dan kalau kita lihat sepertinya restaurant yg cukup besar, jenis ikan, kepiting, udang, kerang, dll ada banyak di akuarium dan semua segar. Mestinya makanannya enak. Tapi seperti biasa menu kita adalah menu turis jadi 10 macam masakan. Seandainya dibuat jadi 4-5 macam saja dengan kualitas masakan dan seafood seperti yg diorder oleh tamu-tamu biasa, mungkin lebih enak.
Setelah makan kita langsung menuju ke Stasiun Bullet Train, Changsa South dengan tujuan Shenzhen. Harga tiket RMB 390/orang. Jadwal kita jam 15:00. Masih ada waktu untuk foto-foto dan jalan-jalan di stasiun, beli camilan, makan snacks, atau sekedar duduk-duduk ngobrol. Di sini kita berpisah dengan local tour guide kita, Karen.
Kita tiba di Shenzhen sudah gelap sebab bullet train mengalami kerusakan di jalan sehingga terlambat tiba di tujuan. Kita bertemu lagi dengan Amy, local tour guide yg mengantar kita di hari pertama. Langsung menuju restaurant untuk makan malam, setelah itu ke Hotel Zhong Tai Lai. Hotel kita terletak di area shopping, Tung Men. Jadi kita masih ada waktu beberapa jam untuk shopping di sekitar hotel, sebelum toko-toko tutup.
Berangkat sih mulanya bareng-bareng, tapi begitu sampai di lokasi, bubar deh ... masuk ke toko sesuai kebutuhan dan keinginan. Saya sendiri jadi terpisah dengan room mate saya ... padahal saya tidak pegang kunci kamar. Setelah berpisah, saya tadinya berempat ... eh ... akhirnya yg 2 menghilang, saya tinggal berdua. Nyasar pula. Tanya-tanya sama tukang parkir eh ... dia malah kasih petunjuk yg salah, padahal tadi udah di sebelah hotel, cuma tidak lihat tulisan hotelnya. Untung bertemu teman-teman saya yg ternyata lagi nyasar juga. Lucu nih ... Hotel ini tidak kasih compliment air minum, jadi kita mampir ke convenient store untuk beli air minum. Setelah itu saya minta tolong orang housekeeping untuk buka pintu kamar saya, karena teman saya belum pulang.
So hari ini habis waktu di jalan. Besok saya dan teman-teman (16 orang) akan ke Hongkong, sedangkan yg 5 orang tetap di Shenzhen.
Day 7 : 25 Agustus 2012
Hongkong
Setelah sarapan kita berpisah dengan 5 teman seperjalanan kita. Ternyata kalau tahu, mereka juga mau ikut ke Hongkong. Rupanya waktu kita menambah tujuan ke Hongkong, mereka tidak diberitahu. Sedangkan oleh pihak tour, kita dibilang bahwa mereka tidak mau ikut ke Hongkong. Nah ... mana yg bener nih?
Karena sedang peak season, jadi imigrasi Shenzhen - Hongkong katanya ramai sekali, bisa antri berjam-jam baru selesai. Ternyata betul ramai, tapi untungnya teratur dan kita menghabiskan waktu sekitar 2 jam untuk urusan imigrasi ini. Oya, kita naik bis Hongkong, jadi bisa parkir di tempat parkir. Bis Hongkong ini ada peraturan tak boleh makan dan tak boleh minum di dalam bis. Kita ke Hongkong tanpa tour leader dan tanpa local tour guide. Asli hanya 16 orang kita-kita saja. Tour leader dan local tour guide kita ada di Shenzhen bersama 5 orang teman kita.
Kita dengan sukses diantar ke City Garden Hotel di North Point setelah itu bis meninggalkan kita. Kita check in urus sendiri dan ternyata agen dari Jakarta gak beres nih proses bookingnya. Kita banyak masalah, tapi tak ada yg bisa dihubungi. Karena belum waktunya untuk check in, bagasi kita di kumpulkan di lobby. Segunung. Akhirnya kita dikasih 2 kamar early check in untuk taruh barang-barang kita. Kamar no. 901 -- kamar saya jadi tempat pool barang-barang.
