yang bulat-bulat
Mamah-mamah Abidin, suka bikin kue kering. Kue nastar, kue kacang, kue bangkit, pokoke sejenis cookies yg dicetak-cetak gitu. Biasanya ngumpul di salah satu rumah, bahan-bahan sudah dibeli dan disiapkan. Yg punya loyang bagus, cetakan lucu dan unik, harap dibawa. Selai nanas sudah dibikin sehari sebelumnya, demikian pula dengan kacangnya, sudah digiling sehari sebelumnya.
yang lonjong-lonjong
Sembari menimbang, membuat adonan, menggiling dan mencetak kue-kue ini, biasanya sembari ngobrol dan diiringi lagu-lagu tempo doeloe seperti lagu 'Benci Tapi Rindu'-nya Diana Nasution, lagu-lagunya Broery Pesolima, Pance Pondaag, Dewi Yul, dll. Lagu-lagu cengeng bertemakan cinta. Akibatnya kalau kelewat asyik, kue-kue yg sedang dipanggang di oven jadi telat diangkat deh ... tuh kan jadi sewarna topi pramuka. Tapi untungnya enggak sampai berasa pahit. Hm... udah gosong, masih untung.
yang sewarna topi pramuka
Bikin kue seperti ini bisa seharian loh. Kue-kue kering ini dibawa pulang untuk oleh-oleh yg pada nunggu di rumah. Oya keponakan yg masih kecil-kecil juga suka bantuin cetak-cetak kue ini. Dari segi penampilan memang tidak seperti kue yg dijual di toko, pokoke rumahan deh ... rasanya juga lumayan. Tergantung bahan lah .. kalo mau yg enak, banyakan pakai mentega wisjman.
Kue-kue kering begini sebenarnya bisa beli, mau yg enak dan mahal, yg murah meriah, tinggal pilih aja. Tapi kalau masak-masak ramean begini, yg asyik adalah kebersamaannya ...
rgds,
Lucy
No comments:
Post a Comment