Ada lagu Betawi masa kecil yg dinyanyikan dengan jenaka oleh Benyamin S., judulnya Sang Kodok. Ada juga versi duetnya yg dibawakan bersahut-sahutan seperti pantun bersama Ida Royani. Kodok itu berisik di waktu malam, tapi pendiam di pagi dan siang hari.
Apa beda Kodok (Toad) dengan Katak (Frog) ?
Kodok :
hidup di darat -- bisa di tempat yg lembab dan becek-becek dikit. Badannya gendut, kakinya agak pendek, dan kulitnya kasar alias buduk. Tidak pandai berenang tapi loncat-loncat pendek saja. Kodok ada yg tidak dimakan karena beracun, tapi ada juga yg bisa dimakan, misalnya kodok sawah, kodok batu, dll
Katak :
hidup di tempat yg banyak air. Badannya lebih kurus, kulitnya halus licin, dan kakinya lebih panjang dibanding kodok, jadi loncatannya lebih jauh. Katak bisa berenang, dan gayanya ditiru sama manusia.
Nah, apa yg bisa kita pelajari dari kodok dan katak ? Kalau mau langsing seperti katak, berenanglah ... di sawah kek, di sungai kek, di kolam kek, jangan cuma loncat-loncat di atas batu dan tanah, nanti tetap gemuk kayak kodok lohhhh ... Just kidding ... he he he ...
Di suatu pagi saya melihat kodok sembunyi di dedaunan di depan rumah saya. Motret kodok ini rada was-was juga, takut dia loncat ke arah saya. Ingat waktu kecil dulu, katanya kalau mata kita sampai dikencingin kodok, bisa buta. Nah lho ...
Coba lihat foto Sang Kodok di bawah ini. Lucu juga kan tampangnya ... ?? Atau seram ... ??
Sang Kodok akhirnya molos lewat pagar, masuk ke halaman rumah saya. Wadohhh kalau dia sampai masuk ke dalam rumah bagaimana coba ... ?! Saya mau usir, tapi dilarang sama mama saya. Katanya biarin aja, sang kodok bisa makan nyamuk di halaman rumah.
rgds,
Lucy
1 comment:
Webek....
Post a Comment