To Cappadocia via Konya
May 9, 2016
Tujuan kita hari ini adalah ke Cappadocia atau Kapadokia. Untuk sampai ke sana, kita melalui Konya dan akan mampir ke Museum Mevlana dan foto stop di Sulthani Caravanserai.
Perjalanan pindah kota begini sebetulnya agak jauh dan seharian di bus. Tapi karena kita sering berhenti untuk istirahat dan makan, jadi tidak terlalu berasa jauh. Oya seperti di negara Eropa lainya, driver di sini tiap nyetir 3-4 jam harus istirahat.
Perhentian kita yg pertama pagi itu adalah satu restauran/cafe, Anatolia Restaurant, yg menjual Youghurt Opium. Apaan tuh ? Itu adalah youghurt + madu + butiran opium. Wah serem amat kedengerannya ... opium loh ... barang haram kan ... Tapi begitu lihat makanan ini, ternyata tidak seseyem namanya. Ini opium beneran ? Beneran tapi kadarnya ringan banget, dan dijadikan makanan sehari-hari. Cara makannya dicampur semua dan diaduk baru disendok dan dimakan. Rasanya asam manis, opiumnya berbutir-butir pahit-pahit dikit, enggak terlalu terasa karena madunya dan youghurtnya lebih intense. Ini makanan khas daerah sini (Anatolia), hanya di sini aja kita bisa beli youghurt opium. Jadi wajib cobain.
Setelah diaduk semua
Perhentian selanjutnya adalah makan siang di restaurant buffet, AYCE (all you can eat). Kita barengan sama rombongan study tour anak SMP. Kebayang kan ramenya nih resto. Tapi resto ini memang luas, makanannya berlimpah dan jenisnya banyak, cocok untuk anak-anak SMP yg masih masa pertumbuhan. Mereka makannya asli banyak, dibandingin sama kita cewe-cewe or ibu-ibu yg serba diet (lagi jalan-jalan sih mikirin diet he he he...). Nasi, ayam, ikan, pasta (spaghetti, macaroni, etc), pizza dengan bermacam-macam topping, roti, soup, salad, buah-buahan, kue-kue yg serba manis-manis, minuman, etc. Rasanya sih lumayan menurut kita, makanya saya foto.
Setelah kenyang kita menuju Mevlana Muzesi alias Museum Mevlana.
Mevlana Muzesi
Mevlana Museum adalah makam Jalaluddin Rumi atau Mevlana, pencipta Tarian Mistik Persia Sufi (Whirling Dance). Tarian Sufi ini adalah tarian keagamaan yg mutar-mutar tapi tidak pusing. Mengapa dia menciptakan tarian ini ? Konon katanya, bumi kita berputar pada porosnya (rotasi) sambil berputar mengelilingi matahari (revolusi). Kalau bumi saja berputar, maka dia pun ingin menari berputar-putar. Kalau kita berputar-putar kan pusing, tapi penari Sufi tidak pusing karena mistik yg berdasar agama, jadi enggak berasa pusing keliyengan sama sekali. Mungkin ini seperti tarian mistis debus atau reog kalau di Indonesia. Di sini tidak ada yg menari Sufi sama sekali, besok di Cappadocia kita akan menonton Sufi Dance dan Belly Dance.
Untuk masuk ke Museum ini harus pakai plastik penutup sepatu supaya tidak kotor dan tidak boleh berisik di dalam karena selama 24 jam ada yg membacakan ayat-ayat Quran secara bergantian. Kalau tidak mau masuk, boleh foto-foto di halaman / taman ataau ngobrol-ngobrol di cafe atau resto.
Di halaman masih ada bunga tulip yg mekar, ada yg putih dan ada yg hitam.
Saya foto-foto saja di halaman dan minum juice di resto/cafe.
Meeting point di cafe tempat saya minum juice. Sepanjang jalan menuju bis, masih foto-foto lagi.
Perhentian selanjutnya adalah Sulthani Caravanserai
Sulthani Caravanserai
Caravanserai artinya caravan palace / inn / hotel. Ini adalah hotel persinggahan pada pedagang sutera yg naik kereta kuda atau naik unta yg menuju wilayah Anatolia misalnya ke Cappadocia. Bukan hanya pedagang yg disediakan kamar tapi pelayan dan binatangnya juga ada tempat istirahat, bisa mandi, bisa makan, bisa belanja-belanja karena di depannya banyak toko-toko buat beli bekal, bisa sembahyang karena ada musholla. Bahasa Turki untuk musholla adalah mescid, sedangkan yg menurut orang Indonesia adalah mesjid, bagi orang Turki namanya Jami (mescid besar).
Caravanserai yg kita kunjungi adalah Sulthani Caravanserai, konon adalah caravanserai terbesar dan tertua di dunia yg masih terpelihara baik dan sekarang jadi obyek turis. Temboknya besar berukir-ukir dan pintunya dari marmer (ingat Turki di pinggir Laut Marmara yg menghasilkan batu marmer). Setelah foto-foto bisa ngeteh or ngopi-ngopi di seberang caravanserai.
Kita sampai di Cappadocia sudah malam. Sempat foto sunset di malam hari dari dalam bis. Jam 19.40 sunsetnya.
Makan malam di Hotel Suhan, Cappadocia. Ini hotel besar dan makanannya buffet, jenisnya banyak banget. Aneka roti satu meja panjang, nasi-nasi sampai bubur, aneka salad satu meja panjang, macam-macam sayur dan saladnya, sayur mentah dan salad yg sudah dikasih dressing macam-macam, termasuk aneka zaitun dari yg hijau, hitam, bulat utuh, dipotong, asin, sepet, buah-buahan dan manisan, salad buah, macam-macam ikan, ayam, sayur tumisan, pasta. Tapi yg paling rame dan antri ambilnya adalah kebab, daging panggang, dan pizza yg dipanggang di tungku di depan kita. Fresh from the oven.
Malam ini banyak tentara muda-muda yg tinggal di hotel ini, kita ngantri makanan bareng mereka.
Setelah makan malam, kita istirahat karena besok akan bangun subuh untuk naik Hot Air Ballon.
Next Posting : Hot Air Ballon Ride
more photos : Album Turkey Trip
rgds,
Lucy