Welcome to v1olet Blog


All photos, unless I mention and credit the source, are my personal photo stocks. If you like my photos and would like to use them, please ask by writing your comment.

Tuesday, July 26, 2011

Korean Drama : Best Love a.k.a The Greatest Love


  • Title: 최고의 사랑 / Choegoui Sarang
  • Also known as: Best Love, The Greatest Love
  • Previously known as: 애정의 발견 / The Discovery of Affection
  • Genre: Romance, comedy
  • Episodes: 16
  • Broadcast network: MBC
  • Broadcast period: 2011-May-04 to 2011-Jun-23 
Cast :

Synopsis :
Ae Jung was once the most popular member of girl band The National Treasure Girls. However 10 years ago the band broke up and she received most of the blame. Despite her warm personality her career has suffered ever since and she now spends her time fighting for air time on variety shows. Dokko Jin is a top movie star at the height of his career. The two meet and become involved in each other's careers. Yoon Pil Joo is a doctor of oriental medicine who has no interest in the entertainment industry but agrees to make a dating show. Dokko Jin helps get Ae Jung a role on a new reality show called Couple Making. Pil Joo is the bachelor being set up on Couple Making. Both men fall for Ae Jung both off and on the screen.


Source :
The Greatest Love

My comment :
Apakah film terlucu thn 2011?  Best Love.  Ding Dong ....!
Menurut saya Best Love adalah romance comedy paling OK di season ini.

Biasanya kalau nonton Korean Drama maunya aktor dan aktrisnya harus yg ganteng dan cantik.  Di serial ini, Cha Seung Won dan Gong Hyo Jin tidak masuk kriteria itu, tapi suka banget nontonnya.  CSW cocok sekali membawakan peran Dok Go Jin, aktor nyeleneh yg super top, dan GHJ pas banget jadi aktris yg redup dan jadi sasaran gosip yg hina dina, padahal dia baik hati dan periang loh.  Ada aktor cilik yg oke juga tuh ... si Ding Dong.

Ceritanya lucu dan unik. Humornya segar. Kok kepikir ya buat kelucuan seperti itu.  Dijamin bisa tertawa terpingkal-pingkal, sampai gak bisa napas, bahkan teman saya sampai harus mem-pause sejenak supaya bisa tertawa puas dan tak ketinggalan cerita.  Kadang-kadang, saya sampai geli nontonnya ... Karakter tokohnya juga tidak bikin sebal, semuanya tegas dan tidak plintat-plintut. Enak nontonnya.  Di film ini kita bisa melihat karakter fans dan antifans di Korea, hebat banget pengaruhnya atas reputasi idola mereka.  Pantas saja banyak celebrity yg bunuh diri gara-gara depresi krn karirnya nyungsep dilanda gossip keji, tapi banyak juga celebrity yg melejit dalam waktu singkat. Semua karena fans dan antifans.


Pesan moral dari saya : demen sih demen, ngefans sih ngefans, tapi gak usah ekstrim deh .... enjoy aja.

Ending : happy banget .... puas nontonnya
Rating : 10/10
Highly recommended!
Ding Dong ....

rgds,
Lucy

Thursday, July 21, 2011

Korean Drama : Queen of Reversals


  • Title: 역전의 여왕 / Yeokjeonui Yeowang
  • Also known as: Queen of Reversals
  • Previously known as: 눈물의 여왕 / Queen of Tears
  • Genre: Romance, comedy
  • Episodes: 31
  • Broadcast Network: MBC
  • Broadcast period: 2010-Oct-18 to 2011-Feb-01 
Cast :

Synopsis (edited by v1olet) :
Hwang Tae Hee is the team leader at R&D Department of Queen Cosmetic Company. She is married to Bong Joon Soo who works as her subordinate at the same company. Little does she know that Bong Joon Soo's ex-girlfriend, Baek Yeo Jin, also works in her team and happens to be Hwang Tae Hee's rival. Troubles start to surface and Tae Hee is forced to resign from the company. After 5 years being a housewife, Tae Hee re-joins the Queen company through a competition and is assigned to special team under the supervision of Goo Yong Shik, the illegitimate son of Queens' owner. Tae Hee has to juggle her challenges in love with those in work, helping shape her boss and department director, Goo Yong Shik, from an insensitive and uninterested second generation chaebol to a true leader. Tae Hee's seeming success in love, however, presents her with another problem as she begins to realize that marriage involves just as many obstacles to overcome.

