Tiap pagi sekitar jam 7:00 burung-burung kecil ini pasti hinggap di pohon bunga ini. Saya tidak tahu ini pohon apa, tapi seingat saya, namanya pohon sakura. Mungkin banyak nectar dan serangga di pohon ini. Suara burung-burung ini ramai berceloteh. Di hari Sabtu atau Minggu, saya suka minum juice di halaman rumah saya sambil memandangi burung-burung ini. Kalau saya masuk untuk ambil kamera, pas balik lagi, mereka sudah pada terbang. Tumben nih berhasil.
rgds,
Lucy
Welcome to v1olet Blog
All photos, unless I mention and credit the source, are my personal photo stocks. If you like my photos and would like to use them, please ask by writing your comment.
Tuesday, February 28, 2012
Monday, February 27, 2012
Food : Ubi Ungu
Lagi suka makan ubi ungu.
Manis dan warnanya menarik.
Kata orang ubi ungu ini lebih unggul gizinya jika dibanding ubi putih maupun ubi kuning.
Ubi v1olet :)
rgds,
Lucy
Sunday, February 26, 2012
Opera : The Phantom Of The Opera
The Phantom Of The Opera
Nusa Indah Theatre, Balai Kartini, Jakarta14 Feb - 3 Mar 2012
Hari Kamis tgl 23 Februari 2012 yg lalu, saya dan teman saya nonton Opera "The Phantom Of The Opera". Di balcony, DD7. Harganya Rp 550.000,- tapi karena pakai kartu kredit BNI mendapat discount 20%, jadi harganya Rp 450.000,-
Mengapa nonton Opera ini?
The Phantom of The Opera adalah Opera Klasik dan sangat terkenal, apalagi pemainnya katanya dari Broadway. Baru pertama Opera ini main di Jakarta. Yg di balkon relatif penuh, tapi yg di bawah - kelas 1 dan VIP hanya sedikit kursi yg terisi. Mungkin harga tiket terlalu mahal.
Ngantuk gak?
Bagi yg tidak suka nonton opera dan tidak suka musik klasik dan lagu-lagu opera yg rada seriosa, pasti merasa mengantuk. Bayangin aja, opera mulai jam 20:30 sampai 23:00 WIB, pulang kerja lagi capek-capeknya langsung nonton sampai jam 11 malam he he he ... Apalagi kalau tidak tahu jalan ceritanya, gak ngerti, lama-lama jadi bosan, plus musik yg mendayu-dayu, hmm ... akhirnya bobok deh. Makanya sebelum nonton saya baca-baca lagi jalan ceritanya.Adaptasi Novel "Phantom Of The Opera" by Gaston Leroux
Book, Music, & Lyrics by Ivan Jacobs
Diproduksi oleh : The Joyce Agency, Ent. Services Inc. New York
Pemain ada 18 karakter, dan 9 pemain pengganti, dan ada pemain pendukung.
Pemain Musik : 12 orang + 1 conductor
Karakter Utama :
Phantom : Shouvik Mondle (pengganti : Brian Wahlstrom)Christine Daae : Natalie Ramirez (pengganti : Kristin Jensen)
Vicomte Raoul De Chagny : Christopher Behmke (pengganti : Trey Pratt)
Cerita :
Untuk cerita lengkap, silahkan goggling saja, ada cerita per adegan komplit. Saya akan kasih versi singkat. Opera ini berlangsung dalam 2 babak -- Babak 1 terdiri dari 14 adegan, dan Babak 2 terdiri dari 7 adegan.Phantom adalah seorang pria, bukan hantu seperti yg dikira orang. Nama aslinya adalah Erik, tapi karena dia buruk rupa dia selalu memakai topeng dan menyembunyikan identitasnya. Phantom tinggal di ruang rahasia Gedung Opera di Paris. Ia sangat mencintai opera, pandai menyanyi, menggubah lagu dan mengarang cerita opera. Jika ada hal-hal yg tidak disukai di gedung opera itu, Phantom sering melakukan aksi teror yg membawa korban, bahkan korban jiwa, yg membuat orang takut, sehingga orang berpikir bahwa gedung opera itu berhantu.
