Welcome to v1olet Blog


All photos, unless I mention and credit the source, are my personal photo stocks. If you like my photos and would like to use them, please ask by writing your comment.

Showing posts with label Changsa. Show all posts
Showing posts with label Changsa. Show all posts

Sunday, October 07, 2012

Travel : Beautiful Zhangjiajie - The Last 3 Days

Day 6 : 24 Agustus 2012
Zhangjiajie - Changsa - Shenzhen

Pagi ini kita meninggalkan Zhangjiajie menuju Changsa dengan bis.  Kita tiba di Changsa saat jam makan siang.  Jadi kita langsung menuju Restaurant.  Ini restaurant Seafood dan kalau kita lihat sepertinya restaurant yg cukup besar, jenis ikan, kepiting, udang, kerang, dll ada banyak di akuarium dan semua segar.  Mestinya makanannya enak.  Tapi seperti biasa menu kita adalah menu turis jadi 10 macam masakan.  Seandainya dibuat jadi 4-5 macam saja dengan kualitas masakan dan seafood seperti yg diorder oleh tamu-tamu biasa, mungkin lebih enak.

Setelah makan kita langsung menuju ke Stasiun Bullet Train, Changsa South dengan tujuan Shenzhen.  Harga tiket RMB 390/orang.  Jadwal kita jam 15:00.  Masih ada waktu untuk foto-foto dan jalan-jalan di stasiun, beli camilan, makan snacks, atau sekedar duduk-duduk ngobrol.  Di sini kita berpisah dengan local tour guide kita, Karen.


Kita tiba di Shenzhen sudah gelap sebab bullet train mengalami kerusakan di jalan sehingga terlambat tiba di tujuan.  Kita bertemu lagi dengan Amy, local tour guide yg mengantar kita di hari pertama.  Langsung menuju restaurant untuk makan malam, setelah itu ke Hotel Zhong Tai Lai.  Hotel kita terletak di area shopping, Tung Men.  Jadi kita masih ada waktu beberapa jam untuk shopping di sekitar hotel, sebelum toko-toko tutup.

Berangkat sih mulanya bareng-bareng, tapi begitu sampai di lokasi, bubar deh ... masuk ke toko sesuai kebutuhan dan keinginan.  Saya sendiri jadi terpisah dengan room mate saya ... padahal saya tidak pegang kunci kamar.  Setelah berpisah, saya tadinya berempat ... eh ... akhirnya yg 2 menghilang, saya tinggal berdua.  Nyasar pula.  Tanya-tanya sama tukang parkir eh ... dia malah kasih petunjuk yg salah, padahal tadi udah di sebelah hotel, cuma tidak lihat tulisan hotelnya.  Untung bertemu teman-teman saya yg ternyata lagi nyasar juga.  Lucu nih ...  Hotel ini tidak kasih compliment air minum, jadi kita mampir ke convenient store untuk beli air minum.  Setelah itu saya minta tolong orang housekeeping untuk buka pintu kamar saya, karena teman saya belum pulang.

So hari ini habis waktu di jalan.  Besok saya dan teman-teman (16 orang) akan ke Hongkong, sedangkan yg 5 orang tetap di Shenzhen.

Day 7 : 25 Agustus 2012
Hongkong

Setelah sarapan kita berpisah dengan 5 teman seperjalanan kita.  Ternyata kalau tahu, mereka juga mau ikut ke Hongkong.  Rupanya waktu kita menambah tujuan ke Hongkong, mereka tidak diberitahu.  Sedangkan oleh pihak tour, kita dibilang bahwa mereka tidak mau ikut ke Hongkong.  Nah ... mana yg bener nih?

Karena sedang peak season, jadi imigrasi Shenzhen - Hongkong katanya ramai sekali, bisa antri berjam-jam baru selesai.  Ternyata betul ramai, tapi untungnya teratur dan kita menghabiskan waktu sekitar 2 jam untuk urusan imigrasi ini.  Oya, kita naik bis Hongkong, jadi bisa parkir di tempat parkir.  Bis Hongkong ini ada peraturan tak boleh makan dan tak boleh minum di dalam bis.  Kita ke Hongkong tanpa tour leader dan tanpa local tour guide.  Asli hanya 16 orang kita-kita saja.  Tour leader dan local tour guide kita ada di Shenzhen bersama 5 orang teman kita.