Awards :

source : Queen of Reversals

My comment :
Sesuai judulnya kondisi awal jadi terbolak-balik.  Yg boss belakangan jadi anak buah, yg anak buah malah jadi boss.  Yg tadinya musuh bebuyutan, akhirnya jadi temenan. Yg tadinya benci jadi demen, yg demen jadi benci. Yg tadinya jadi main lead, eh ... malah berbalik jadi second lead.  Yg second lead jadi naik pangkat ke main lead. Begitulah he he he ...

Ini drama romance komedi dengan setting dunia kerja, perusahaan kosmetik.  Porsi romancenya lumayan banyak dan porsi komedinya juga banyak.  Bukan cuma main lead yg lucu, tapi teman-teman sekerja mereka juga lucu dan ramai.  Pemainnya memang bukan yg muda-muda, tapi second lead-nya, Park Si Ho, lumayan segar bugar.  Makanya belakangan dia jadi naik pangkat menggeser posisi main lead. Ha ha ha ... cuma di Queen of Reversal yg kayak begini jadi sah-sah saja ...

Dengar-dengar mustinya serial ini cuma 20 episode, tapi atas permintaan pemirsa, diperpanjang jadi 31 episode.  Bolehlah ... asal jalan cerita enggak rusak.  Walaupun di sana-sini ada yg tidak masuk akal menurut saya, tapi serial ini masih termasuk OK lah ...

Ending : happy as expected !
Rating : 8/10

rgds,
Lucy

Sunday, July 17, 2011

Cute Strawberry Pedicure


My niece's toe nails ...
So girly, so cute, and so strawberry ... :)


rgds,
Lucy

Saturday, July 16, 2011

Food : Beetroot Cake - Red Velvet Cake

 
This might look like a sweet and sour raspberry cake.  But it's not.
This is a beetroot cake with cream cheese and coconut sprinkles.
It tastes light sweet and, believe me, it's delicious.

If you want to have a healthy cake, this could be the choice.
Looks yummy, doesn't it ?



rgds,
Lucy

Thursday, July 14, 2011

Workshop Fotografi KFD, Ratu Plaza, 9 Juli 2011 (part 2)

Workshop Fotografi KFD
Ratu Plaza E-Mall Lt. 1B, Jakarta
Sabtu, 9 Juli 2011

Setelah 20 menit memotret Devanti, kelompok biru kembali ke ruang workshop untuk memotret January.  Ini foto-fotonya.  Bajunya gaya cowboy, pakai topi dan jaket, jadi gaya dan ekspresinya bisa beda-beda.


 
 
 
 
 




Kalau ada workshop seperti ini lagi, boleh ikutan nih.  Nambah ilmu, wawasan dan pengalaman, juga nambah teman.

Canon EOS 7 D
Canon 24-105 mm f/4L

rgds,
Lucy

Tuesday, July 12, 2011

Workshop Fotografi KFD, Ratu Plaza, 9 Juli 2011 (part 1)

Workshop Fotografi KFD
Ratu Plaza E-Mall Lt. 1B, Jakarta
Sabtu, 9 Juli 2011

Sebetulnya Workshop Fotografi ini adalah acara komunitas fotografi Kaskus.  Peminatnya cukup banyak, hampir 50 orang mendaftar, tapi hingga 4 hari sebelum hari "H", yang bayar hanya belasan orang.  Akhirnya acara ini di-share ke komunitas KFD (Klub Fotografi Datascrip) dan JPC (Jakarta Photo Club).  Dari KFD peserta dibatasi hanya 20 orang.  Saya iseng-iseng daftar dan untungnya masih kebagian tempat.  Biayanya Rp 50.000,- termasuk makan siang, snack, kaos, dan foto hunting. Peserta sekitar 60-70 orang.