Tanpa memperlihatkan sosoknya, Phantom melatih seorang wanita muda penyanyi junior bernama Christine. Christine tidak mengenal gurunya dan menyebut suara gurunya sebagai Sound of Angel. Phantom berupaya mengorbitkan Christine untuk menjadi diva Opera. Pada suatu malam, kesempatan itu tiba saat Charlotta, sang diva Spanyol berhalangan tampil. Christine yg sudah berlatih lagu-lagu yg biasa dibawakan Charlotta, dengan mudah membawakannya. Itu debut penampilan perdana Christine sebagai penyanyi utama dan Christine sukses. Christine mulai terkenal.
Lama-kelamaan Phantom jatuh cinta dengan muridnya dan menjadi cemburu saat Christine dekat dengan Raoul. Apalagi saat Raoul menyatakan cinta kepada Christine, Phantom begitu cemburu sehingga menculik Christine dan memaksa Christine untuk menjadi istrinya. Saat Phantom lengah, Christine berhasil membuka topengnya dan melihat wajahnya yg mengerikan. Bagaimana setelah Christine mengetahui wujud Phantom yg sesungguhnya? Apakah Christine membalas cinta Phantom?
Masih ada beberapa hari pertunjukkan opera ini di Balai Kartini. Silahkan nonton jika ingin tahu kelanjutan ceritanya.
My comment :
Walaupun panggungnya kecil dan terkesan sempit, tapi pertunjukkan ini bagus. Kalau dipikir-pikir ceritanya sih sederhana, tapi musiknya indah dan lagu-lagunya bagus. Yg sangat berkesan adalah tokoh Phantom yg berkharisma dibawakan dengan begitu bagus, penuh penjiwaan. Suara pemeran Phantom sungguh bening, lantang, dan berkarakter. Sebagian besar pemainnya memiliki pelafalan yg jelas, tapi ada juga yg kurang jelas kedengarannya. Pemeran Christine Daae suarannya agak cempreng dan kurang enak di telinga he he he (in my opinion lho) ... Lebih bagus suara yg jadi Charlotta. Ada beberapa adegan yg lucu ... tapi selucu-lucunya opera tidak sampai lucu banget.Dibanding dengan teater atau drama musikal modern, tentu opera ini lebih sulit dicerna, harus sedikit konsentrasi untuk menikmatinya. Memang opera bukan tontonan mudah bagi kebanyakan orang. Tapi kata orang, makin sulit dicerna, makin tinggi nilai seninya he he he ...
Memang sulit cari hiburan yg serius tapi santai :)
rgds,
Lucy
Thursday, February 23, 2012
Japanese Food : Teritorri - Teriyaki Experience
Teritorri
Pondok Indah Mall 1, Area 51 Lv.2Jl.Metro Pondok Indah
Jakarta Selatan 12310
Tel: (021) 7581 6664
Fax: (021) 7581 6663
29 Jan 2012
Lokasinya agak nyempil, kalau bukan karena promo voucher DealKeren, mungkin tidak bakal kepikiran mau makan di sini. Apalagi dari segi harga relatif tidak murah. Promo DealKeren sudah set menu yaitu New Zealand Rib Eye Teriyaki Set, komplit dengan Nasi, Miso Soup dan Ice Tea.
Harga voucher Rp 46.800,- netto. OK lah promo ini. Saya makan berdua dengan pilihan menu yg sama.
Saya lihat di sekitar saya, hanya beberapa meja yg pakai voucher DealKeren, selebihnya customer biasa. Ada satu keluarga besar nyambung-nyambung meja dari ujung ke ujung. Jadi mestinya resto ini cukup favorit.
