Day 6 : 17 Mei 2011
Ho Chi Min
Hari terakhir nihhhhhhh ....
Bangun agak siang, sekitar jam 7. Lift masih rusak, jadi turun dengan tangga manual untuk sarapan. Tambah lapar deh. Sarapan kita mirip dengan hari pertama. Sepertinya kita yg sarapan paling akhir. Lift sedang diperbaiki, mudah-mudahan saat kita kembali dari jalan-jalan nanti, lift sudah beroperasi.
Check out jam 12, tapi kita minta late check-out tanpa biaya tambahan sampai jam 2 siang.
Jadwal hari ini adalah jalan-jalan seputar kota, ke Ben Thanh Market dan wisata kuliner. Kita minta peta dari hotel dan mulailah acara jalan-jalan kita -- maksud saya benar-benar jalan kaki ...
Kalau kita berjalan lurus dari hotel (posisi Mai Hotel ini tusuk sate), ternyata dekat dengan Hotel Sheraton, belok ke kanan ada Opera House, belok ke kiri ada Rex Hotel, jalan lurus lagi sampai deh di Ben Thanh Market.
Opera House
Jalannya lumayan lebar
Patung dan air mancur
Rex Hotel, bagus design bangunannya
Bukan iklan HSBC
Unik bentuk gedungnya ...
Patung dihias dengan bendera-bendera kecil, menyambut Pemilu.
Ben Thanh Market
Menyeberang di kawasan ini agak repot juga, soalnya banyak motor dan suka menyelonong, tidak memberi kesempatan pejalan kaki untuk menyeberang. Untungnya di jalan-jalan yang besar dan padat, ada zebra cross dan ada petugas berbaju hijau yg siap menyeberangkan kita. Nanti di ujung sana ada petugas lain yg akan membantu kita menyeberang lagi. Mereka berani-berani lho ... jagoan menyeberang ... Sebagai turis kita merasa sangat senang dan terbantu. Tuh kan, pemerintah di sini sangat mendukung sektor pariwisata dan perdagangan.
Sebetulnya dari Hotel ke Ben Thanh Market bisa ditempuh dalam waktu 15 menit berjalan kaki santai. Tapi kita jalannya terlalu santai dan suka berhenti-berhenti untuk foto-foto, alhasil kita perlu waktu lebih dari 30 menit. Waktu menyeberang kita bertemu dengan 2 orang turis asal Indonesia juga yg mau ke Ben Thanh. Sama seperti kita, mereka juga bawa-bawa peta dan lagi celingak-celinguk sambil diskusi. Jadinya kita barengan deh berempat.
Ben Thanh Market
Ben Thanh adalah pusat pertokoan yg ngetop di Ho Chi Minh. Semua orang yg ke sini, kurang afdol kalau tidak berkunjung ke Ben Thanh. Bagaimana suasananya ? Pasar beneran. Seperti pasar Jatinegara he he he ... (orang Meester pasti familiar deh ...). Kios-kios, kecil-kecil ruwet, panas, meriah, berisik, ramai, sempit, campur aduk antara yg jual baju, sulaman, asesoris, souvenir, makanan, buah, sayur, kopi, kelontong, sepatu, kosmetik ... masih mendingan ke Mangga Dua deh, masih diklasifikasikan. Harganya ? Ada yg fixed. Ada yg tawar-menawar. Seperti di Mangga Dua deh, alot juga tawar-menawarnya, kalau sudah capek ngomong, pakai kalkulator saja tawar-menawarnya. Siapa pengunjungnya ? Campur, ada orang setempat, banyak juga turis. Dan dijamin sering bertemu orang Indonesia di sini he he he ... gila belanja abiezzzz ! Amankah berbelanja di sini ? Hmmmm .... namanya juga pasar, jadi tetap harus hati-hati dengan dompet, tas, HP dan barang berharga lainnya.
Kita beli oleh-oleh, asesoris, kopi, kulit lumpia, dll. Jane beli taplak meja yg disulam-sulam. Setelah capek belanja, mulai terasa lapar. Sesuai informasi di internet, di sekitar sini ada mie kuah yg lezat.
Bun Mam - Banh Canh Cua
Menu di sini adalah mie kuah dengan topping daging, udang, seafood. Selain itu juga ada nasi rames (nasi plus sayur dan lauk pauk), dan lumpia basah. Bentuknya seperti ruko, tapi pengunjung tidak makan di dalam, melainkan di trotoar. Kita duduk di kursi plastik pendek, dan mejanya juga meja kayu yg pendek. Ada beberapa meja dan semuanya penuh. Kita musti antri untuk dapat duduk. Untungnya mereka makan dengan cepat, dan tidak pakai kongkow-kongkow. Iyalah ... soalnya tidak nyaman dan gerah.
Kita pesan Mie Kuah Seafood, Lumpia Basah, saya minum 2 gelas air tebu, Jane minum 1 air kelapa dan 1 gelas air tebu. Sayurannya satu piring munjung, boleh ambil sepuasnya. Harganya tidak mahal. Mie sekitar Rp 20-30 ribu, Lumpia sekitar Rp 10 ribu, minuman Rp 5 - 15 ribu.