Pembicaranya adalah fotografer profesional, Bp. Denny Feblu.  Acara berlangsung santai, praktis, dan informatif.  Sesuai dengan tema, topik yg dibawakan adalah Tips dan Trick Kamera DSLR.  Intinya adalah memaksimalkan feature kamera dan lensa yg kita miliki.  Dengan pengaturan yg tepat, gambar yg bagus bisa didapat.  Jangan buru-buru putus asa karena merasa kamera kurang canggih.  Walaupun kamera canggih kalau salah setting, gambarnya juga "bubar".  Benar juga ya ...  Selama acara ada tanya jawab dan ada banyak hadiahnya.

Setelah makan siang masih ada satu sesi penjelasan dan tanya jawab.  Dan puncak acara adalah hunting foto.  Ada 2 orang foto model, yaitu Devanti dan January.  Devanti ditempatkan di Atrium di Lantai Dasar dengan lighting alam, yaitu sinar matahari, sedangkan January di studio mini di ruang workshop dengan lighting studio.  Hasil foto bisa dicetak dengan printer Canon yg disediakan panitia, sehingga di akhir acara dapat dibahas.

Saya termasuk dalam kelompok pita biru, jadi selama 20 menit saya akan memotret Devanti di Atrium, setelah itu selama 20 menit berikutnya memotret January di studio mini.  Berikut ini foto-foto Devanti.  Untuk foto-foto January di part-2.

Terus terang saya belum percaya diri untuk foto model, jadi boleh kritik, boleh saran :)

Atrium di Lantai Dasar Ratu Plaza (E-Mall) cukup lebar.  Backgroundnya toko-toko, escalator, dinding marmer, dsb.











Canon EOS 7D
Canon 24-105 mm f/4L

to be continued
rgds,
Lucy

Tuesday, July 05, 2011

Suatu Malam di Yogyakarta

Yogyakarta, 25 Juni 2011



Kampus Universitas UPN Veteran, tempat kita mengadakan Kebaktian Distrik



Naik becak dari The House of Raminten ke Malioboro (Rp 15 rb) ... foto-foto suasana malam dari becak yg bergoyang-goyang



Memasuki kawasan Malioboro.  Hari ini Malam Minggu, jadi Malioboro itu ramai sekali, mana lagi musim liburan anak sekolah ... padat banget.




Street Musicians ... alias Seniman Malioboro ...


Kita turun di sini, kemudian kita jalan kaki menyusuri Malioboro, keluar masuk toko-toko, cuci mata, sampai ke ujung jalan Malioboro, yaitu Mirota Batik.  Mirota masih ramai, apalagi ada cabaret show.  Penuh orang, berjubel.


Sudah malam, ibu ini masih membatik aja ...





Dari Mirota, kita naik becak ke pabrik pembuatan Bakpia Pathok 25.  Ongkos becak Rp 20 rb p.p.  Wah, naik becak malam-malam, hood-nya dibuka, ngebut, dingin banget jeeeee ....
Makan bakpia hangat-hangat yg baru keluar dari oven, uennnaakkkkkk tenan.  Ngomong-ngomong soal bakpia, banyak sekali yg jualan bakpia.  Yg terkenal adalah no. 25.  Banyak bakpia yg pakai nomor-nomor juga dan semua diakhiri dengan angka 5, misalnya 55, 75, 95 ...

Bakpia Pathok 25 juga ada berbagai rasa.  Yg original adalah kacang ijo, selain itu ada rasa coklat dan keju.  Sebetulnya banyak toko-toko oleh-oleh yg jual Bakpia ini, disupply langsung dari situ.  Tapi mama saya maunya beli di pabriknya langsung.  OK lah ... namanya juga jalan-jalan malam keliling Yogya.

Kita diturunkan di depan Mirota lagi.  Dari situ kita naik taxi kembali ke Hotel.  Dari dalam taxi saya masih sempat foto-foto suasana malam.


Yogyakarta ini terkenal sebagai Kota Pelajar dan Kota Sepeda.  Karena teknologi dan ingin menghemat waktu, moda transportasi sepeda banyak digantikan dengan sepeda motor.  Jadinya motor dimana-mana.  Untung sekarang lagi nge-trend sepeda gaya ... jadinya tiap Malam Minggu dan Minggu pagi, kawasan ini penuh dengan sepeda lagi ...