Kita dengan sukses diantar ke City Garden Hotel di North Point setelah itu bis meninggalkan kita.  Kita check in urus sendiri dan ternyata agen dari Jakarta gak beres nih proses bookingnya.  Kita banyak masalah, tapi tak ada yg bisa dihubungi.  Karena belum waktunya untuk check in, bagasi kita di kumpulkan di lobby.  Segunung.  Akhirnya kita dikasih 2 kamar early check in untuk taruh barang-barang kita.  Kamar no. 901 -- kamar saya jadi tempat pool barang-barang.

Waktu bebas, jadi kelompok terbagi 2.  Anak-anak muda, buat acara sendiri.  Saat makan siang, quick lunch di dekat hotel.  Makan la mien ... padahal kalau mau jalan sedikit lagi ada banyak makanan yg lebih menarik, seperti misalnya dim sum.  Tapi di resto la mien ini juga ada dim sum kok.  Menghibur diri ... he he he ...



Makanannya sih lumayan enak, harganya agak kemahalan kalau menurut saya.  Walaupun waktu order temen saya yg bisa bahasa mandarin, sudah menjelaskan, tetap saja menu yg keluar tak sesuai dengan yg kita order.  Malah ada menu yg tidak kita order, tiba-tiba terhidang di meja kita.  Kacau nih resto.  Oya, kita order udang goreng ... eh yg keluar udang balado he he he ...


Selesai makan siang, kita mau ke factory outlet di Tung Chung.  Kita jalan kaki ke stasiun MTR, Fortress Hill.  Beli tiket dan naik MTR.  Ternyata Tung Chung tuh paling ujung, perhentian terakhir, melewati Disneyland.  Agak buang waktu juga sih kalau shooping di tempat yg jauh begini.

Begitu keluar dari stasiun MTR sudah langsung shopping outlet.  Setelah menentukan meeting point kita berpencar untuk shopping.  Kesan saya, tokonya banyak, rame, ngantri juga kalau mau bayar, barangnya harganya masih mahal sih ... he he he ... walaupun sudah di sale sampai 30%, 50%, bahkan 70% (selected items).  Oya yg di sale ini barang-barang lama.  Jadi cara sale-nya bukan season lalu tapi season yg sama di tahun lalu.  Jadi ini barang-barang sisa penjualan barang setahun yg lalu.

Kita tiba di Hotel sudah hampir jam 7 malam.  Kita baru check in di kamar masing-masing, kecuali saya yg kamarnya di pakai untuk pool barang-barang.  Siap-siap untuk dinner, karena kita mau ditraktir makan burung dara goreng.  Tapi ternyata, teman saya ada yg ditaruh di kamar smoking room dan katanya bau rokoknya masuk ke kamar dan tak enak.  Jadi dia urusan dengan reception untuk minta ganti kamar ke lantai lain.  Tapi karena sedang peak season, tak ada kamar lain yg bisa ditukar sebab semua sudah check in.  Ribut deh sampai jam 9 lewat.  Padahal kita sudah dijemput oleh Bp A Yong, pakai bis untuk dinner, dan istrinya Pak A Yong sudah menunggu di restaurant.  Akhirnya kita tiba di restaurant burung dara sekitar jam 10 malam dan restaurant sudah mau tutup, hanya menunggu kita sebab burung dara sudah dipesan dan sudah dimasak, siap dihidangkan.  Kita juga sudah kelaparan berat.  Untung tadi saya beli roti Maxim, jadi bisa makan roti dulu.

Begitu burung dara dihidangkan, langsung diserbu karena sudah lapar berat dan saya tidak sempat foto-foto. Burung dara goreng ini dimakan dengan kerupuk sagu, unik juga rasanya dan uenaaaakkkk. Dari semua restaurant yg kita datangi  selama trip ini, inilah yg paling enak.  Serius ...  Selain makan burung dara, juga ada sayuran dan lauk lain.  Dan ditutup dengan makan Kembang Tahu yg dimakan dengan madu.