Waktu bebas, jadi kelompok terbagi 2. Anak-anak muda, buat acara sendiri. Saat makan siang, quick lunch di dekat hotel. Makan la mien ... padahal kalau mau jalan sedikit lagi ada banyak makanan yg lebih menarik, seperti misalnya dim sum. Tapi di resto la mien ini juga ada dim sum kok. Menghibur diri ... he he he ...
Makanannya sih lumayan enak, harganya agak kemahalan kalau menurut saya. Walaupun waktu order temen saya yg bisa bahasa mandarin, sudah menjelaskan, tetap saja menu yg keluar tak sesuai dengan yg kita order. Malah ada menu yg tidak kita order, tiba-tiba terhidang di meja kita. Kacau nih resto. Oya, kita order udang goreng ... eh yg keluar udang balado he he he ...
Selesai makan siang, kita mau ke factory outlet di Tung Chung. Kita jalan kaki ke stasiun MTR, Fortress Hill. Beli tiket dan naik MTR. Ternyata Tung Chung tuh paling ujung, perhentian terakhir, melewati Disneyland. Agak buang waktu juga sih kalau shooping di tempat yg jauh begini.
Begitu keluar dari stasiun MTR sudah langsung shopping outlet. Setelah menentukan meeting point kita berpencar untuk shopping. Kesan saya, tokonya banyak, rame, ngantri juga kalau mau bayar, barangnya harganya masih mahal sih ... he he he ... walaupun sudah di sale sampai 30%, 50%, bahkan 70% (selected items). Oya yg di sale ini barang-barang lama. Jadi cara sale-nya bukan season lalu tapi season yg sama di tahun lalu. Jadi ini barang-barang sisa penjualan barang setahun yg lalu.
Kita tiba di Hotel sudah hampir jam 7 malam. Kita baru check in di kamar masing-masing, kecuali saya yg kamarnya di pakai untuk pool barang-barang. Siap-siap untuk dinner, karena kita mau ditraktir makan burung dara goreng. Tapi ternyata, teman saya ada yg ditaruh di kamar smoking room dan katanya bau rokoknya masuk ke kamar dan tak enak. Jadi dia urusan dengan reception untuk minta ganti kamar ke lantai lain. Tapi karena sedang peak season, tak ada kamar lain yg bisa ditukar sebab semua sudah check in. Ribut deh sampai jam 9 lewat. Padahal kita sudah dijemput oleh Bp A Yong, pakai bis untuk dinner, dan istrinya Pak A Yong sudah menunggu di restaurant. Akhirnya kita tiba di restaurant burung dara sekitar jam 10 malam dan restaurant sudah mau tutup, hanya menunggu kita sebab burung dara sudah dipesan dan sudah dimasak, siap dihidangkan. Kita juga sudah kelaparan berat. Untung tadi saya beli roti Maxim, jadi bisa makan roti dulu.
Begitu burung dara dihidangkan, langsung diserbu karena sudah lapar berat dan saya tidak sempat foto-foto. Burung dara goreng ini dimakan dengan kerupuk sagu, unik juga rasanya dan uenaaaakkkk. Dari semua restaurant yg kita datangi selama trip ini, inilah yg paling enak. Serius ... Selain makan burung dara, juga ada sayuran dan lauk lain. Dan ditutup dengan makan Kembang Tahu yg dimakan dengan madu.
Selesai makan kita diajak keliling kota Hongkong untuk melihat suasana Hongkong di malam hari. Tapi karena sudah hampir jam 12 malam, kita tidak turun, hanya melewati dan akhirnya kembali ke Hotel untuk istirahat. Hmmmm .... what a day !
Day 8 : 26 Agustus 2012
Hongkong - Jakarta
Pagi hari kita sarapan di Hotel dan ini termasuk yg enak menunya. Pilihannya banyak dan rasanya enak. Memang kalau sudah sampai Hongkong, menunya jadi mirip dengan yg di Indonesia. Rasanya lebih cocok di lidah kita. Dim Sum, buah-buahan, mie kuah, aneka sandwich, pastry, chinese food, salad, sushi, ayam goreng plus potato skin, dll.
Setelah kenyang sarapan, saya ke reception untuk minta satu kamar late check out sampai jam 2 siang untuk taruh barang-barang kita. Dan itu kamar saya lagi he he he ...