Kalau menurut highlight dan komentar di DealKeren, katanya metode memasaknya adalah "Lava-Rock Grilling" supaya dagingnya dalam kondisi juicy dan fresh. Komentar orang yg pernah makan NZ Rib Eye Teriyaki di sini, katanya empuk banget. Mari kita buktikan.
Ukuran dagingnya sedang -- artinya tidak besar, juga tidak kecil. Untuk ukuran cewe, segini cukup, tapi untuk anak cowo kayaknya musti nambah 1 main course lagi deh he he he ... Meja di sebelah soalnya begitu. :)
Daging disajikan sudah dalam kondisi terpotong-potong, dan irisannya besar-besar. Peralatan makan hanya sumpit, tidak disediakan pisau. Sebetulnya kalau dagingnya empuk sih, OK saja makan pakai sumpit. Tapi ternyata, dagingnya alot, jauh dari empuk. Saat saya sedang foto-foto makanan ini, mama saya sudah bilang "kok dagingnya keras sih?" Saya gak percaya sampai saya mencobanya sendiri. Mau dicaplok satu iris langsung, kok ya kegedean. Mau digigit dibagi dua, rada susah karena alot. Wah ... makannya kudu kerja "keras" nih ... padahal katanya NZ Rib Eye. Apakah karena promo dan "agak" ramai sehingga memasaknya jadi kurang pas ? Kalau memang dagingnya keras, mending dipotong agak tipis-tipis deh jadi lebih gampang makannya. Kalau tebal-tebal, capek mengunyahnya he he he ...
Bumbu teriyakinya lumayan enak. So ... rasa sih enak, cuma rada keras ajah.
Re-visit ? Hm ... kalau menu ini, rasanya tidak akan diulang. Mungkin coba menu lain.
rgds,
Lucy
Label:
food,
Japanese Food,
Luciana Adriyanto,
Teritorri,
Teriyaki,
v1olet
Wednesday, February 22, 2012
Food : Cafe Excelso - 22 Jan 2012
Cafe Excelso
Senayan City, Jakarta22 Jn 2012
Ke Cafe Excelso untuk makan dessert sambil ngobrol-ngobrol. Sebetulnya agak tidak matching dessert ini sebagai penutup makan siang kita yg berupa aneka dimsum. East meets West sekali deh.
Kalau dipikir-pikir, tiap ke Cafe Excelso, saya hampir selalu memesan Paradise Float - Juice Alpukat dengan kopi plus ice cream vanilla dan choco chips. Menurut saya, ini paling OK. Apalagi untuk yg agak sensitif dg cafein seperti saya.
Atau boleh juga Ice Cream Banana Split seperti kesukaan Michelle. Kalau dipegangin kayak gini, gimana saya bisa nyolek utk icip-icip he he he ...
Camilannya Tape Goreng digulung dengan kulit seperti crepes yg garing dan ditaburi parutan keju, remukan kacang, dan parutan coklat. Rasanya bener-bener yummy. Camilan ini cocok untuk teman minum kopi atau teh. Cryspy dan crunchy.
Makan camilan tape goreng coklat keju begini, jadi ingat PisCok di pasar Benhil. Bentuknya seperti ini tapi isinya pisang dan meises. Jadi kepengen nih ...
rgds,
Lucy
Tuesday, February 21, 2012
Food : Nan Xiang - 22 Jan 2012
Nan Xiang
Senayan City, Jakarta22 Januari 2012
Minggu pagi memang paling enak untuk makan aneka dimsum. Sebetulnya yg enak tuh kalau dimsumnya AYCE (All You Can Eat). Tapi Nan Xiang tidak ada promo AYCE. Kita makan bertujuh.
Kepingin makan lamien. Jadi kita pesan 2 mangkuk Lamien untuk sharing. Bubur 3 rasa untuk Michelle.
Lamien
porsinya kecil, untuk ukuran cewe sih pas, tapi buat cowo kayaknya cuma nyempil. Kaldunya bening tapi sedap, dagingnya lumayan banyak. OK lah. Mie-nya kecil-kecil, halus, tapi kenyal. Enak deh Beef Lamien. Wonton Lamien, kuahnya agak kecoklatan.
