Drama Musikal Laskar Pelangi
Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta
17 Desember 2010 - 9 Januari 2011
19.00 WIB - Selesai
Nonton filmnya, sudah ..., pergi ke Pulau Belitung / Belitong - ke lokasi shootingnya juga sudah ... Nah ada Drama Musikalnya nih, kudu nonton. Tiketnya laris manis, sold out tiap malam.
Hari Jumat, 7 Januari 2011 saya dan Liendha akhirnya nonton Drama Musikal Laskar Pelangi. Tiket Kelas 1 Rp 400.000,- duduk di kursi nomor H22 dan H23. Karena macet banget, saya tiba di TIM sekitar jam 18:30, mepet banget waktunya. Di luar TIM banyak polisi berjaga-jaga. Ada apa ya? Karena tiket ada di Liendha, saya tidak tahu musti masuk dari Gate berapa. Saya lihat di pintu masuk banyak bapak-bapak berseragam ajudan pada seliwar-seliwer, tak lama kemudian masuk mobil-mobil mewah dan petugas pengawal. Hm.... petinggi ikutan nonton nih.
Teater Jakarta
Liendha ngantri masuk
Setelah nelpon Liendha, ternyata kita musti masuk dari Gate 2 dan sedikit antri. Biasalah, tas diperiksa, gak boleh bawa makanan dan minuman, juga kamera gak boleh masuk. Akhirnya baterei kamera saya dicopotin dan dititip di petugas sedangkan kamera boleh dibawa. Tapi tetap tak bisa foto kan. HP boleh masuk. Jadi penonton masih bisa foto pakai HP.
Kita mendapat sebuah buku informasi Drama Musikal ini supaya tahu "people behind" pertunjukkan ini dan adegan2nya. Karena di dalam tidak boleh foto, jadi saya foto-foto dari buku ini saja ya.
Kita duduk di deret ketiga dari depan. Jelas banget ke panggung. Teater Jakarta ini ternyata tidak terlalu besar. Tapi untuk nonton teater / drama, pas lah. Banyak penonton cilik, alias anak-anak. Dari kasak-kusuk sesama penonton, akhirnya saya tahu siapa petinggi yg nonton bareng kita. Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani, plus beberapa menteri. Pantesan segitu ketat penjagaan. Sinyal HP juga mati sama sekali, semua provider. Kehadiran Bp SBY juga diumumkan di awal acara. Acara dimulai jam 7 lewat.
Drama Musikal ini bagus sekali dan mendidik. Sangat kreatif. Saya bukan kritikus seni tapi saya sangat menikmati pertujukan seni ini. Setting panggungnya Jay Subiakto bagus dan membuat saya berdecak kagum. Musik dan aransemen Erwin Gutawa dan orkestranya indah. Koreografi Hartati sangat dinamis. Yg utama akting, gerak, dan suara pemainnya, dari yg anak-anak sampai yg dewasa, bagus dan sangat natural. Suara mereka bagus dan bening padahal sambil menari dan gerak-gerak (Nyak Ubiet, Vocal Director). Pemainya ada Eka Deli jadi Muslimah, Christoffer Nelwan jadi Ikal, Hilmi Faturrahman jadi Lintang, Teuku Rizki jadi Mahar, dan Bastian Bintang jadi Kucai (jago breakdance nih anak !, lucu banget). Masih banyak pemeran lainnya, kepanjangan kalau diketik di sini. Saya pinjemin bukunya aja nih ... he he he ...
(foto dari buku)
Oya karena mereka manggung tiap hari kecuali hari Senin, bahkan kalau sabtu dan minggu tampil 2 kali, maka pemainnya untuk masing-masing peran lebih dari satu orang, supaya bisa gantian. Misalnya pemeran Muslimah ada 3 orang, Ikal ada 3 orang, Lintang ada 2 orang, Mahar ada 3 orang, dsb. Foto di atas saya ambil dari buku, jadi bukan group yg manggung saat saya nonton.
Saya suka nonton drama ini karena porsinya pas, ada serius ada santai, ada haru ada tawa, ada sedih ada senang. Di akhir tiap adegan penonton bertepuk tangan. Saat adegan lucu semua pada tertawa, saat adegan yg mengharukan, banyak yg ikut menangis (saya tengok kanan kiri depan belakang ... pada menghapus air mata dengan tissue), saat adegan yg special atau setting yang unik seperti saat adegan hujan dan air sungguhan mengucur di panggung, kita pada terkagum-kagum.
Kesimpulannya Drama Musikal Laskar Pelangi hasil kerja bareng Mira Lesmana (Naskah & Produser), Toto Arto (Produser), Riri Riza (Sutradara) dan Andrea Hirata (Penulis Novel Laskar Pelangi) layak dapat jempol. Boleh diagendakan nih pertunjukan anak-anak seperti ini, paling tidak 1 kali setahun, soalnya mendidik dan positif -- menganjurkan anak-anak rajin belajar walaupun minim sarana, bisa belajar sendiri dari alam, dan tidak menyerah walaupun hidup susah.
Acara selesai sekitar jam 10 malam. Setelah mengambil baterei kamera, saya dan Liendra sempat foto bersama Sang Sutradara, Riri Riza.
Sebetulnya di coridor yg ada poster gede, 11 anak kecil pemeran Laskar Pelangi muncul supaya kita bisa foto bersama, tapi sayang setelah saya ambil baterei kamera, mereka sudah bubar. Tidak bisa foto bersama mereka deh. Mau keluar dari TIM juga macet sekali karena antrian panjang.
Sampai di rumah jam 11.30, kelaparan karena tadi hanya makan sepotong tahu isi yg dibeli di XXI.
rgds,
Lucy