Pagi sampai siang akan kita habiskan untuk shopping di area sekitar Victoria Park. Kita jalan kaki dan sebetulnya mau naik trem. Tapi bertemu dengan TKW dari Indonesia yg mau ke Victoria Park, jadi kita jalan kaki bareng mereka. Katanya tidak jauh, ternyata lumayan keringetan pagi-pagi jalan kaki begini. Kita ngobrol-ngobrol sama mbak-mbak itu dan ternyata mereka betah dan senang sekali bekerja di Hongkong, apalagi tugas mereka hanya menjaga orang tua yg masih sehat. Nice life ya ... gaji gede, kerja enggak berat, seminggu sekali ada hari libur -- Sabtu atau Minggu. Dan mereka tidak kerja sendiri, tapi di rumah itu biasanya ada 2 pembantu. Pantesan pada gak mau pulang.
Di Victoria Park sendiri suasananya sudah ramai sekali, mayoritas TKW asal Indonesia. Mereka kumpul gelar tikar seperti piknik. Ada pengajian, arisan, atau sekedar ngobrol-ngobrol. Ada penyewaan baju dan make up untuk foto-foto bak artis Hongkong. Keren bok!
Kita hanya sempat shopping di Sogo. Itu saja sudah berjam-jam. Sebab kita rame-rame sih. Hingga makan siang, sekitar jam 13.00. Ngebut nih ... jadi kita makan siang di resto Jepang di basement Sogo. Antri pula. Tapi untung makanannya enak. Saya makan Tempura Beef Curry Rice, dan teman saya makan Katsu Soba.
Untungnya dari Sogo bisa nyambung ke stasiun MTR sehingga kita sampai di Hotel sekitar jam 14:00 untuk check out dari kamar. Padahal kita dijemput dengan bis yg akan membawa kita ke bandara sekitar jam 16:00. Jadilah barang-barang kita ditumpuk di lobby. Kita masih sempat putar-putar di sekitar hotel. Gawatnya di lobby hotel, tidak boleh makan dan tidak boleh minum, walaupun hanya camilan.
Jam 4 sore, kita dijemput oleh local tour guide, cewe, yg kita tidak tahu namanya. Dengan dingin dia menghampiri kita dan minta kita naik ke bis. Saat kita memasukkan koper ke bis, kita lihat dia sedang merokok di pinggir jalan ... wow ... preman juga nih tour guide kita. Eh ... ternyata bis kita disamperin polisi dan ditilang ... waduh salah apa nih Pak Supir. Kelamaan ngetem di depan hotel? Di dalam bis, tour guide kita juga diam saja, tidak ngomong sepatah kata, sebab tugas dia memang cuma membawa kita ke Hongkong International Airport. Cuma kerja berapa jam, kita musti kasih tips USD 2 per orang.
Tiba di bandara kita bertemu lagi dengan Tour Leader kita dan 5 rekan seperjalanan kita. Dan local tour guide itu meninggalkan kita. Kita check in dan ke imigrasi, setelah itu bebas shopping sampai boarding.
Penerbangan kita dengan China Airlines :
CI 3679 - ETD 19:30 - ETA 23:15
Dinner di pesawat dan saya berusaha tidur karena karena kita akan tiba lewat tengah malam nih.
Bandara Soekarno Hatta penuh luar biasa dan lama antri ambil bagasi. Trolly juga habis ... luar biasa. Saya pulang naik Taxi dan tiba di rumah sekitar jam 01:30 pagi. Besok musti kerja nih. Tidur tanpa mimpi .... tahu-tahu sudah pagi.
Perjalanan kali ini sungguh unik. Ada beberapa pembaca yg bilang bahwa perjalanan saya kali ini banyak marah-marah dan agak berantakan. Ada betulnya, tapi sebenarnya kita marah-marah cuma sebentar saja kok. Setelah itu happy, happy lagi. Sudah biasa yg namanya jalan-jalan dengan group ada yg disukai dan ada yg tidak disukai. Memang sulit memuaskan semua orang dalam group. Apalagi biasanya kita jalan-jalan dalam group insentif yg acaranya dan tujuannya kita tentukan sendiri. Nah kali ini harus lebih banyak penyesuaian dengan paket yg memang sudah ditentukan oleh pihak tour.
Overall, perjalanan ini menyenangkan bagi saya. Yang penting jalan-jalan, pengalaman, dan kenangan ... kalau dapat foto-foto bagus, itu namanya bonus he he he ...