Dimsum
Di sini ada 2 versi dimsum, mau yg gaya Cantonese ada yg gaya Hongkong. Buat kita lebih umum yg gaya Hongkong. Chicken Minipau, Lumpia Udang bungkus Kembang Tahu, Lo Mai Kai, Ceker Ayam, Siauw Lung Pau, dll.Makan dimsum seperti ini cepat kenyang, tapi cepat lapar juga. Susah deh kalau perut nasi, belum mantap kalau belum ketemu nasi, he he he ...
rgds,
Lucy
Label:
Chinese Food,
Dim Sum,
food,
Lamien,
Luciana Adriyanto,
Nan Xiang,
v1olet
Monday, February 20, 2012
Japanese Food : Sushi Grill Re-visit 26 Jan 2012
Sushi Grill
Jl. Meruya Ilir Raya No.16 A
Jakarta Barat
No. Telp: 021-584 4050, 021-584 6606
Beberapa waktu yg lalu saya beli voucher promo Sushi Grill di DisDus. Alasannya karena saya sering ke area Meruya dan sudah beberapa kali makan di Sushi Grill dan rasanya OK lah.
Voucher seharga Rp. 58.000,- Nett untuk Paket 1 Sushi Grill
Chicken Katsu Curry
Salmon Sushi Flame
Harga Awal Rp. 117.000,-
Voucher seharga Rp. 61.000,- Nett untuk Paket 2 Sushi Grill
Dragon Cheese Roll Jumbo
Tempura Udon
Harga Awal Rp. 121.000,-
Waktu eksekusi makan di sana, saya bertiga sama mama saya dan teman saya. Pakai 2 voucher di atas itu. Tambahannya hanya minuman, ocha panas (refill). Sayang waktu itu saya tidak bawa kamera, jadi tidak foto-foto. Tapi saya masih ingat rasanya ... Ukuran dan porsinya tidak dikurangi, artinya sama dengan ukuran dan porsi normal kalau kita beli ala carte tanpa promo. Begini baru fair. Pilihan menu cukup komplit dan mewakili.
Dragon Cheese Roll Jumbo keluar duluan, berhubung lapar, langsung diserbu, rasanya boleh tahan lah ... Selanjutnya Tempura Udon. Tempuranya lumayan komplit dan cocok dimakan saat hujan, hangat-hangat nikmat. Chicken Katsu Curry rasanya biasa saja, agak standard deh, atau karena sudah mulai kenyang ditambah bau curry, jadi tidak matching dengan 2 makanan pendahulunya.
Nah yg terakhir muncul adalah Salmon Sushi Flame. Terdiri dari 9 bola-bola sushi dengan daging salmon mentah/segar di atasnya. Untuk memakannya harus dibakar dulu dengan kompor kecil seperti lampu minyak. Caranya dijepit pakai sumpit, lalu di dekatkan ke apinya hingga salmonnya matang. Berhubung meja kita penuh dan repot, jadi kita minta tolong dimatangkan di dapurnya. Kita tinggal "hap" dan kunyah-kunyah saja. Dasar pemalas ... he he he ... Dari 4 macam menu promo, Salmon Sushi Flame ini yg paling berkesan dan paling enak menurut saya. Wajib dicoba lagi.
4 porsi dimakan bertiga memang jadinya kenyang puoooolllll ....
Pada suatu sore, tgl 26 Januari lalu, saya ke Sushi Grill sendirian dan mengulang kembali pesanan Salmon Sushi Flame. Ada pilihan mau yg 4 pcs atau 9 pcs. Tanggung kalau yg 4 pcs, mending sekalian yg 9 pcs. Harganya Rp 72.000 utk yg 9 pcs. Nah begini penampakannya ....
