Kuliner - Padang Food dan Makan Durian
15 Juli 2012
Bubur Kampiun
Kita makan siang dalam perjalanan pulang dari Bukit Tinggi ke Padang. Makan siang di Rumah Makan Aia Badarun, Padang Panjang.
Sementara hidangan disiapkan, kita disuguhkan Sekayu Agar, yg adalah agar-agar yg dimasak dengan santan, telur, dan gula jawa. Bagian santan dan telur akan terpisah di atas dan rasanya seperti sponge. Dulu waktu saya masih kecil, mama saya sering bikin agar-agar ini, sebelum jaman jelly-jelly yg instant. Idealnya rasanya jangan terlalu manis, ntar jadi machtig alias bikin eneg.
Bukan hanya orang Betawi yg punya gado-gado, orang Padang juga punya gado-gado lhooo ... namanya Gado-Gado Padang he he he ... teteup pakai kerupuk pink ...
Main Course dihidangkan dari ujung ke ujung, lengkap komplit, segala macam protein. Daging Sapi dan bagian-bagian sapi, ikan, ayam, telur, cumi, udang, dll. Ada jengkol juga ... dan laris manis banyak penggemarnya. Boleh comot, boleh icip, boleh nyontek, boleh sharing sepiring berdua, bebas ajah ...
Kenyang .... eitttss nanti dulu. Ada dessert Bubur Kampiun. Bubur Kampiun ini sebetulnya adalah bubur campur-campur yg kuahnya semua bersantan dan manis. Ada kolak pisang, labu parang (pumpkin), biji salak, ketan hitam, pacar cina, dan bubur sum-sum. Semangkuk Rp 10.000,- Kalau kekenyangan, boleh sharing semangkuk berdua. Enak ...
Setelah makan siang, kita meneruskan perjalanan pulang ke Padang. Perut kenyang, jadi pada anteng tidur di bis. Tiba-tiba bis berhenti dan kita disuruh turun, ternyata sudara-sudara .... kita diajak makan durian di pinggir jalan. Asssiiiikkkkkk .....
Durian aneh nih ... di tengahnya ada buah durian kecil, tapi rasanya manis dan enak
Durian kampung seperti ini rasanya lebih legit dan lebih creamy dibanding durian monthong. Walaupun kecil, tapi padat. Rasanya dari manis sampai pahit. Saya suka durian yg pahit. Smell like heaven, taste like heaven. Jangan lupa minum air yg sudah diaduk-aduk di cangkang durian, sebagai penangkal panas dalam dan mabok durian.
Biar tangan belepotan, mulut celemotan, tetap gaya .... dasar narsis. Foto narsis by Liendha Andajani, secara dia kagak doyan durian tapi kagak anti durian (tidak mabok mencium aroma durian), jadi bisa dikaryakan untuk foto-foto kita.
Kita berpisah di Bandara Minangkabau, karena sebagian dari rombongan ada yg extend di Padang, dan ada yg lanjut ke Pulau Mentawai. Yg pulang ke Jakarta hanya 7 orang, termasuk saya dan Liendha.
JT 357 ETD 17:50 ETA 19:40, tapi biasa deh Lion Air delay sejam lebih ...
Overall, Minangkabau Journey yg diselenggarakan oleh Kemilau Indonesia ini sangat menyenangkan. Jalan-jalan santai, kalau dapat foto bagus adalah bonus. Relax and enjoy ... Recommended!
The end
rgds,
Lucy