Selesai makan, kita jalan kaki kembali ke Hotel untuk mandi dan siap-siap check out. Setelah check out, koper kita titip di reception karena masih ada waktu hingga kita berangkat ke airport. Kita memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar Hotel saja. Beli asesoris di toko Beeline. Penjaga tokonya ramah dan pintar jualan nih ... kita jadi beli banyak deh.
Annam Gourmet Market
Setelah belanja asesoris dan oleh-oleh, kita masuk ke Annam Gourmet Market. Ini supermarket makanan-makanan import dan di dalamnya ada cafe yg sangat nyaman suasananya. Kita beli buah-buah kering dan memutuskan untuk mencicipi cakenya -- tiramisu dan chocolate cake. Enak banget cakenya ... superlicious !
Selesai icip-icip kue, kita kembali ke Hotel, di perjalanan menuju Hotel, kita melihat di pinggir jalan ada yg jualan Banh Mi alias roti baguette isi sayur dan daging seperti di Cali Deli f(x) Jakarta. Beli yukkkk ...
Taxi kita sudah datang dan kita menuju Bandara. Tapi ... di dekat bandara ada satu restaurant Vietnam yg menurut rekomendasi internet mati-mati-harus-coba. Jadinya kita minta sama Pak Supir Taxi untuk mampir, dan minta dia tunggu karena kita mau beli bungkus (take away). Nama restaurantnya adalah Co Ba Vung Tao.
Co Ba Vung Tao
Makanan khas di restaurant ini adalah Banh Khot dan Ban Xeo. Isinya bisa pilih daging, seafood, sayuran, dll. Cara makannya seperti makanan Korea ... dibungkus dalam daun selada dan sayur-sayur lain, plus acar. Wah ... tampaknya lezat. Harganya sekita Rp 15 - 30 ribu per porsi. Ternyata bungkusan Ban Xeo besar sekali, soalnya seperti martabak setengah lingkaran. Dan dapat sayur-sayuran satu bungkus besar .. wah seperti baru pulang dari pasar nih ... But sayurannya segar sekali, dan di plastiknya ada tulisan "sudah melalui proses ozonisasi" hebatttt euy!!
Kita langsung menuju airport. Ongkos taxi sekitar VND 140.000 padahal taxi menunggu cukup lama waktu kita beli banh khot. Sepertinya argometer dimatikan waktu dia menunggu, baik ya Pak Supirnya ....
Bandara Tan Son Nhat
Flight kita dengan AirAsia :
17 Mei 2011 - QZ7737 - Saigon - Jkt - 20:20 - 23.25
Waktu kita tiba di bandara, loket check in belum dibuka, tapi sudah ada antrian. Kita mengambil tempat untuk antri. Dan ternyata saya bertemu dengan teman kuliah saya yg sejak lulus thn 1997 tidak pernah ketemuan. Kok ya ketemunya jauh amat .... dan ternyata sebetulnya dia dan temannya sama-sama nongkrong di Cafe Annam Gourmet Market. What a coincidence !
Setelah check in. Kita mencari tempat strategis untuk dinner banh khot dan banh xeo.
Banh Khot : seperti tepung beras goreng digepengkan dan diberi topping daging dan seafood. Dimakan begitu saja, rasanya seperti bakwan. Tapi begitu dibungkus dalam daun selada plus sayur lain (seperti kemangi) dan acar, rasanya jadi enak deh.
Banh Xeo : Bentuknya seperti martabak telur yg lebar isinya sayur-sayur, jamur, daging, dan seafood. Dilipat menjadi setengah lingkaran. Kulitnya garing-garing. Cara makannya juga sama seperti banh khot. Mau dimakan begitu saja juga enak, seperti makan martabak telur deh ...
Setelah makan, kita menukar sisa VND kita dengan USD di money changer. Setelah itu kita ke imigrasi dan menuju gate.
Penerbangan bisa dibilang on schedule dan lancar. Kita meninggalkan bandara Soekarno-Hatta sekitar jam 12 malam. Berakhirlah acara liburan kita ke Vietnam.
Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yg membuat perjalanan saya kali ini terasa menyenangkan dan berkesan.
Jane Jessica, teman seperjalanan saya yg ceria. Terimakasih karena sudah menemani, dan bersusah payah mencari angle untuk memotret saya yg sudah tidak fotogenic, tidak bisa bergaya pula ... he he he ... Juga terimakasih karena rajin browsing info kuliner yg die-die-must-try. Kapan jalan-jalan lagi?
Tarsun, teman saya yg tak bosan-bosannya menganjurkan saya jalan-jalan ke Vietnam, memberi info obyek wisata, hotel, tiket murah, dan suasana di Vietnam.
Wati Yulianty yg kasih info Hotel dan tips jalan-jalan aman di Vietnam.
Juga untuk para pembaca blog
v1olet - my favorite things, yg rajin mengikuti laporan jalan-jalan dan pandangan mata saya ... semoga berguna.
Till we meet again on my next trip ...
ciao!
Lucy