9 pcs bola-bola sushi salmon ditata di meja kayu kecil berkaki. Dimakan dengan saus mayonaise yg rasanya agak pedas. Mantappppp ! Sembilan bola dalam sekejab berpindah lokasi ke perut saya. Kesannya enakkkkkk .... Recommended deh menu yg ini. Selain salmon ada juga Tuna Sushi Flame.
Recommended deh menu yg ini. Selain salmon ada juga Tuna Sushi Flame.
rgds,
Lucy
Jl. Meruya Ilir Raya No.16 A
Jakarta Barat
No. Telp: 021-584 4050, 021-584 6606
Beberapa waktu yg lalu saya beli voucher promo Sushi Grill di DisDus. Alasannya karena saya sering ke area Meruya dan sudah beberapa kali makan di Sushi Grill dan rasanya OK lah.
Voucher seharga Rp. 58.000,- Nett untuk Paket 1 Sushi Grill
Chicken Katsu Curry
Salmon Sushi Flame
Harga Awal Rp. 117.000,-
Voucher seharga Rp. 61.000,- Nett untuk Paket 2 Sushi Grill
Dragon Cheese Roll Jumbo
Tempura Udon
Harga Awal Rp. 121.000,-
Waktu eksekusi makan di sana, saya bertiga sama mama saya dan teman saya. Pakai 2 voucher di atas itu. Tambahannya hanya minuman, ocha panas (refill). Sayang waktu itu saya tidak bawa kamera, jadi tidak foto-foto. Tapi saya masih ingat rasanya ... Ukuran dan porsinya tidak dikurangi, artinya sama dengan ukuran dan porsi normal kalau kita beli ala carte tanpa promo. Begini baru fair. Pilihan menu cukup komplit dan mewakili.
Dragon Cheese Roll Jumbo keluar duluan, berhubung lapar, langsung diserbu, rasanya boleh tahan lah ... Selanjutnya Tempura Udon. Tempuranya lumayan komplit dan cocok dimakan saat hujan, hangat-hangat nikmat. Chicken Katsu Curry rasanya biasa saja, agak standard deh, atau karena sudah mulai kenyang ditambah bau curry, jadi tidak matching dengan 2 makanan pendahulunya.
Nah yg terakhir muncul adalah Salmon Sushi Flame. Terdiri dari 9 bola-bola sushi dengan daging salmon mentah/segar di atasnya. Untuk memakannya harus dibakar dulu dengan kompor kecil seperti lampu minyak. Caranya dijepit pakai sumpit, lalu di dekatkan ke apinya hingga salmonnya matang. Berhubung meja kita penuh dan repot, jadi kita minta tolong dimatangkan di dapurnya. Kita tinggal "hap" dan kunyah-kunyah saja. Dasar pemalas ... he he he ... Dari 4 macam menu promo, Salmon Sushi Flame ini yg paling berkesan dan paling enak menurut saya. Wajib dicoba lagi.
4 porsi dimakan bertiga memang jadinya kenyang puoooolllll ....
Pada suatu sore, tgl 26 Januari lalu, saya ke Sushi Grill sendirian dan mengulang kembali pesanan Salmon Sushi Flame. Ada pilihan mau yg 4 pcs atau 9 pcs. Tanggung kalau yg 4 pcs, mending sekalian yg 9 pcs. Harganya Rp 72.000 utk yg 9 pcs. Nah begini penampakannya ....
9 pcs bola-bola sushi salmon ditata di meja kayu kecil berkaki. Dimakan dengan saus mayonaise yg rasanya agak pedas. Mantappppp ! Sembilan bola dalam sekejab berpindah lokasi ke perut saya. Kesannya enakkkkkk .... Recommended deh menu yg ini. Selain salmon ada juga Tuna Sushi Flame.
Recommended deh menu yg ini. Selain salmon ada juga Tuna Sushi Flame.
rgds,
Lucy
Saturday, February 18, 2012
Travel : Wayang Windu, 31 Dec 2011 - Kebun Teh
Sesudah sarapan, kita berkeliling ke tempat yg cocok untuk melampiaskan hasrat foto-foto. Karena kita berada di kawasan perkebunan teh, jadi mayoritas foto-fotonya adalah dengan latar kebun teh. Rombongan kita naik mobil Elf, jadi bisa muat banyak.
