Topkapi Palace
May 6, 2016
Dari airport mula-mula kita ke Restoran Warung Nusantara untuk sarapan. Sesuai dengan namanya, sarapan kita adalah Indonesian Food berupa nasi putih, mie goreng, telur dadar dan ayam goreng. Ternyata pemilik resto ini adalah orang Turki yg istrinya orang melayu Kalimantan Barat. Tempatnya seperti ruko 2 lantai, makanannya biasa saja. Karena cuaca agak dingin, jadi harus makan cukup dan minum teh hangat.
Trem di depan Warung Nusantara
Karena sarapan kurang nendang, kita pada beli roti di dekat Warung Nusantara. Rotinya enak, teman-teman satu bis setuju kalau roti di toko roti Sembol emang enak, lembut dan tidak terlalu manis.
Topkapi Palace
Dari sini kita langsung menuju Topkapi Palace (baca : Topkape Palace) atau Topkapi Sarayi. Topkapi Palace ini satu kompleks dengan Aya Sofya dan Blue Mosque (Sultan Ahmet Mosque) juga Monumen Obelisk (yg waktu itu ada bom bunuh diri). Tapi harus beli tiket masing-masing, kecuali Monumen Obelisk yg free karena di area terbuka / lapangan. Topkapi Palace, Aya Sofya dan Blue Mosque termasuk dalam Warisan Budaya UNESCO. Pengunjungnya banyak dan harus antri beli tiket masuknya.
Topkapi Palace artinya Istana Meriam (Cannon) dulunya dihuni oleh Sultan Ottoman dan keluarga dan pegawainya, sekitar 4000 orang penghuninya, termasuk haremnya (ada 400 kamar di kompleks harem ... buset deh, gilirannya bisa setahun sekali tuh ...). Istana ini sekarang tidak dihuni oleh siapa pun, tapi dijadikan museum. Kalau begitu, keturunan dinasti Sultan Ottoman tinggal dimana? Mereka tidak ada di Turki, tapi di Perancis. Mengapa ? Begini sejarahnya ... waktu Perang Dunia kedua, Turki salah pilih sekutu (sama Jerman kayaknya, sebab sampai sekarang hubungan Turki dan Jerman sangat baik, mobil-mobil di jalanan Turki kebanyakan mobil Jerman e.g. Mercedes Benz, BMW, Volvo, VW, etc.), sehingga kalah perang, saking ketakutannya si Sultan minta perlindungan sama Inggris. Sebagai imbalannya, Inggris boleh ambil wilayah Turki yg mana saja asalkan keluarga raja dilindungi. Tentu saja rakyat Turki marah dong dijadikan kolateral begitu, sehingga timbul pemberontakan/kudeta yg dipimpin oleh Mustafa Kemal. Singkat cerita Mustafa Kemal menang dan diangkat jadi Bapak Orang Turki dan namanya jadi Mustafa Kemal Attaturk. Keluarga Sultan Ottoman kabur ke Perancis dan tidak boleh pulang lagi ke Turki oleh Attaturk. Makanya tidak ada keturunan Sultan Ottoman yg tinggal di Turki sekarang ini. Istana Topkapi dijadikan Museum.
Halaman dalam Istana bagus dan banyak bunga-bunga. Mawar di sini astaga .... gede-gede banget dah, mawar merahnya segede telapak tangan ... Walaupun banyak dan bagus-bagus, tidak ada orang yg petik-petik tuh. Selain itu banyak bunga-bunga lain warna-warni.
Seperti Istana pada umumnya, ada banyak gerbang-gerbang. Zaman dulu belum ada penangkal petir, jadi di tiap bangunan selalu ada pohon yg tinggi sekali sebagai penangkal petir, beberapa pohon ada yg sudah pernah gosong disambar petir.
Ada 3 ruangan Museum yg kita boleh masuk, tapi tidak boleh foto-foto di dalam. Kita masuk berurutan searah dari pintu masuk tinggal ikutin exhibitnya sampai ke pintu keluar. Lalu pindah ke ruangan berikutnya begitu juga, sampai 3 ruangan. Kita dikasih waktu untuk lihat-lihat dan foto-foto di halaman belakang istana yg langsung bisa melihat keindahan Laut Marmara dan Bosphorus. Setelah foto-foto kita ketemu di meeting point untuk sama-sama ke Aya Sofya.
Jalan keluar sama seperti jalan masuknya.
more photos : Turkey Trip Album
Next Posting : Aya Sofya
rgds,
Lucy
No comments:
Post a Comment