Hotel Carolina, Tuk Tuk
15-17 Juni 2015
Kita menginap di Hotel Carolina di Tuk Tuk, Pulau Samosir, di pinggir Danau Toba. Menurut Tante Susan, dulu waktu dia kecil tinggal di Padang, kalau berlibur ke Tuk Tuk, menginapnya di Hotel Carolina. Wah .. tahun berapa tuh, 60-an, 70-an ? Hotel ini sudah tua, tapi cukup terpelihara sebab direnovasi dari waktu ke waktu. Pantesan banyak orang familiar dengan hotel ini.
Bagunan Hotel Carolina di desain seperti rumah khas Batak. Karena bagunan lama, maka kamarnya cukup besar. Pemandangan di sekitar kamar kita langsung menghadap ke Danau Toba. Berikut ini foto-foto yg saya ambil di sekitar Hotel.
In the morning ...
Bisa puas memandang Danau Toba
Banyak burung-burung terbang dan hinggap di dermaga, asal kita enggak berisik, bisa mendekat utk foto
Banyak perahu lewat, motor boat, banana boat etc
Dan tak lupa memotret bunga. Alamanda, Seruni / Chrysantemum, Zinia, etc
Sore hari warna-warna di sekitar Danau Toba lebih dramatis.
In the afternoon ....
Bisa berenang di Danau Toba
Atau bird watching seperti saya ...
Banyak yg bisa dipotret.
More photos : Album North Sumatera Trip
Next posting : Danau Toba dan Air Terjun Binangalum
rgds,
Lucy
Welcome to v1olet Blog
All photos, unless I mention and credit the source, are my personal photo stocks. If you like my photos and would like to use them, please ask by writing your comment.
Thursday, December 24, 2015
Sunday, December 13, 2015
North Sumatera Trip : Parapat ke Tuk Tuk
Menyeberang dari Parapat ke Tuk Tuk
15 Juni 2015
Tujuan pertama kita adalah ke Pulau Samosir di tengah Danau Toba. Untuk ke Pulau Samosir kita akan menyeberang dengan kapal ferry dari Parapat ke Tuk-Tuk. Hotel kita adalah sebuah resort di Tuk Tuk, Pulau Samosir, namanya Hotel Carolina.
Kita tiba di Parapat sore hari. Rencana semula mobil dan kita langsung naik di Ferry yg besar. Tapi ternyata antrian panjang sekali dan kemungkinan kita tiba di Tuk Tuk kemalaman. Akhirnya diputuskan mobil saja yg naik Ferry yg besar, sedangkan kita naik kapal Ferry penumpang yang lebih kecil dan ada pemberangkatan tiap jam. Dermaganya beda, jadi kita diantar dulu ke dermaga Ferry penumpang, setelah itu ditinggal sebab mobil dan supir mau antri untuk Ferry yg besar.
Dermaga Ferry di Parapat
Dermaga dan Ferry di Parapat dikelola oleh OPS Penyeberangan Tuk Tuk Indah. Kita beli tiket ferry untuk jam 6 sore. Sebagian dari kita sudah bawa kopernya, tapi saya dan banyak peserta yg lain kopernya ditinggal di mobil. Pikir-pikir menyesal juga ya, nanti sesampai di hotel tidak bisa langsung mandi, harus tunggu koper dulu. Masih banyak waktu sampai jam 6 sore, jadi kita foto-foto dan ngobrol-ngobrol. Bisa makan bekal juga kalo lapar.
Danau Toba itu luas banget loh ternyata .... dahsyatttt sudara-sudara
Kapal Ferry yg kita tumpangi namanya KM Evedina. Selain rombongan kita, ada beberapa turis asing dan pemilik villa/cottage, juga ada ibu-ibu pedagang makanan kecil dan minuman, dan ada anak-anak kecil pengamen. Di sekitar dermaga banyak warung-warung kopi dan makanan, rupanya turis asing dan tour guidenya pada menunggu di situ, kalo kita kan langsung nunggu di kapal.
Anak-anak pengamen, menyanyikan lagu-lagu daerah Batak, tanpa alat musik
Ibu penjual makanan kecil dan minuman
Kapal Evedina ini terdiri dari 2 lantai. Yg di bawah, kanan kirinya terbuka, dan ada bangku-bangku besi disusun berbaris untuk tempat duduk penumpang. Yg di atas itu open air, hanya ada 2 bangku panjang berhadapan. Ini untuk yg kuat menantang angin, sungguh deh, dingin banget nih angin sore.
Waktu menyeberang enggak lama kok, tidak sampai 1 jam, paling cuma 30 menit sudah sampai. Walaupun mobil tidak bisa diangkut, tapi motor bisa diangkut loh ... ha ha ha ...
Kita menyaksikan matahari terbenam dan melewati resort / cottage / hotel / villa yg unik bentuknya, khas Rumah Traditional Batak.