Selain teh, penduduk setempat juga banyak bertanam kentang. Foto-foto berikut ini adalah di kebun kentang. Ini saya foto dari dalam mobil.
Kita mampir ke tempat drilling dan di sana ada anjing-anjing yg dipelihara untuk menjaga lokasi. Teman saya ada yg pecinta anjing, langsung deh nyamperin dan kenalan sama doggy itu.
Saya dan teman ...
Kebun-kebun ini seperti patch works ya ... ingat selimut tambal-tambal dari kain perca.
Di kebun teh ...
Pemetik teh ... Ibu-ibu pemetik teh ini rupanya narsis juga dan suka difoto. Malah panggil-panggil kita untuk minta foto. Mungkin daerah sini sering dipakai lokasi shooting film atau foto ya ...
Hari sudah siang dan kita kembali ke villa untuk makan siang. Menu makan siang kita kali ini lebih Indonesian Food. Ini malah lebih enak dan lebih cocok dengan selera kita. Indonesiaku.
Setelah makan saya mandi lagi soalnya gerah. Habis mandi kita siap-siap untuk pulang. Di perjalanan pulang kita melalui area yg pemandangannya bagus jadi kita turun untuk foto-foto sebentar.
Kebun teh seperti tersenyum ...
Kita sempat berhenti di pinggir jalan untuk membeli buah alpukat. Pemandangan di belakang toko tukang alpukat ternyata bagus teraseringnya.
Memasuki Kopo dan pinggiran kota Bandung, jalanan mulai macet. Tetapi begitu memasuki jalan tol ternyata lancar sekali. Hari hujan. Kita berhenti untuk makan malam di service area. Setelah itu melanjutkan perjalanan pulang. Tiba di rumah sekitar jam 9 malam. Capek tapi senang.
rgds,
Lucy
Selain teh, penduduk setempat juga banyak bertanam kentang. Foto-foto berikut ini adalah di kebun kentang. Ini saya foto dari dalam mobil.
Kita mampir ke tempat drilling dan di sana ada anjing-anjing yg dipelihara untuk menjaga lokasi. Teman saya ada yg pecinta anjing, langsung deh nyamperin dan kenalan sama doggy itu.
Saya dan teman ...
Kebun-kebun ini seperti patch works ya ... ingat selimut tambal-tambal dari kain perca.
Di kebun teh ...
Pemetik teh ... Ibu-ibu pemetik teh ini rupanya narsis juga dan suka difoto. Malah panggil-panggil kita untuk minta foto. Mungkin daerah sini sering dipakai lokasi shooting film atau foto ya ...
Hari sudah siang dan kita kembali ke villa untuk makan siang. Menu makan siang kita kali ini lebih Indonesian Food. Ini malah lebih enak dan lebih cocok dengan selera kita. Indonesiaku.
Setelah makan saya mandi lagi soalnya gerah. Habis mandi kita siap-siap untuk pulang. Di perjalanan pulang kita melalui area yg pemandangannya bagus jadi kita turun untuk foto-foto sebentar.
Kebun teh seperti tersenyum ...
Kita sempat berhenti di pinggir jalan untuk membeli buah alpukat. Pemandangan di belakang toko tukang alpukat ternyata bagus teraseringnya.