The end
rgds,
Zhang Lucy
Welcome to v1olet Blog
All photos, unless I mention and credit the source, are my personal photo stocks. If you like my photos and would like to use them, please ask by writing your comment.
Sunday, October 07, 2012
Wednesday, October 03, 2012
Travel : Beautiful Zhangjiajie -- Zhanjiajie part 6
Day 5 : 23 Agustus 2012
Zhangjiajie
Show Zhangjiajie - Charming Western Hunan
Setelah makan malam, kita siap-siap untuk nonton pertunjukan. Ini optional juga. Harga tiket RMB228 per orang. Tempatnya di sebelah pasar seni yg kemarin malam kita kunjungi. Show ini mulai jam 21:00 - 22:30 dan terdiri dari 2 babak. Babak pertama indoor, sedang babak kedua outdoor. Karena banyak penonton, jadi kita menentukan meeting point tempat kita berkumpul setelah nonton show ini.
Indoor Show
Show dimulai dengan acara lelang lukisan. Aneh ya ... baru kali ini nih, show kok ada lelangnya. Lukisan yg dilelang macam-macam dan banyak juga, kira-kira ada 10 lukisan kali. Pembelinya adalah para penonton juga. Setelah lelang, pertunjukan dimulai.
Pertunjukan ini kombinasi antara nyanyi, tari, musik, akrobat, dan didukung dengan teknologi komputer untuk background panggung dan layarnya. Pertunjukkan dimulai dengan tarian dan musik tabuh (gendang gede) dan bedug.
Selanjutnya yg serba akrobat nih ... cewe dan cowo pada akrobat.
Kemudian yg tarian pergaulan. Nah saya lebih suka yg tarian seperti ini, ketimbang yg akrobat atau tarian perang-perangan.
Show indoor diakhiri dengan babak pesta pernikahan tradisi penduduk asli Zhangjiajie. Setelah itu shownya pindah ke luar.
Outdoor Show
Panggung outdoornya bagus dan bertaburan lampu. Tempat duduknya adalah berupa anak tangga, jadi duduknya tidak pakai nomor dan harus rebutan supaya dapat posisi yg bagus.
Pertunjukan outdoor ini adalah semacam debus dengan kekuatan supra natural. Misalnya orang yg badannya ditusuk-tusuk tapi kebal, ditindih pakai besi beton berlapis-lapis, jalan di api, dll. Saya malas deh motret yg seperti itu. Ngeri aja melihatnya dan ada rasa takut juga, karena tak mungkin orang normal melakukannya, pasti pakai ilmu. Dan kita sudah tahukan asalnya ilmu itu dari kekuatan mana.
Selain itu ada juga penyanyi dan tarian. Tapi hanya sekitar 2 lagu saja, untuk suguhan penutup.
Pertunjukkan outdoor hanya sebentar, paling 30 menit. Setelah itu kita pulang dan kembali ke Hotel. sudah malam dan lelah karena jalan seharian. Besok kita meninggalkan Zhangjiajie, ke Changsa dan Shenzhen.
Next Posting : The last 3 days
rgds,
Zhang Lucy
Zhangjiajie
Show Zhangjiajie - Charming Western Hunan
Setelah makan malam, kita siap-siap untuk nonton pertunjukan. Ini optional juga. Harga tiket RMB228 per orang. Tempatnya di sebelah pasar seni yg kemarin malam kita kunjungi. Show ini mulai jam 21:00 - 22:30 dan terdiri dari 2 babak. Babak pertama indoor, sedang babak kedua outdoor. Karena banyak penonton, jadi kita menentukan meeting point tempat kita berkumpul setelah nonton show ini.
Indoor Show
Show dimulai dengan acara lelang lukisan. Aneh ya ... baru kali ini nih, show kok ada lelangnya. Lukisan yg dilelang macam-macam dan banyak juga, kira-kira ada 10 lukisan kali. Pembelinya adalah para penonton juga. Setelah lelang, pertunjukan dimulai.
Pertunjukan ini kombinasi antara nyanyi, tari, musik, akrobat, dan didukung dengan teknologi komputer untuk background panggung dan layarnya. Pertunjukkan dimulai dengan tarian dan musik tabuh (gendang gede) dan bedug.
Selanjutnya yg serba akrobat nih ... cewe dan cowo pada akrobat.
Bila pria naksir wanita ... dikejar sampai jendela kamarnya lhooo .... serem gak seeehhh ???