Yang unik adalah, kapal ferry ini tidak langsung menuju dermaga umum, melainkan mengantar langsung menuju hotel / cottage / villa tempat kita menginap, jadi kita akan ditanya tinggalnya di hotel apa. Biasanya hotel / cottage / villa di Pulau Samosir ini punya private dermaga. Kita menginap di Hotel Carolina Tuk Tuk dan hotel ini ada dermaganya sendiri, sehingga kita turun persis di hotel kita. Bagus juga ya pengaturannya.
Dermaga Hotel Carolina, Tuk Tuk. Bagus kan pemandangannya ...
Tiba di Hotel Carolina langsung dibagi kamar dan kemudian kita makan malam. Dinner kita bukan di hotel, tapi ada restoran Chinese Food dekat situ, kita cuma jalan kaki santai paling 5 menit. Setelah makan malam, kita kembali ke hotel dan menunggu koper diantar ke kamar kita. Mandi dan istirahat.
to be continued
next posting : Hotel Carolina
more photos Album North Sumatera
rgds,
Lucy
15 Juni 2015
Tujuan pertama kita adalah ke Pulau Samosir di tengah Danau Toba. Untuk ke Pulau Samosir kita akan menyeberang dengan kapal ferry dari Parapat ke Tuk-Tuk. Hotel kita adalah sebuah resort di Tuk Tuk, Pulau Samosir, namanya Hotel Carolina.
Kita tiba di Parapat sore hari. Rencana semula mobil dan kita langsung naik di Ferry yg besar. Tapi ternyata antrian panjang sekali dan kemungkinan kita tiba di Tuk Tuk kemalaman. Akhirnya diputuskan mobil saja yg naik Ferry yg besar, sedangkan kita naik kapal Ferry penumpang yang lebih kecil dan ada pemberangkatan tiap jam. Dermaganya beda, jadi kita diantar dulu ke dermaga Ferry penumpang, setelah itu ditinggal sebab mobil dan supir mau antri untuk Ferry yg besar.
Dermaga Ferry di Parapat
Dermaga dan Ferry di Parapat dikelola oleh OPS Penyeberangan Tuk Tuk Indah. Kita beli tiket ferry untuk jam 6 sore. Sebagian dari kita sudah bawa kopernya, tapi saya dan banyak peserta yg lain kopernya ditinggal di mobil. Pikir-pikir menyesal juga ya, nanti sesampai di hotel tidak bisa langsung mandi, harus tunggu koper dulu. Masih banyak waktu sampai jam 6 sore, jadi kita foto-foto dan ngobrol-ngobrol. Bisa makan bekal juga kalo lapar.
Danau Toba itu luas banget loh ternyata .... dahsyatttt sudara-sudara
Kapal Ferry yg kita tumpangi namanya KM Evedina. Selain rombongan kita, ada beberapa turis asing dan pemilik villa/cottage, juga ada ibu-ibu pedagang makanan kecil dan minuman, dan ada anak-anak kecil pengamen. Di sekitar dermaga banyak warung-warung kopi dan makanan, rupanya turis asing dan tour guidenya pada menunggu di situ, kalo kita kan langsung nunggu di kapal.
Anak-anak pengamen, menyanyikan lagu-lagu daerah Batak, tanpa alat musik
Ibu penjual makanan kecil dan minuman
Kapal Evedina ini terdiri dari 2 lantai. Yg di bawah, kanan kirinya terbuka, dan ada bangku-bangku besi disusun berbaris untuk tempat duduk penumpang. Yg di atas itu open air, hanya ada 2 bangku panjang berhadapan. Ini untuk yg kuat menantang angin, sungguh deh, dingin banget nih angin sore.
Waktu menyeberang enggak lama kok, tidak sampai 1 jam, paling cuma 30 menit sudah sampai. Walaupun mobil tidak bisa diangkut, tapi motor bisa diangkut loh ... ha ha ha ...
Kita menyaksikan matahari terbenam dan melewati resort / cottage / hotel / villa yg unik bentuknya, khas Rumah Traditional Batak.
Yang unik adalah, kapal ferry ini tidak langsung menuju dermaga umum, melainkan mengantar langsung menuju hotel / cottage / villa tempat kita menginap, jadi kita akan ditanya tinggalnya di hotel apa. Biasanya hotel / cottage / villa di Pulau Samosir ini punya private dermaga. Kita menginap di Hotel Carolina Tuk Tuk dan hotel ini ada dermaganya sendiri, sehingga kita turun persis di hotel kita. Bagus juga ya pengaturannya.
Dermaga Hotel Carolina, Tuk Tuk. Bagus kan pemandangannya ...
