Welcome to v1olet Blog
All photos, unless I mention and credit the source, are my personal photo stocks. If you like my photos and would like to use them, please ask by writing your comment.
Saturday, January 24, 2015
Travel : Air Terjun Madakaripura, 27 December 2014
Karena tidak tidur semalaman, begitu masuk ke Elf, tanpa dikomando semua langsung zzzzzzz tidur. Walaupun sudah tidur dan mimpi beberapa ronde, tapi kok waktu saya ngintip, masih di seputar gunung nih ... jangan-jangan nyasar. Ternyata kata Anny, kita memang nyasar. Sampai lewat jam makan siang kok masih belum sampai ke tujuan. Beneran nyasar. Untung saya masih ada biscuit Ritz (bukan iklan ya ...) lumayan jd gak sampai kelaparan.
Kita makan siang di sebuah restoran yg tidak direncanakan. Penampilan restoran sih kurang meyakinkan. Begitu kita nongol di pintu resto, ada sekeluarga engkoh2 yg lagi makan, sepertinya mereka juga traveler, bukan penduduk setempat. Kita merasa lega dan berharap makanannya lumayan. Saya, Dewi, dan Anny pesan nasi pecel. Ternyata nasi pecel itu terhidang dengan empal. Tapi sayang empalnya keras banget, mestinya bisa ditukar dengan tahu tempe. Minuman yg kita pesan Es Jeruk Nipis, sayang rasanya hambar -- enggak asam, enggak manis. Ani makan ayam goreng 2 porsi. Melisa pesan rawon tp isinya jeroan semua, terpaksa order 1 rawon lagi yg daging only. Ternyata resto ini kurang ok.
Habis makan masih jalan jauuuuuhhh sekali, tidur dan mimpi berapa ronde, akhirnya kita melewati Paiton. Dan ... elf kita ditangkap polisi. Salahnya apa? Melanggar marka jalan. Buset deh ... lagi hujan gerimis, jalanan sepi, mobil yg lewat cuma satu-satu, kok bisa melanggar marka jalan ya? Akhirnya Angga turun samperin polisi dan setelah ngomong2, elf kita dibebaskan tanpa tilang tanpa salam tempel. Kok bisa ? Sebab Angga anak "anggota". Untung ada Angga he he he ...
Hari sudah sore, hampir jam 5 sore, kita mulai masuk kawasan air terjun, penjaga pintu bilang sebaikanya kita pulang saja sebab hujan dan takut banjir/longsor. Tapi Angga tetap ingin masuk, at least sudah sampai di air terjun. Biar puas.
Hujan rintik-rintik. Begitu parkir kita langsung disamperin sama penjual jas hujan plastik. Katanya biarpun gak hujan tetap harus pakai jas hujan sebab bakal basah kena air terjun. Saya beli jas hujan yg warna hijau. Kamera ditinggal, hanya bawa dompet dan handphone. Guide lokalnya seorang bapak yg sudah berumur.
Air Terjun Madakaripura ini konon tempat Mahapatih Gajah Mada bertapa kali ya. Jadi ada patung Gajah Mada di pintu masuk.
Kita jalan menyusuri setapak jalan kecil yg sdh disemen. Katanya dulu kalau mau ke air terjun belum ada jalan, harus menyusuri sungai berbatu-batu dan bahaya bisa hanyut. Memang betul sih, jalan yg kita lalui di bawahnya sungai berbatu-batu. Ada 2 jembatan besi yg digantung krn nempel di dinding bukit batu, bawahnya langsung sungai.
Hari sudah sore sekitar jam 5 lewat, dan kita ketemu rombongan yg balik dan mereka basah kuyup. Kayaknya kita rombongan terakhir yg naik deh ...
Katanya ada 5 air terjun di Madakaripura ini. Saya gak lihat yg pertama, langsung yg kedua, dan di jembatan air terjun ketiga, kita disuruh pakai jas hujan. Foto-foto dulu ah sebelum pakai jas hujan.