Selesai makan kita diajak keliling kota Hongkong untuk melihat suasana Hongkong di malam hari.  Tapi karena sudah hampir jam 12 malam, kita tidak turun, hanya melewati dan akhirnya kembali ke Hotel untuk istirahat.  Hmmmm .... what a day !

Day 8 : 26 Agustus 2012
Hongkong - Jakarta

Pagi hari kita sarapan di Hotel dan ini termasuk yg enak menunya.  Pilihannya banyak dan rasanya enak.  Memang kalau sudah sampai Hongkong, menunya jadi mirip dengan yg di Indonesia.  Rasanya lebih cocok di lidah kita.  Dim Sum, buah-buahan, mie kuah, aneka sandwich, pastry, chinese food, salad, sushi, ayam goreng plus potato skin, dll.





Setelah kenyang sarapan, saya ke reception untuk minta satu kamar late check out sampai jam 2 siang untuk taruh barang-barang kita.  Dan itu kamar saya lagi he he he ...

Pagi sampai siang akan kita habiskan untuk shopping di area sekitar Victoria Park.  Kita jalan kaki dan sebetulnya mau naik trem.  Tapi bertemu dengan TKW dari Indonesia yg mau ke Victoria Park, jadi kita jalan kaki bareng mereka.  Katanya tidak jauh, ternyata lumayan keringetan pagi-pagi jalan kaki begini.  Kita ngobrol-ngobrol sama mbak-mbak itu dan ternyata mereka betah dan senang sekali bekerja di Hongkong, apalagi tugas mereka hanya menjaga orang tua yg masih sehat.  Nice life ya ... gaji gede, kerja enggak berat, seminggu sekali ada hari libur -- Sabtu atau Minggu.  Dan mereka tidak kerja sendiri, tapi di rumah itu biasanya ada 2 pembantu.  Pantesan pada gak mau pulang.

Di Victoria Park sendiri suasananya sudah ramai sekali, mayoritas TKW asal Indonesia.  Mereka kumpul gelar tikar seperti piknik.  Ada pengajian, arisan, atau sekedar ngobrol-ngobrol.  Ada penyewaan baju dan make up untuk foto-foto bak artis Hongkong.  Keren bok!

Kita hanya sempat shopping di Sogo.  Itu saja sudah berjam-jam.  Sebab kita rame-rame sih.  Hingga makan siang, sekitar jam 13.00.  Ngebut nih ... jadi kita makan siang di resto Jepang di basement Sogo.  Antri pula.  Tapi untung makanannya enak.  Saya makan Tempura Beef Curry Rice, dan teman saya makan Katsu Soba.




Untungnya dari Sogo bisa nyambung ke stasiun MTR sehingga kita sampai di Hotel sekitar jam 14:00 untuk check out dari kamar.  Padahal kita dijemput dengan bis yg akan membawa kita ke bandara sekitar jam 16:00.  Jadilah barang-barang kita ditumpuk di lobby.  Kita masih sempat putar-putar di sekitar hotel.  Gawatnya di lobby hotel, tidak boleh makan dan tidak boleh minum, walaupun hanya camilan.

Jam 4 sore, kita dijemput oleh local tour guide, cewe, yg kita tidak tahu namanya.  Dengan dingin dia menghampiri kita dan minta kita naik ke bis.  Saat kita memasukkan koper ke bis, kita lihat dia sedang merokok di pinggir jalan ... wow ... preman juga nih tour guide kita.  Eh ... ternyata bis kita disamperin polisi dan ditilang ... waduh salah apa nih Pak Supir.  Kelamaan ngetem di depan hotel?  Di dalam bis, tour guide kita juga diam saja, tidak ngomong sepatah kata, sebab tugas dia memang cuma membawa kita ke Hongkong International Airport.  Cuma kerja berapa jam, kita musti kasih tips USD 2 per orang.

Tiba di bandara kita bertemu lagi dengan Tour Leader kita dan 5 rekan seperjalanan kita.  Dan local tour guide itu meninggalkan kita.  Kita check in dan ke imigrasi, setelah itu bebas shopping sampai boarding.
 
Penerbangan kita dengan China Airlines :
CI 3679 - ETD 19:30 - ETA 23:15

Dinner di pesawat dan saya berusaha tidur karena karena kita akan tiba lewat tengah malam nih.

