DAY 2 : May 14, 2010
We gathered at the hotel lobby at 5 in the morning and went to Kaolin mine before sunrise.
Kaolin is soft white clay that is an essential ingredient in the manufacture of china and porcelain and is widely used in the making of paper, rubber, paint, and many other products. Kaolin is named after the hill in China (Kao-ling) from which it was mined for centuries. Samples of kaolin were first sent to Europe by a French Jesuit missionary around 1700 as examples of the materials used by the Chinese in the manufacture of porcelain. (source : Britannica Online Encyclopedia)
They take out the kaolin and leave a hole like a lake. Unique and beautiful.
Click the picture to enlarge
The Sunrise
Pagi hari di Belitung tidak terasa dingin, malah gerah. Kamar kita pakai AC jadi rasanya sejuk, nah begitu keluar kamar, langsung terasa panas. Padahal masih subuh. Lensa kamera kita pada berembun. Pantesan foto-foto kita pada buram. Udara cerah makanya warna matahari terbit jadi orange terang.
The Reflection
Tambang Kaolin ini unik dan cantik untuk foto-foto. Bekas galiannya besar hampir seperti danau karena menampung air hujan. Airnya jernih, maka pantulan batuan dan awan tampak sempurna. Kita duduk-duduk di batu. Begitu berdiri, celana kita pada putih-putih, demikian pula dengan kaki dan sendal kita. Susah dibersihin nih.
Oya, pada hari terakhir, kita juga ke sini lagi. 3 foto di bawah ini diambil pagi hari tgl 16 Mei 2010. Saat itu gerimis dan matahari malas muncul, warna langit datar sekali. Yang ada awan bergumpal yg seperti mau runtuh.
The Clouds
Tiba-tiba cuaca cerah, hujan gerimis berhenti. Kita yg sudah ada di dalam mobil, siap-siap mau pulang sarapan, jadi bersemangat lagi nih. Bonusnya adalah seorang model, bapak-bapak tua, lewat naik sepeda. Langsung pada menyambar kamera dan foto-foto lagi deh. Yang punya lensa fish eye, asik banget dah.
Bike to Work
Setelah foto-foto di tambang Kaolin, kita sarapan di kedai kopi dan makan ketupat khas Belitung. Kedai kopi ini sudah tua umurnya. Peralatannya, tungku, teko dll buatan Inggris, katanya sudah lebih dari 100 tahun. Sejak jaman pendudukan Inggris udah jualan kopi dan teh. Kedai ini jadi tempat kongkow bapak-bapak dan engkong-engkong. Obrolan pagi sampe gossip.
Menu andalannya adalah Kopi Susu dan Teh Tarik. Cara pembuatannya disaring pakai kantong kain. Memang sedap sih. Tapi bagi kita rasanya terlalu manis, jadi harus dikurangi susu kental manisnya.
Ketupat Belitung berkuah kuning, pakai lauk pauk sebagai asesorisnya. Enak juga. Cewe-cewe makannya setengah porsi, sedangkan yg cowo-cowo seporsi pun kurang, malah ada yg pada nambah.
Karena ke tambang Kaolin dua kali, maka ke Kedai Kopi dan Ketupat ini juga dua kali. Boleh deh ... enak sih daripada sarapan di hotel. Oya, jarak ke hotel ternyata dekat banget, cuma nyebrang jalan. Gak usah naik mobil deh. Habis sarapan, pada mandi untuk tujuan selanjutnya.
More photos : Lucy's Flickr
Kaolin, Belitung Island, May 2010
No comments:
Post a Comment