Kemudian yg tarian pergaulan. Nah saya lebih suka yg tarian seperti ini, ketimbang yg akrobat atau tarian perang-perangan.
Tradisi Pengantin Wanita meratap dan menangis di hari perkawinannya ...
Show indoor diakhiri dengan babak pesta pernikahan tradisi penduduk asli Zhangjiajie. Setelah itu shownya pindah ke luar.
Outdoor Show
Panggung outdoornya bagus dan bertaburan lampu. Tempat duduknya adalah berupa anak tangga, jadi duduknya tidak pakai nomor dan harus rebutan supaya dapat posisi yg bagus.
Pertunjukan outdoor ini adalah semacam debus dengan kekuatan supra natural. Misalnya orang yg badannya ditusuk-tusuk tapi kebal, ditindih pakai besi beton berlapis-lapis, jalan di api, dll. Saya malas deh motret yg seperti itu. Ngeri aja melihatnya dan ada rasa takut juga, karena tak mungkin orang normal melakukannya, pasti pakai ilmu. Dan kita sudah tahukan asalnya ilmu itu dari kekuatan mana.
Selain itu ada juga penyanyi dan tarian. Tapi hanya sekitar 2 lagu saja, untuk suguhan penutup.
Pertunjukkan outdoor hanya sebentar, paling 30 menit. Setelah itu kita pulang dan kembali ke Hotel. sudah malam dan lelah karena jalan seharian. Besok kita meninggalkan Zhangjiajie, ke Changsa dan Shenzhen.
Next Posting : The last 3 days
rgds,
Zhang Lucy
Monday, October 01, 2012
Travel : Beautiful Zhangjiajie -- Zhangjiajie part 5
Day 5 : 23 Agustus 2012
Zhangjiajie
Sarapan pagi di Hotel Tianzi ini betul-betul tidak enak. Begitu saya nongol di ruang makan, Om Gunawan langsung bilang, gak ada yg bisa kemakan. Paling pertama, antri telur mata sapi tuh di jendela. Jadi rupanya tukang masak telur mata sapi ada di halaman koridor di luar, sedangkan kita order dari balik jendela. Sekali masak bisa langsung 10 butir telur dijejer .... jadi kita langsung pesan 2-4 telur aja ... Tapi sungguh deh, kecap asinnya enak dan sedep ... gurih. Nah loh ... dikasih bumbu apa tuh kecap, jadi curiga neeehhhh ....
Tianzishan atau Gunung Tian Zi
Hari ini kita kembali mengunjungi Zhangjiajie National Forest dan kita masuk menggunakan tiket terusan yg kemarin dibagikan. Tujuan kita adalah ke Gunung Tian Zi dengan naik Cable Car. Buset deh antrian naik cable car ini puanjaaaaaaang sekali. Ada kali kita ngantri 1 jam lebih. Selama mengantri kita dihibur dengan karaoke. Ada 2 orang penyanyi pria. Keduanya engkoh-engkoh. Yg satu rambutnya gondrong dan memakai kaca mata hitam, gaya loh ... kayak mafia. Yg satu lagi engkoh-engkoh asli. Lagunya romance yg mendayu-dayu seperti di night club dan seperti lagu-lagu kondangan di daerah Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Kebayang kan he he he ...
Cable Car ini isinya 6 orang dan perjalanannya lumayan tinggi. Pemandangan lumayan bagus. Gunung musti dilihat dari tempat tinggi kan baru kelihatan. Katanya bisa melihat gunung-gunung di sini 360 derajat alias bisa melihat sekelilingan.
Di kompleks Gunung Tian Zi ini ada He Long Park atau Taman He Long. He Long adalah nama seorang Jendral yg terkenal dari Zhangjiajie. Tamannya sih biasa saja. Kita bisa turun ke bawah dan melihat pemandangan Gunung Tian Zi. Karena masih satu gugusan gunung, sepertinya mirip-mirip sama gunung-gunung yg kemarin kita lihat.
Dari sini kita jalan kaki menuju halte bis yang akan membawa kita ke restaurant tempat kita makan siang. Nah ... berarti restaurant ini di atas Gunung, di kompleks National Forest. Sudah terbayang betapa ramainya pengunjung restaurant ini. Dan tentu sudah terbayang betapa berantakan dan kumuh restaurant ini. Makanannya juga tidak memuaskan. Peserta tour campur dengan turis domestik China sendiri.
