Day 2 : August 28, 2011
Hangzhou
Dinner - Beggar's Chicken
Beggar's Chicken is the signature cuisine in Hangzhou. It is a chicken with chinese herbs wrapped in lotus leaves and steamed for hours. The recipe was founded accidentally by a beggar long long time ago when he stole a chicken and cooked it. Later it became one of the royal dishes and the recipe was kept confidential. At that time, only The King and his royal family could eat this Beggar's Chicken. But nowadays, we can taste it in some restaurant in Hangzhou.
Baru saja kita makan di KFC, ternyata langsung dibawa ke Restaurant untuk makan malam. Seperti biasa menu berlimpah. 10 macam makanan. Rasanya bervariasi, ada yg enak, ada yg tawar-tawar, ya .. pokoknya masih bisa dimakan deh. Tidak semua saya foto, hanya sebagian saja.
Daging dengan sawi asin
Tumis kubis, asli banyak minyak, sampai mengkilap
Soup tomat dengan telur
Ikan kukus. Ikan di sini dagingnya sih lembut, tapi banyak duri. Kudu hati-hati makannya.
Ini rada aneh nih ... jagung pretelan dimasak bareng kacang polong. Untung rasanya lumayan he he he...
Nah ... ini menu andalan di Hangzhou. Namanya Beggar's Chicken, alias Ayam Bungkus Daun Teratai. Ada ceritanya nih ...
Pada zaman dahulu kala, ada seorang pengemis yg saking laparnya mencuri seekor ayam milik penduduk kampung. Karena kurang profesional (biasa ngemis, tapi tak biasa nyolong), dia hampir ketahuan sama si pemilik ayam. Mungkin karena si ayam berisik waktu proses menyembelihnya. Jadi dia panik, dan ayam utuh itu (masih dengan bulu-bulunya) dibungkus dengan daun teratai yg kebetulan ada di sekitar kandang ayam. Lalu sama dia dipendam di dalam tanah dekat situ, dan dia kabur. Keesokan harinya baru dia balik lagi ke tempat dia mengubur ayam colongan itu. Lalu dia ambil tuh ayam dan dia bersihkan, dikasih bumbu dan akar-akar tanaman obat yg dia dapat di sekitar situ (hebat juga ya, pengemis bisa tahu soal tanaman obat), lalu dibungkus daun teratai lagi dan dimasak mungkin dikukus atau dibakar (iya lahhhh ... gembel mana punya dapur buat masak). Proses memasaknya lama bener, karena ditinggal mengemis dulu. Lumayan buat beli arak (jadi ingat Chi Kung). Ternyata setelah seharian dimasak, rasanya nikmat bener karena bumbunya sudah meresap ... lagian ora tuku sihhhh .... (= enggak beli, alias nyolong). Entah bagaimana caranya, Ayam Bungkus Daun Teratai ini sampai jadi hidangan raja. Dan hanya raja saja yg boleh makan ayam ini, rakyat jelata tidak boleh. Tapi tetap dikasih nama Beggar's Chicken, alias Ayam Pengemis (untuk menghormati penemunya barangkali). Nah ...begitulah cerita tentang Beggar's Chicken.
Bagaimana dengan nasib si pengemis? Tentu saja dia gak jadi pengemis lagi ... dia kaya raya karena jual resep tuh ayam ke koki kerajaan. Setelah masa patent habis, dia jual franchisenya ke restaurant-restaurant sebagai hidangan untuk turis Indonesia he he he. Yg ini asli karangan saya ...
Rasa Beggar's Chicken ini lumayan lah ... seperti ayam masak obat. Bumbunya meresap karena dimasak seharian. Ayam ini dihidangkan paling belakangan. Masih utuh dibungkus daun teratai, lalu dibuka di hadapan kita, dan di cabik-cabik pakai garpu. Saking empuknya, bisa langsung copot, enggak pakai berontak tuh ayam. Makannya dicocol dengan lada dan garam.
Mari makan hidangan raja ...
to be continued
rgds,
Lucy
No comments:
Post a Comment