Tiba di Hotel Carolina langsung dibagi kamar dan kemudian kita makan malam. Dinner kita bukan di hotel, tapi ada restoran Chinese Food dekat situ, kita cuma jalan kaki santai paling 5 menit. Setelah makan malam, kita kembali ke hotel dan menunggu koper diantar ke kamar kita. Mandi dan istirahat.
to be continued
next posting : Hotel Carolina
more photos Album North Sumatera
rgds,
Lucy
Saturday, December 05, 2015
North Sumatera Trip : Horas !
Saya jalan-jalan ke Sumatera Utara sama rombongan14 orang (Om Enggano, Tante Susan, Br Susilo, Sis Yuni, Krismon, Oliv, Br. Eddy, Sis Liana, Michael, Tante Menik, Tante Yenne, Tante Pingkan, Tante Inge, dan my mom).
Flight kita :
15 Juni 2015 - Citilink QG-832 - Jakarta (CGK) - Medan (KNO) - 06:55 - 09:10
Bandara Kualanamu
15 Juni 2015
Kualanamu salah satu Bandara Internasional yg baru dibuat dan bagus. Ada kereta api dari Kualanamu ke Medan. Mudah-mudahan bisa merawat sehingga terjaga kebersihan dan kenyamanannya.
Setelah meninggalkan bandara, kita langsung cari restoran untuk makan siang, karena perjalanan dari airport ini rada jauh.
Ayam Goreng Mania
Ini restoran yg sepertinya terdekat dari bandara dan kelihatan lumayan. Semua orang umumnya suka ayam goreng, bukan? Makan rame-rame di satu meja panjang, dijamin seru dan lahap, apalagi kalau sudah lapar.
Ayam goreng lengkap dengan tempe goreng, lalapan, dan sambal.
Sayurannya adalah tumis taoge.
Sudah kenyang kita mulai perjalanan menuju Danau Toba, lewat Lubuk Pakam, Lamang, PTPN 4, Tebing Tinggi, Pabatu, dan sampai di Pematang Siantar. Di Pematang Siantar banyak makanan enak, salah satunya Bakpao 888.
Bakpao 888
Jl. Soetomo (antara Jl. Wahidin dan Jl. Cipto Mangunkusumo)
Tempatnya kecil mungil nyempil di emperan Kedai Kopi Kok Tong. Tidak buka cabang, cuma di situ aja. Sampai di situ, langsung deh para tante-tante itu nyerbu lemari kaca dan rebutan order. Jangan tanya-tanya harga bakpaonya berapa, enggak bakal dijawab sama si engkoh yg jualan, sebab sudah ditulis di lemari kacanya. Tinggal dia tunjuk aja tulisan di situ.
Cuma 3 macam pilihannya, Bakpao (babi) Rp 14.000,- gede nih bakpao, kenyang banget pastinya, Tausapao Rp 7.000,- isinya kacang hitam, dan Kelapapao Rp 7.000,- isinya kelapa manis.
Saya dan mama beli 2 Bakpao Babi dan 2 Tausapao, biar gak rebutan. Padahal sih, kekenyangan pasti deh.
Kedai Kopi Kok Tong
sejak 1925
Seperti layaknya kota-kota di Sumatera, banyak kedai-kedai kopi yg jual kopi kaos, alias kopi yg disaring dengan kantong kaos, nah di sepanjang jalan menuju Bakpao 888 ini banyak kedai-kedai kopi dan para pengunjung yg nyeruput kopi sambil ngobrol-ngobrol. Asyik banget nampaknya .... Para tante yg kopi mania, pada beli kopi panas di Kedai Kopi Kok Tong, termasuk mama saya.
Makan bakpao sambil nyeruput kopi. Sumatera Utara ini memang terkenal penghasil kopi yg enak dan kualitasnya bagus, orang bilang Kopi Medan, Kopi Sidikalang, etc. Kopi Massa Kok Tong ini sejak 1925 loh ... pengalaman dalam nge-brewing kopi, tak diragukan dong ...
Kopi Massa Kok Tong, bisa kopi hitam, bisa kopi susu, bisa panas, bisa dingin, bisa dine-in, bisa take-away, pilih aja ... kopinya wangi, saya lagi motret-motret aja udah kecium harumnya. Harga terjangkau, enggak mahal seperti cafe-cafe di Jakarta ha ha ha ...
Female Barista Kedai Kopi Kok Tong
Setelah belanja snack, kita melanjutkan perjalanan. Memang lebih tenang kalo perut kenyang dan bawa bekal pula he he he ...
Nenteng bekal bakpao dan kopi buat di jalan
Di sini salah satu moda transportasi yg merakyat adalah becak motor seperti di foto di atas. Lebih manusiawi ketimbang becak tradisional yg digenjot tanpa mesin.
next posting : Penyeberangan Ferry Tuk - Tuk
more photos North Sumatera Trip Album
rgds,
Lucy
Subscribe to:
Posts (Atom)