Selesai makan kita jalan lagi melihat gunung-gunung, melewati jembatan yg menghubungkan 2 gunung, dan ke jembatan atau gunung cinta dimana para pengunjung bisa menaruh kunci/gembok sebagai lambang cinta yg abadi. Kalau tidak bawa gembok, bisa beli kok, ada yg jualan gembok. Tapi kita lihat kok gembok-gembok itu pada karatan. Berarti cintanya karatan donkssss ....
Oya di sekitar rest area atau restaurant banyak yg jualan makanan ringan. Salah satu yg lumayan adalah kue cubit yg isinya kacang merah, mirip Deli Manjou.
Dari sini kita ke Yuan Jia Jie yg masih di area National Forest Park dengan naik bis.
Yuan Jia Jie by Bailong Elevator
Yuan Jia Jie ini adalah lokasi pengambilan gambar untuk Film Avatar. Maksudnya bukan shooting di sini lohhh ... tapi digunakan untuk gambar latar Film Avatar. Kita naik elevator atau lift yg tinggi sekali dan sekelilingnya dinding kaca, jadi bisa melihat waktu kita naik. Tiba di atas, kita bisa keluar dari lift dan langsung terpampang gugusan gunung yg indah. Nah, kali ini baru saya bisa bilang indah luar biasa .... dari kemarin kagak nemu yg kayak gini nih ...
Kata orang fotografi, kalau foto tidak tampak indah tandanya kurang dekat. Ini juga berlaku untuk pemandangan ... dari kemarin rupanya memandang gunung-gunung itu terlalu jauh. Nah, kali ini tampak dekat dan jelas di depan mata .... begini baru indah rupanya .....
Sayang lensa saya kurang wide, jadi tidak bisa memotret secara menyeluruh. Pemandangan begini memang bagus dipandang mata secara menyeluruh, tapi untuk memotretnya, ilmu saya masih belum sampai ... jadi mengaku kalah saja deh ...
Cara menikmati pemandangan di sini .... berdiri di dekat pagar pembatas, lalu pandanglah dari ujung kiri terusssssss sampai ke ujung kanan, lalu balik lagi dari kanan ke kiri. Pelan-pelan melihatnya dan dinikmati, boleh sambil manggut-manggut. Jangan langsung foto-foto narsis ah.... jauh-jauh ke sini kok cuma foto-foto narsis sih he he he ...
Tapi memang tidak bisa terlalu lama juga sih ... karena baru sebentar kita menguasai halaman itu, lift sudah muncul lagi membawa rombongan berikut dan mendadak sontak, halaman jadi crowded. Mau foto-foto juga bocor sana-sini. Kita turun dengan menggunakan lift lagi dan kita meninggalkan area Zhangjiajie National Forest Park.
Tujuan kita selanjutnya adalah toko mandatory lagi. Ke toko teh milik pemerintah. Dan seperti biasa kita dikumpulkan di satu ruangan lalu disuruh coba berbagai teh dan diakhiri dengan disuruh beli. Beneran deh ini teh mahal-mahal banget dan belum tentu sampai di Indonesia kita kerajinan nyeduh2 teh ini. Sebetulnya Zhangjiajie bukan penghasil teh dan sejauh mata memandang tidak ada kebun teh sama sekali. Jadi ini teh dari kampung lain.
Dari toko teh, dilanjutkan ke toko Silk alias sutera. Sutera juga bukan produk asli Zhangjiajie, tapi dari daerah lain. Sama seperti kunjungan kita yg dulu-dulu, kita diceritakan mengenai ulat dan kepompongnya dan perawatan sutera, diakhiri dengan disuruh beli produk-produk sutera. Beberapa anak-anak muda dari kelompok kita sudah tidak sabar, karena mereka mau rafting. Sempat ribut juga, termasuk saya ikutan jadi emosi, karena kita mau didenda lagi. Buset deh ... ancamannya denda terussss ....
Lolos dari toko sutera, kita kembali ke Hotel. Rafting adalah acara optional, jadi kalau mau rafting bayar lagi. Saya lupa bayar berapa sebab saya tidak ikut. Untuk yg tidak ikutan rafting, bisa istirahat di kamar atau seperti saya dan teman-teman, jalan-jalan di sekitar hotel dan ke supermarket untuk belanja-belanja makanan.