Jadi ingat lagunya KLA Project yg judulnya Yogyakarta

Yogyakarta
(Adi Adrian/Katon Bagaskara)
 
Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja
Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ...
 
Reff:
Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati

Yogya menyimpan kenangan ... dan selalu membuat kita ingin berkunjung kembali :)
rgds,
Lucy

Sunday, July 03, 2011

Food : The House of Raminten - Yogyakarta

Yogyakarta, 25 Juni 2011

The House of Raminten
Jl. F.M. Noto 7, Kota Baru, Yogyakarta
T/ 0274-547 315



Sebelum ke Yogya saya sudah browsing-browsing rekomendasinya Pak Bondan Winarno.  Salah satunya adalah The House of Raminten.  Nama restonya saja sudah unik begitu, mestinya boleh dicoba nih.

Pulang kebaktian, kita naik taxi ke hotel, taxinya kita minta menunggu sebentar, sementara kita ganti baju.  Langsung menuju "rumahnya Bu Raminten" itu.  Letaknya di sebelah Restaurant Mirota.  Penampilan The House of Raminten (THoR) cukup unik dan meriah.  Lampu kelap-kelip dan musik klenengan Jawa.



Waktu kita datang, resto ini sudah ramai, tapi kita masih kebagian tempat duduk.  Untuk yg menunggu meja, disediakan deretan kursi-kursi dan ada TV supaya bisa nonton dan tidak mati gaya he he he ...

Kita hanya berdua dan dapat meja nomor 8.  Gayanya lesehan, mejanya mungil deh.  Suasananya gelap-gelap romantis karena di tiap meja ada lilin.  Wah saya demen nih motretin lilin ini.




Mas Waiter dan Mbak Waitress pada gaya deh, pakai baju batik tradisional tapi pakai alat komunikasi earphone wireless seperti bodyguard dan event organizer, keren ... keren ...



Daftar menunya tergolong simple dan pilihan menunya tidak banyak.  Menu andalan adalah Sego Kucing (Nasi Kucing) yg porsinya mini banget, cuma secupluk.  Selain itu ada mie goreng, nasi goreng, bubur ayam, nasi liwet, dan kupat tahu.  Mama saya pesan Sego Kucing ukuran M (nasinya 2 cupluk) plus pesan ikan nila goreng.  Saya mau nasi liwet, tapi sudah habis.  Jadi saya pesan kupat tahu.  Minumnya teh manis hangat.


Nasi kucing dimakan dengan kering tempe, ikan teri, sambal.  Kalau begini memang kurang seru dan tidak kenyang, jadi plus ikan nila goreng.  Kalau anak cowok, segini sih tidak nendang, kudu pesan yg ukuran L kali ya ... nasinya 3 cupluk.


Kupat tahu itu isinya ketupat, tahu, taoge, kol, kerupuk, disiram dengan bumbu kacang dan gula jawa. Plus bawang goreng dan daun seledri.  Rasanya manis legit gurih.  Mirip ketoprak.  Enak.


Jangan kuatir makan di sini, semuanya murah meriah. Boleh pesan banyak-banyak.  Nambah juga boleh.  Sego Kucing ukuran M Rp 2 rb, Ikan Nila Goreng Rp 8 rb, Kupat Tahu Rp 10 rb, Teh manis Rp 3 rb.  Makan segitu cuma Rp 26 rb.

Selain resto yg free wifi, di sini juga ada jualan baju / kaus batik untuk souvenir ...


Ada jualan bakpia unyil Raminten.  Unyil karena kecil-kecil, makannya sekali caplok, kunyah-kunyah.  Ada 3 rasa - kacang ijo, coklat, dan keju.  Sekotak isinya 20 biji, harganya Rp 13 rb.


Boleh juga ambil Postcard Raminten, gratis .... biar tidak lupa dan kalau ke Yogya bisa mampir lagi.


Sebetulnya masih banyak resto yg saya mau datangi, tapi saya simpan untuk kunjungan berikut kalau ke Yogya lagi ... Hayo siapa yg mau ke Yogya ?  Saya ikutan donkssss ....

to be continued

rgds,
Lucy