Bandara Soekarno Hatta penuh luar biasa dan lama antri ambil bagasi.  Trolly juga habis ... luar biasa.  Saya pulang naik Taxi dan tiba di rumah sekitar jam 01:30 pagi.  Besok musti kerja nih.  Tidur tanpa mimpi .... tahu-tahu sudah pagi.

Perjalanan kali ini sungguh unik.  Ada beberapa pembaca yg bilang bahwa perjalanan saya kali ini banyak marah-marah dan agak berantakan.  Ada betulnya, tapi sebenarnya kita marah-marah cuma sebentar saja kok.  Setelah itu happy, happy lagi.  Sudah biasa yg namanya jalan-jalan dengan group ada yg disukai dan ada yg tidak disukai. Memang sulit memuaskan semua orang dalam group. Apalagi biasanya kita jalan-jalan dalam group insentif yg acaranya dan tujuannya kita tentukan sendiri. Nah kali ini harus lebih banyak penyesuaian dengan paket yg memang sudah ditentukan oleh pihak tour.

Overall, perjalanan ini menyenangkan bagi saya.  Yang penting jalan-jalan, pengalaman, dan kenangan ... kalau dapat foto-foto bagus, itu namanya bonus he he he ...

The end

rgds,
Zhang Lucy

Friday, September 21, 2012

Travel : Beautiful Zhangjiajie -- Changsa

Day 2 : 20 Agustus 2012
Guangzhou - Changsa



Pagi ini kita ke Changsa naik Bullet Train, dari Stasiun GuangZhou South ke ChangSa South.  Kereta berangkat jam 8.30 pagi.  Kita sudah sampai di sana 1 jam sebelumnya, dengan koper kita masing-masing.  Harap diingat-ingat nih, yg ambil tour ke Zhangjiajie, mendingan bawa koper sekecil mungkin.  Kalau gede2 wah ... setengah mati bawanya, naik turun tangga.  Belum lagi di dalam bullet train itu sendiri, tempat taruh luggage juga terbatas kan.




Bullet trainnya nyaman sekali, bersih, dan jalannya cepat.  Kapan ya ... Indonesia bisa punya Bullet Train kayak gini .... *mengharap mode on



Kita tiba di Changsa sudah tengah hari dan langsung menuju restaurant untuk makan siang.  Menunya ada yg bisa kemakan, ada yg tidak bisa.  Ini foto-foto yg lumayan bisa dimakan. Dari 10 masakan, yg lumayan sekitar 4-5 saja.  Masih semangat foto-foto makanan nih .... lama-lama udah gak difoto-foto lagi deh.  Gak selera makannya juga gak selera memotretnya.




Lihat minyak di masakan-masakan di atas ini ... mengkilap kan?  Agen tour di China sudah tahu bahwa orang Indonesia suka gorengan dan yg rasanya asin.  Yg serba goreng-goreng sudah banyak, tapi rasanya masih gak karuan, hambar ...

Selesai makan kita ke Hunan Embroidery Shop.  Ini toko milik pemerintah yg wajib kita kunjungi.

Changsha adalah ibukota provinsi Hunan dan termasuk kota yg sudah lama berdiri sehingga kaya sejarah.  Changsa adalah kota pendidikan sebab banyak universitas dan akademi di sini, bahkan Mao Ze Dong adalah lulusan universitas Changsa.  Yg menarik dari kota Changsa ini adalah kota ini pernah dibakar saat perang dengan Jepang.  Bukan Jepang yg membakarnya, tapi orang China sendiri.  Mengapa?  Waktu itu kota Changsa hampir dikuasai oleh Jepang, jadi orang China berpikir daripada kota ini direbut Jepang, mendingan dibakar saja supaya sama-sama tidak dapat apa-apa.  Wah ... bisa begitu ya pemikirannya ... politik memang begitu, tiada kata menyerah .... yg ada hanya berkorban.  Bayangkan berapa banyak yg jadi korban dan berapa besar kerugiannya ....  Kota ini dibangun kembali dan sedapat mungkin bangunan dan tempat bersejarah di kembalikan ke wujud aslinya saat renovasi.  Beberapa tempat akan kita kunjungi.