Kita makan malam jam 6:30 malam di restaurant di Hotel tempat kita menginap. Begitu sampai di hotel dari belanja di supermarket, gak boleh taruh barang dulu, disuruh langsung makan, buset deh ... buru-buru amat. Ya udah, saya langsung makan dan kemudian selesai duluan dan balik ke kamar. Makanan dinner kita lumayan, ada beberapa yg kita bisa makan. Tapi mengapa sarapan kita rasanya gak karuan ?!
Next Posting : Zhangjiajie part 6
rgds,
Zhang Lucy
Zhangjiajie
Sarapan pagi di Hotel Tianzi ini betul-betul tidak enak. Begitu saya nongol di ruang makan, Om Gunawan langsung bilang, gak ada yg bisa kemakan. Paling pertama, antri telur mata sapi tuh di jendela. Jadi rupanya tukang masak telur mata sapi ada di halaman koridor di luar, sedangkan kita order dari balik jendela. Sekali masak bisa langsung 10 butir telur dijejer .... jadi kita langsung pesan 2-4 telur aja ... Tapi sungguh deh, kecap asinnya enak dan sedep ... gurih. Nah loh ... dikasih bumbu apa tuh kecap, jadi curiga neeehhhh ....
Tianzishan atau Gunung Tian Zi
Hari ini kita kembali mengunjungi Zhangjiajie National Forest dan kita masuk menggunakan tiket terusan yg kemarin dibagikan. Tujuan kita adalah ke Gunung Tian Zi dengan naik Cable Car. Buset deh antrian naik cable car ini puanjaaaaaaang sekali. Ada kali kita ngantri 1 jam lebih. Selama mengantri kita dihibur dengan karaoke. Ada 2 orang penyanyi pria. Keduanya engkoh-engkoh. Yg satu rambutnya gondrong dan memakai kaca mata hitam, gaya loh ... kayak mafia. Yg satu lagi engkoh-engkoh asli. Lagunya romance yg mendayu-dayu seperti di night club dan seperti lagu-lagu kondangan di daerah Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Kebayang kan he he he ...
Cable Car ini isinya 6 orang dan perjalanannya lumayan tinggi. Pemandangan lumayan bagus. Gunung musti dilihat dari tempat tinggi kan baru kelihatan. Katanya bisa melihat gunung-gunung di sini 360 derajat alias bisa melihat sekelilingan.
Di kompleks Gunung Tian Zi ini ada He Long Park atau Taman He Long. He Long adalah nama seorang Jendral yg terkenal dari Zhangjiajie. Tamannya sih biasa saja. Kita bisa turun ke bawah dan melihat pemandangan Gunung Tian Zi. Karena masih satu gugusan gunung, sepertinya mirip-mirip sama gunung-gunung yg kemarin kita lihat.
Dari sini kita jalan kaki menuju halte bis yang akan membawa kita ke restaurant tempat kita makan siang. Nah ... berarti restaurant ini di atas Gunung, di kompleks National Forest. Sudah terbayang betapa ramainya pengunjung restaurant ini. Dan tentu sudah terbayang betapa berantakan dan kumuh restaurant ini. Makanannya juga tidak memuaskan. Peserta tour campur dengan turis domestik China sendiri.
Selesai makan kita jalan lagi melihat gunung-gunung, melewati jembatan yg menghubungkan 2 gunung, dan ke jembatan atau gunung cinta dimana para pengunjung bisa menaruh kunci/gembok sebagai lambang cinta yg abadi. Kalau tidak bawa gembok, bisa beli kok, ada yg jualan gembok. Tapi kita lihat kok gembok-gembok itu pada karatan. Berarti cintanya karatan donkssss ....
Gembok lambang cinta abadi, tapi kok karatan sihhhh ....
Ini jembatan loh ... tuh lihat bawahnya bolong kan ...
tapi waktu kita jalan di tangga itu, enggak berasa deh, karena mata kita sibuk melihat tangga,
bukan ke jurang he he he ... coba kalo lihat ke bawah, ngeri juga lho ...
Oya di sekitar rest area atau restaurant banyak yg jualan makanan ringan. Salah satu yg lumayan adalah kue cubit yg isinya kacang merah, mirip Deli Manjou.