Memasuki Kopo dan pinggiran kota Bandung, jalanan mulai macet. Tetapi begitu memasuki jalan tol ternyata lancar sekali. Hari hujan. Kita berhenti untuk makan malam di service area. Setelah itu melanjutkan perjalanan pulang. Tiba di rumah sekitar jam 9 malam. Capek tapi senang.
rgds,
Lucy
Label:
Indonesia,
Jawa Barat,
Luciana Adriyanto,
Pengalengan,
Travel,
v1olet,
Wayang Windu
Thursday, February 16, 2012
Travel : Wayang Windu, 31 Dec 2011 - Ke Kandang Sapi
Maunya sih, bangun pagi-pagi sebelum matahari terbit untuk melihat sapi perah diambil susunya, terus jalan ke kebun teh sambil memandang matahari terbit. Tapi ternyata, susah banget ya bangun pagi-pagi saat cuaca sejuk. Pada melungker semua di dalam selimut.
Saya bangun jam 5.30. Mataharinya sudah terbit. Jadi saya mandi. Sambil menunggu teman-teman yg lain siap, saya foto-foto villa kita dan lingkungan sekitarnya. Seperti saya jelaskan sebelumnya, villa kita dari kayu dan bentuknya seperti rumah panggung.
Walaupun matahari sudah terbit dan sapi-sapi sudah diperah, tapi kita ngotot mau ke kandang sapi. OK deh pada naik ke mobil semua. Beriring-iringan tuh 3 mobil. Ternyata kandang sapinya dekat sekali dengan villa kita. Sebetulnya jalan kaki juga bisa. Itu adalah kandang sapi milik penduduk. Dari jalanan kita parkir mobil, kita berjalan melintasi lapangan rumput yg lumayan luas, lalu turun di becek-becek, nah ... dari situ sudah kedengaran suara "moooooo .... " dari sapi-sapi perah itu. Rupanya kita bukan dari pintu depan tapi dari pintu belakang, pantesan becek-becek berair dan rada curam menurun. Mau motong jalan sih biar cepat sampai he he he ...
Sapinya sudah selesai diperah dan sekarang lagi pada sarapan. Sarapannya rumput ilalang yg panjang-panjang. Sama seperti manusia, sapi pun reseh kalo difoto saat lagi pada makan. Jadi goyang-goyang deh. Sapi perah ini bercorak hitam putih. Coba perhatikan matanya sapi-sapi ini warnanya biru dan bulu matanya lentik. Sapi perah impor sih ha ha ha ...
Ini foto teman-teman saya setelah dari kandang sapi, berjalan di lapangan rumput. Sepertinya itu lapangan bola, sebab ada gawangnya. Saya suka foto ini, tapi kata teman saya, jalan di rumput-rumput begitu mirip para pengungsi he he he ... Oya, di rombongan kita ada 3 orang anak kecil yg masih TK dan SD.
Berikut ini benar-benar street photography dalam arti sebenarnya. Penduduk setempat lagi pada berdiri di pinggir street, dan saya memotret dari seberang street.
Dari kandang sapi kita kembali ke villa untuk sarapan dan mandi. Sebagian besar belum pada mandi, soalnya kan mau ke kandang sapi, takut kotor dan bau sapi.
Sarapan kita juga super komplit. Saya suka bubur ayamnya nih ... rasanya enak dan cocok banget untuk sarapan.
to be continued
rgds,
Lucy
Saya bangun jam 5.30. Mataharinya sudah terbit. Jadi saya mandi. Sambil menunggu teman-teman yg lain siap, saya foto-foto villa kita dan lingkungan sekitarnya. Seperti saya jelaskan sebelumnya, villa kita dari kayu dan bentuknya seperti rumah panggung.
Walaupun matahari sudah terbit dan sapi-sapi sudah diperah, tapi kita ngotot mau ke kandang sapi. OK deh pada naik ke mobil semua. Beriring-iringan tuh 3 mobil. Ternyata kandang sapinya dekat sekali dengan villa kita. Sebetulnya jalan kaki juga bisa. Itu adalah kandang sapi milik penduduk. Dari jalanan kita parkir mobil, kita berjalan melintasi lapangan rumput yg lumayan luas, lalu turun di becek-becek, nah ... dari situ sudah kedengaran suara "moooooo .... " dari sapi-sapi perah itu. Rupanya kita bukan dari pintu depan tapi dari pintu belakang, pantesan becek-becek berair dan rada curam menurun. Mau motong jalan sih biar cepat sampai he he he ...