Local Tour Guide kita selama di Changsa dan Zhangjiajie adalah Karen.  Karen (23 thn) belum lama lulus dari universitas di Changsa jurusan Sastra Inggris.  Bahasa Inggrisnya bagus.  Jadi guide baru sekitar 1 tahun.

Tian Xin Pavillion



Obyek wisata yg kita kunjungi di siang yg terik ini adalah Tian Xin Pavillion.  Tian Xin Pavillion ini terletak di kompleks Universitas Changsa.  Kalau di Jakarta ini seperti Universitas Indonesia di Depok.  Terus ini pavillion apa?  Pavillion ini terletak di taman universitas dan konon kabarnya Pavillion ini tempat Mao Ze Dong pacaran, waktu beliau kuliah di situ.

Sekitar jam 2 siang, matahari lagi panas-panasnya dong, nah kita berhenti di tempat parkir bis dan untuk menuju Tian Xin Pavillion kita harus berjalan jauuuuuuuhhhhhh sekali.  Lebih dari 30 menit, hingga beberapa dari kita hampir menyerah di tengah jalan.  For information, peserta tour kita mayoritas bukan anak muda lagi, tapi sudah diatas 50 tahun.  Ada yg sudah jadi Opa & Oma.

Yg bikin kesal, sebetulnya kalau si Karen tidak sibuk nawarin paket tambahan ke Tian Men Mountain di Zhangjiajie, dia bisa minta ke supir untuk turunin kita di jalan terdekat yg bis bisa antar kita.  Tapi memang dasar supir di China ini sangat amat tidak kooperatif dan sangat belagu, jadi apa-apa tuh serba tidak mau, tidak bisa, aaahhh ... pokoknya mengesalkan.  Mana si Karen masih anak kecil kali ya ... komunikasi dengan supir yg sudah bapak-bapak itu gagal terus.  Tour leader kita hmmmmm .... apalagi.  Kagak bisa bahasa mandarin, jadi gimana bisa komunikasi sama supir? Capeeekkkkk dehhhhhh

Kesalahan kedua adalah sebetulnya di tempat parkir itu ada bis-bis kecil yg bisa antar kita sampai Tian Xin Pavillion dengan membayar RMB30 pergi pulang.  Nah, sebagian kita yg ngikutin Karen dengan semangat, tidak tahu ada bis ini.  Sebagian dari kita yg jalannya belakangan, ngelihat ada group lain yg naik bis feeder ini, dan akhirnya ikutan group lain.

Sampai di Tian Xin Pavillion, saya udah capek, keringetan, gerah berkuah, pegal krn bawa kamera yg berat ... hadeuuuhhhh ....  Mending kalau nih Pavillion indah gitu ..... Pavillion ini cuma bangunan seperti Gazebo atau Pendopo di tengah taman.  Tamannya juga enggak bagus-bagus amat.  Ramenya minta ampun.  Jiaaaahhhh, cuma begini aja neeeehhhh ?????  Capek-capek ke sono .....  Menurut Karen, kalau musim gugur, di sini bagus deh, sebab daun-daun di taman ini warnanya kuning dan merah.  Jadi kesimpulannya kita datangnya salah musim neeehhhhhh?!

Ya udahlah ... mau gimana lagi.  Foto-foto lah supaya ada kenang2an ... nah inilah foto-fotonya.  Berusaha mencari ide supaya fotonya bisa menarik di siang yg terik.  Susah banget motret pavillion ini, bocor sana-sini, kelewat banyak orang. 


Selesai foto-foto yg singkat, sebab tidak tahu mau apa lagi, kita mau balik ke bis dong ... Tapi saya sudah haus luar biasa, jadi jajan minuman isotonik dulu deh ... yg seperti pocari begitu deh.  Habis itu saya dan beberapa teman, beli tiket bis kecil yg bisa membawa kita ke parkiran bis.  One way harganya RMB20.  Naik bis kecil ini saja sekitar 15-20 menit, nah kebayang kan kalau jalan hampir 1 jam tuh, apalagi kalau jalannya lelet.

Obyek wisata selanjutnya adalah Yue Lu Hill dan Ai Wan Pavillion.