Dari sini kita ke Yuan Jia Jie yg masih di area National Forest Park dengan naik bis.
Yuan Jia Jie by Bailong Elevator
Yuan Jia Jie ini adalah lokasi pengambilan gambar untuk Film Avatar. Maksudnya bukan shooting di sini lohhh ... tapi digunakan untuk gambar latar Film Avatar. Kita naik elevator atau lift yg tinggi sekali dan sekelilingnya dinding kaca, jadi bisa melihat waktu kita naik. Tiba di atas, kita bisa keluar dari lift dan langsung terpampang gugusan gunung yg indah. Nah, kali ini baru saya bisa bilang indah luar biasa .... dari kemarin kagak nemu yg kayak gini nih ...
Bai Long Elevator buatan Jerman nih ... jadi aman ...
Kata orang fotografi, kalau foto tidak tampak indah tandanya kurang dekat. Ini juga berlaku untuk pemandangan ... dari kemarin rupanya memandang gunung-gunung itu terlalu jauh. Nah, kali ini tampak dekat dan jelas di depan mata .... begini baru indah rupanya .....
Sayang lensa saya kurang wide, jadi tidak bisa memotret secara menyeluruh. Pemandangan begini memang bagus dipandang mata secara menyeluruh, tapi untuk memotretnya, ilmu saya masih belum sampai ... jadi mengaku kalah saja deh ...
Cara menikmati pemandangan di sini .... berdiri di dekat pagar pembatas, lalu pandanglah dari ujung kiri terusssssss sampai ke ujung kanan, lalu balik lagi dari kanan ke kiri. Pelan-pelan melihatnya dan dinikmati, boleh sambil manggut-manggut. Jangan langsung foto-foto narsis ah.... jauh-jauh ke sini kok cuma foto-foto narsis sih he he he ...
Tapi memang tidak bisa terlalu lama juga sih ... karena baru sebentar kita menguasai halaman itu, lift sudah muncul lagi membawa rombongan berikut dan mendadak sontak, halaman jadi crowded. Mau foto-foto juga bocor sana-sini. Kita turun dengan menggunakan lift lagi dan kita meninggalkan area Zhangjiajie National Forest Park.
Tujuan kita selanjutnya adalah toko mandatory lagi. Ke toko teh milik pemerintah. Dan seperti biasa kita dikumpulkan di satu ruangan lalu disuruh coba berbagai teh dan diakhiri dengan disuruh beli. Beneran deh ini teh mahal-mahal banget dan belum tentu sampai di Indonesia kita kerajinan nyeduh2 teh ini. Sebetulnya Zhangjiajie bukan penghasil teh dan sejauh mata memandang tidak ada kebun teh sama sekali. Jadi ini teh dari kampung lain.
Dari toko teh, dilanjutkan ke toko Silk alias sutera. Sutera juga bukan produk asli Zhangjiajie, tapi dari daerah lain. Sama seperti kunjungan kita yg dulu-dulu, kita diceritakan mengenai ulat dan kepompongnya dan perawatan sutera, diakhiri dengan disuruh beli produk-produk sutera. Beberapa anak-anak muda dari kelompok kita sudah tidak sabar, karena mereka mau rafting. Sempat ribut juga, termasuk saya ikutan jadi emosi, karena kita mau didenda lagi. Buset deh ... ancamannya denda terussss ....
Lolos dari toko sutera, kita kembali ke Hotel. Rafting adalah acara optional, jadi kalau mau rafting bayar lagi. Saya lupa bayar berapa sebab saya tidak ikut. Untuk yg tidak ikutan rafting, bisa istirahat di kamar atau seperti saya dan teman-teman, jalan-jalan di sekitar hotel dan ke supermarket untuk belanja-belanja makanan.
Kita makan malam jam 6:30 malam di restaurant di Hotel tempat kita menginap. Begitu sampai di hotel dari belanja di supermarket, gak boleh taruh barang dulu, disuruh langsung makan, buset deh ... buru-buru amat. Ya udah, saya langsung makan dan kemudian selesai duluan dan balik ke kamar. Makanan dinner kita lumayan, ada beberapa yg kita bisa makan. Tapi mengapa sarapan kita rasanya gak karuan ?!
Next Posting : Zhangjiajie part 6
rgds,
Zhang Lucy
Subscribe to:
Posts (Atom)