Kita masih lihat sekelompok orang yg main-main dan mandi-mandi di sungai. Bagus deh masih ada yg lainnya selain rombongan kita.
Kita mulai menyusuri jalan berbatu di pinggir sungai, tanhanya licin dan kita pada gandengan. Kita juga melewati air terjun, masuk disela-selanya, makanya kita pakai jas hujan, kalo enggak, dijamin basah kuyup. Pemandangan di sekitar sini bagus, tapi tak ada waktu buat berlama-lama, sebab kita musti jalan terus, ngejar waktu supaya sampai di air terjun ke4 dan ke5. Kita mulai masuk ke sungai yg berbatu-batu dan arusnya deras. Airnya kira-kira sedengkul dan warnanya coklat karena habis hujan. Nah ... di sini kita nyebrang satu per satu, bapak guide, TG dan Holan yg bantu pegang tangan kita yg cewe-cewe. Akhirnya kita sampai di air terjun yg ke4. Bagus banget, luar biasa ....
Kita foto-foto di sini, tapi tak bisa berlama-lama krn harus ke air terjun yg ke5. Nah yg ke5 ini juga bagus banget kalau dipandang mata, tapi kalau difoto kok jadi seperti air tumpah ... apa tehnik foto saya or kamera hp saya yg kurang mumpuni he he he ... Saya rasa, saya kurang dekat dengan air terjun ini, tapi kalau mendekat, kita pasti basah dan hp kita juga basah, sebab air terjunnya nyiprat-nyiprat. Pokoknya air terjun ke5 ini bagus deh ... sukar dilukiskan dengan kata-kata dan dengan foto.
Baru foto-foto sebentar, bapak guide udah ngajakin pulang, sebab di atas sudah mulai hujan lebat, takut air bah di air terjun ini. Lagipula hari sudah mulai gelap dan hujan gerimis. Kata bapak guide, ada turis Korea yg ke air terjun tanpa guide. Waktu di atas hujan lebat, air terjun jadi seperti air bah dan mereka terseret sampai ke sungai. Ngeri juga kan ... jadi kita meninggalkan air terjun. Habis foto-foto lupa pakai topi jas hujan ... akibatnya basah kuyup deh waktu nyelip diantara air terjun, halahhhhh ... nyadar setelah basah. Saking arus deras, sendal jepit Ani putus. Dipinjemin sendal oleh si bapak. Kita benar2 pengunjung terakhir, sebab waktu kita balik, di sungai sudah sepi dan tidak ada seorang pun selain kita.
Sampai di jembatan, kita jajan pisang goreng. Enaknya dingin2 makan pisang goreng. Ibu ini juga pedagang terakhir yg masih ada di warung. Setelah itu kita kembali menyusuri jalan setapak dan akhirnya sampai di parkiran mobil. Hari sudah gelap dan masih gerimis. Kita ke toilet untuk mandi atau ganti baju, sebab basah kuyup semua.
Tujuan kita adalah Surabaya. Di tengah perjalanan kita makan malam dulu. Restoran kali ini cukup bagus dan layak. Saya makan tempe penyet dan teh manis. Yg belon pernah lihat tempe penyet, tuh fotonya di bawah ini he he he ... cuma tahu/tempe yg ditaruh diatas cobek plus sambal dan lalapan. Kenikmatan terletak pada sambel uleknya ...
Sampai di Surabaya, kita mengantar Lisa dan Tia ke Terminal 1, kemudian Melisa dan Holan ke Terminal 2 Bandara Djuanda. Setelah itu kita diantar ke Hoel Ibis. Yg terakhir adalah TG ke stasiun. Group of 9 berpisah. Bye-bye, dadahhh ....
Check in di Hotel Ibis, saya sekamar dengan Ani, sedangkan Anny dengan Dewi. Ah ... nyaman sekali bisa mandi dan keramas dengan puas dan tidur di kasur yg empuk dan bersih ... dan adem AC-nya ha ha ha ...
to be continued
Next Posting : Surabaya Kuliner
rgds,
Lucy
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment