Populer Leather
May 8, 2016
Seperti penjelasan Adem, pendapatan terbesar Turki adalah Textile. Segala macam textile. Tiap hari banyak kapal-kapal dari Eropa yg berlabuh di pelabuhan Turki yg membawa pembeli-pembeli partai besar. Ada textile berupa baju, bahan, kulit, karpet, textile rumah tangga (handuk, seprai, serbet, taplak meja, syal, tirai) etc.
Mengenai textile rumah tangga ini unik juga. Calon Pengantin wanita dan mamanya biasanya datang ke toko home textile untuk memborong handuk, seprai, baju mandi, taplak meja, tirai, serbet, dll. Ibu-ibu yg mau pindah ke rumah baru juga biasanya ke toko itu. Kita juga dibawa ke situ dan amazing, barang-barangnya emang murah dan made in Turkey, bukan made in China loh ... ha ha ha... Pada belanja untuk pribadi dan oleh-oleh juga.
Pagi ini kita ke toko jaket kulit, namanya Populer Leather. Turun dari bus kita dibawa masuk ke suatu ruangan yg ada catwalk-nya, dipersilahkan duduk dan dikasih kartu yg ada nomor-nomornya dan pensil. Setelah itu terdengar musik pengiring dan tampillah para model, pria dan wanita dengan berbagai model jaket, bermacam-macam warna. Nah ... cowo-cowo pada ngeliatin model cewe, dan cewe-cewe pada senyum-senyum ke model cowo ha ha ha ... Di puncak acara, ada bapak dan ibu dari rombongan kita yg jadi model dadakan ... jalan di catwalk dengan jaket kulit, nah kali ini applause kita sangat meriah dan maksimal ...
Setelah nonton fashion show, kita dibawa ke ruangan tempat jualan jaket kulit. Di situ kita dijelaskan tentang kulit yg dipakai untuk dibuat jaket. Kulit domba, bukan kulit sapi. Teksturnya lembut, ringan, bisa dilipat-lipat, tipis tapi hangat, dan waterproof ... diperagakan itu jaket disiram air mineral. Setelah itu kita dipersilahkan melihat-lihat dan mencoba, salesnya banyak banget yg siap membantu dan membujuk kita untuk beli. Pembayaran kalau cash, harganya bisa dapat discount tambahan. Ada mesin-mesin ATM untuk tarik tunai pakai kartu kredit. Harganya berapa ? Mahal beneran, kalau dikurs ke Rupiah bisa lebih dari Rp 10 juta. Selain jaket kulit, ada satu ruangan yg jual dompet kulit, tas kulit, sepatu kulit, dll. Katanya mereka membuat jaket, tas, dompet dan sepatu untuk merk-merk terkenal dunia yg dijual dengan harga lebih mahal lagi.
Saya engga suka jaket kulit (bingung mau dipakai kapan dan kemana juga ...), jadi saya keluar dan foto-foto di halaman. Ada anjing yg gede banget, mustinya saya foto sama orang supaya bisa ukur tinggi dan gedenya tuh anjing, tapi temen-temen saya pada gak mau. Takut soale gede bok ! Saya aja fotonya dari jauh. Saya rasa itu anjing Kangal Turki / Kangal dog, tapi kata Adem bukan .... Ini foto2 si doggy.
Selain itu saya foto bunga-bunga, buah ara, dll
Dan tentu saja, foto narsis dan foto group ibu-ibu ceriahhhh ....
House of Virgin Mary
Setelah dari Populer Leather, kita menuju ke House of the Virgin Mary atau Rumah Bunda Maria di Efesus.
Menurut wikipedia keterangannya begini :
The House of the Virgin Mary (Turkish: Meryem ana or Meryem Ana Evi, "Mother Mary's House") is a Catholic and Muslim shrine located on Mt. Koressos (Turkish: Bülbüldağı, "Mount Nightingale") in the vicinity of Ephesus, 7 kilometres (4.3 mi) from Selçuk in Turkey.
The house was discovered in the 19th century by following the descriptions in the reported visions of Blessed Anne Catherine Emmerich (1774–1824), a Roman Catholic nun and visionary, which were published as a book by Clemens Brentano after her death.
The Catholic Church has never pronounced in favour or against the
authenticity of the house, but nevertheless maintains a steady flow of
pilgrimage since its discovery. Anne Catherine Emmerich was Beatified by Pope John Paul II on October 3, 2004.
Catholic pilgrims visit the house based on the belief that Mary, the mother of Jesus, was taken to this stone house by Saint John and lived there until her Assumption (according to Catholic doctrine) or Dormition (according to Orthodox belief).
Menurut keterangan Adem begini :
Rumah itu diperkirakan rumahnya Maria ibu Yesus. Setelah kematian Yesus, Rasul Yohanes membawa Bunda Maria yg sudah menjadi janda ke Efesus dan tinggal di daerah pegunungan. Kalau di Alkitab, memang sesaat sebelum Yesus meninggal dihukum mati pada sebuah tiang, Yesus menitipkan Maria, ibunya yg sudah menjanda kepada rasul yg dikasihinya, yaitu Rasul Yohanes. Kalau Yohanes tinggal di Efesus, kemungkinan Maria juga dibawa ke Efesus. Tapi Maria sendiri tidak selamanya tinggal di Efesus, kemungkinan Maria pindah ke Yerusalem dan meninggal di Yerusalem.
Bagaimana kok bisa ditemukan rumah Maria di Efesus ? Itu berdasarkan penjelasan dari seorang biarawati yg dapat penglihatan bahwa Maria tinggal di gunung dengan lingkungan, pemandangan dan sekitarnya yg mirip dengan rumah tsb di Gunung Koressos atau Gunung Bulbul (bhs Turki) di Efesus. Oleh orang Katolik dan Ortodoks, rumah itu dijadikan tempat suci, dan sekarang jadi gereja. Waktu kita datang sedang ada Misa Hari Minggu. Beberapa teman kita ikut misa, tapi engga ngerti krn dalam bhs Turki (kalo Bhs Inggris masih ngerti deh...)
Rumah tsb dari batu dan terdiri dari ruang tamu/makan, kamar, dapur. Ada jendela-jendela yg bisa lihat ke pemandangan di luar. Rumahnya kecil dan sederhana. Di dekat rumah itu ada 3 keran air yg melambangkan kesehatan, kekayaan dan kesuksesan. Tidak dikasih tahu yg mana oleh si Adem. Peserta disuruh pilih dulu dan disuruh cuci muka or minum, nanti baru dikasih tahu mana yg dipilih.
Saya hanya berkunjung sebagai wisatawan, jadi tidak untuk ibadat dan tidak ikut milih minum or cuci muka dengan air dari 3 keran itu.
Kita hanya sebentar di sini, setelah itu kita melanjutkan perjalanan kita ke Kota Tua Efesus.
Next Posting : Kota Tua Efesus / Ephesus Archeological Site
more photos : Album Turkey Trip
rgds,
Lucy
No comments:
Post a Comment