Sapinya sudah selesai diperah dan sekarang lagi pada sarapan. Sarapannya rumput ilalang yg panjang-panjang. Sama seperti manusia, sapi pun reseh kalo difoto saat lagi pada makan. Jadi goyang-goyang deh. Sapi perah ini bercorak hitam putih. Coba perhatikan matanya sapi-sapi ini warnanya biru dan bulu matanya lentik. Sapi perah impor sih ha ha ha ...
Ini foto teman-teman saya setelah dari kandang sapi, berjalan di lapangan rumput. Sepertinya itu lapangan bola, sebab ada gawangnya. Saya suka foto ini, tapi kata teman saya, jalan di rumput-rumput begitu mirip para pengungsi he he he ... Oya, di rombongan kita ada 3 orang anak kecil yg masih TK dan SD.
Berikut ini benar-benar street photography dalam arti sebenarnya. Penduduk setempat lagi pada berdiri di pinggir street, dan saya memotret dari seberang street.
ngantukkkk ....
Dari kandang sapi kita kembali ke villa untuk sarapan dan mandi. Sebagian besar belum pada mandi, soalnya kan mau ke kandang sapi, takut kotor dan bau sapi.
Sarapan kita juga super komplit. Saya suka bubur ayamnya nih ... rasanya enak dan cocok banget untuk sarapan.
to be continued
rgds,
Lucy
Label:
Indonesia,
Jawa Barat,
Luciana Adriyanto,
Pengalengan,
Travel,
v1olet,
Wayang Windu
Tuesday, February 14, 2012
Travel : Wayang Windu, 30 Dec 2011 - Evening
Saya menempati villa yg ada 3 kamar. Villanya bertingkat. Di lantai atas ada satu double bed room dan1 kamar mandi. Di lantai bawah ada 1 double bed room dan 1 single bed room plus satu kamar mandi. Ada ruang tamu plus TV, dan dapur plus peralatan masak. Jadi di villa itu isinya 5 orang.
Setelah mandi, kok kayaknya belum mau tidur, jadi kita keluar lagi untuk ngobrol di luar dan ada ide untuk keliling naik mobil ke power plant untuk foto-foto susana malam. Saat itu hujan rintik-rintik dan agak dingin, jadi kita pakai jaket.
Kompleks villa di malam hari. Di belakang villa-villa ini tampak asap dari power plant.
Setelah ijin dengan security, kita berlima naik 1 mobil mengunjungi power plant.
Kita ke landasan helipad. Ternyata suasananya dramatis sekali ... apalagi landasan itu basah-basah bekas hujan.
Saat perjalanan kembali ke villa, masih sempat foto-foto bangunan2 ini dari jauh.
Tiba di villa, kita tidur. Besok pagi banyak acara nih ...
to be continued
rgds,
Lucy
Setelah mandi, kok kayaknya belum mau tidur, jadi kita keluar lagi untuk ngobrol di luar dan ada ide untuk keliling naik mobil ke power plant untuk foto-foto susana malam. Saat itu hujan rintik-rintik dan agak dingin, jadi kita pakai jaket.
Kompleks villa di malam hari. Di belakang villa-villa ini tampak asap dari power plant.
Setelah ijin dengan security, kita berlima naik 1 mobil mengunjungi power plant.
Kita ke landasan helipad. Ternyata suasananya dramatis sekali ... apalagi landasan itu basah-basah bekas hujan.
Saat perjalanan kembali ke villa, masih sempat foto-foto bangunan2 ini dari jauh.
Tiba di villa, kita tidur. Besok pagi banyak acara nih ...
to be continued
rgds,
Lucy
Label:
Indonesia,
Jawa Barat,
Luciana Adriyanto,
Pengalengan,
Travel,
v1olet,
Wayang Windu
Subscribe to:
Posts (Atom)