Yue Lu Hill dan Ai Wan Pavillion

Yue Lu Hill adalah bukit kecil di kota Changsa.  Dari bukit ini bisa melihat pemandangan kota Changsa.  Jalan plus naik tangga sekitar 99 anak tangga kalo gak salah ....  Karen khawatir kita ngomel-ngomel lagi.



Di sekeliling kompleks Yue Lu Hill ada tembok, yg katanya bentuknya seperti Great Wall.  Saya hanya di halaman saja duduk-duduk di bawah pohon, ngaso dan ngadem, lalu foto-foto sekedarnya.  Sebab terus terang, tempat ini tidak menarik dan tidak istimewa menurut saya lhooooo .... biasa aja.



Di kompleks Yue Lu Hill ada Ai Wan Pavillion.  Katanya di dalam pavillion ini ada patung Budha. Mungkin dulunya ini rumah orang kaya di kota Changsa ini ya ...  Saya tidak masuk ke dalam jadi kurang tahu persis apa isi pavillion ini.



Sudah sore nih ... tiba saatnya kita shopping di Huangxing Road.  Kalau di Jakarta, ini pertokoan yg seperti Paser Baroe.  Nah kebayang kan suasananya kira-kira seperti apa.  Jalan yg lurus lalu di kanan kirinya toko-toko.  Bukan mal ya ...  Banyak merek China yg kita tidak kenal.  Kalau mau aman sih belanja merek yg kita sudah kenal, tapi boleh juga coba merek2 lainnya, tapi lihat kualitas barangnya ya ...  Harganya tidak murah.  Kalau dikurs ke Rupiah sih mahal juga.  Baju di atas seratus ribuan deh, itu pun sudah discount.

Lagi-lagi kita kesal karena kita diturunin di tempat bis parkir yg letaknya jauuuuuhhhh banget dari pertokoan. Jalan kaki sekitar 30 menit melewati jalan yg bau dan becek.  Lahhhh ... gimana ini ?  Pulang pergi sudah 1 jam tuh buat jalan kaki aja.  Mestinya, bis bisa turunin kita di jalan yg terdekat, dan jemput kita di situ lagi.  Tapi supirnya malas mutar dan malas antar jemput.  Jadi maunya langsung parkir saja.  Nyebelinssss kannn ?!

Setelah shopping, kita makan malam.  Jangan ditanya deh.  Kagak enak.  No photos ya ....

Check in di Xing Wei Hua Tian Hotel.  Nah ini ada story nih ... Kita ditempatkan di satu lantai.  Waktu saya menuju ke kamar, saya lihat ada 3 orang karyawan hotel (cewe) pada berdiri di depan kamar saya sambil harap-harap cemas.  Mau ngapain nih mereka?  Kamar saya paling ujung di lantai itu.   Eh, begitu saya masuk ke kamar, buset deh bau pengap dan mau lembab seperti rumah tua.  Dan wallpaper dinding kamar itu sudah sobek-sobek parah dan dindingnya hitam-hitam penuh lumut.  Dinding kaca di  kamar mandinya juga hitam-hitam berlumut.  Wah ... saya keluar dan melihat 3 karyawan cewe itu sepertinya tidak terkejut mendengar saya protes. Sudah diperkirakan saya bakal ngomel.  Akhirnya saya turun ke lobby untuk cari Tour Leader, Wawan.  Dia tidak ada di lobby, padahal katanya dia akan tunggu di lobby sampai semua urusan kamar beres. Mana buktinya?  Saya lihat Karen dan minta Karen untuk ke kamar kita dan urus supaya saya bisa pindah ke kamar lain.  Akhirnya saya dipindah ke kamar lain tapi tidak satu lantai dengan rombongan saya.  Biarin deh, yg penting bisa tidur dan bisa nafas.  Kamar yg ini mendingan.

Kita keluar lagi untuk rame-rame ke Supermarket belanja buah, air minum, roti dan makanan kecil kecil lain.

Selesai belanja, balik ke Hotel.  Besok pagi kita 6-7-8.  Morning call jam 6 pagi, sarapan jam 7, berangkat jam 8 menuju Zhangjiajie.

Next posting : Zhangjiajie part 1

rgds,
Zhang Lucy