The Ancient City of Ephesus
May 8, 2016
Menurut legenda, penduduk asli kota Efesus kuno adalah suku Amazon. Suku Amazon ini semuanya perempuan dan semuanya pejuang, salah satu yg terkenal adalah Xena, the princess warrior. Ada film dan komiknya kan. Amazon artinya satu payudara karena mereka memotong payudara kanan mereka supaya tidak menghalangi saat mereka memanah, jadi mereka hanya punya 1 saja, yg sebelah kiri. Untuk menambah jumlah penduduk / regenerasi, saat-saat tertentu mereka pergi ke kota lain dan tidur dengan pria2 di sana sampai hamil. Jika mereka melahirkan bayi laki2, akan dibunuh, kalau bayi perempuan, akan dibesarkan agar menjadi pejuang wanita juga. Ini legenda loh ya ... Penjelasan lengkapnya bisa baca di Ancient Ephesos
Kalau menurut sejarah, pada zaman dahulu, kota ini adalah pusat keagamaan dan perdagangan yang
kaya dan penting di pesisir barat Asia Kecil, hampir tepat di seberang
P. Samos. Efesus didirikan di lereng-lereng atau di kaki beberapa
gunung, terutama G. Pion dan G. Koresos. Kota pelabuhan ini dilalui oleh
rute perdagangan utama dari Roma ke daerah Timur. Karena terletak dekat
muara S. Cayster, dengan akses menuju lembah-lembah S. Gediz (Hermus
kuno) dan S. Menderes (Meander kuno), kota itu berada di persimpangan
rute-rute perdagangan darat di Asia Kecil. Ada jalan-jalan yang
menghubungkan Efesus dengan kota-kota utama di distrik Asia. Penjelasan lengkapnya bisa baca di link ini Efesus
Di dalam Alkitab, Efesus termasuk dalam 7 sidang yg mendapat wahyu/nasehat dari Yesus Kristus di zaman Rasul Yohanes.
Kota kuno Efesus ini termasuk dalam situs warisan budaya Unesco, masih dalam proses restorasi, jadi dimana-mana masih berantakan puing-puingnya. Dari puing-puing itu ada gambar-gambar yg dijadikan lambang-lambang yg dipakai sekarang, misalnya lambang apotik/rumah sakit yaitu tiang dan ular yg melilit. Konon, katanya ada gembel yg sakit dan gak punya uang untuk berobat dan hampir mati, karena dia pasrah, waktu ada ular, dia membiarkan dirinya digigit ular itu, anehnya malah sembuh. Hanya legenda. Padahal ada yg bilang lambang tongkat dan ular itu sebetulnya diambil dari tongkat dan patung ular yg dibuat nabi Musa dan secara mukjizat, orang yg sakit yg melihat ke tongkat dan ular itu menjadi sembuh. Nah yg mana yg benar, saya juga tidak tahu pasti.
Selain itu katanya lambang produk perlengkapan olahraga Nike juga diambil dari salah satu relief patung Dewi Nike di kota kuno Efesus ini. Nah ini fotonya, coba diterawang mana lambang garis melengkungnya Nike.
Ada kuil Hadrian / Kaisar Agustus yg di atas pintu masuknya ada gambar Medusa.
Di sini juga ada kuil Artemis, Dewi Kesuburan di Efesus, yang pada zaman dahulu digolongkan sebagai salah satu di antara tujuh keajaiban dunia. Di dalam kuil itu ada mezbah meja persembahan dan patung Artemis. Kuil itu dihiasi warna-warna cerah dan pahatan. Atapnya ditutupi
potongan-potongan marmer putih yang besar. Dan konon, mereka tidak
menggunakan adukan semen untuk menyambung potongan-potongan marmer
tersebut, tetapi emas.
Salah satu bangunan yg paling ikonik di sini adalah Gedung Perpustakaan atau Library of Celcus, diambil nama Gubernur yg memerintah saat itu, Tiberius Julius Celsus Polemaeanus. Fotonya di bawah ini.
Berupa puing-puing juga. Uniknya, di seberang perpustakaan ada rumah bordil / rumah pelacur. Tapi ada jalan tembus di bawah tanah yg menghubungkan rumah bordil dan perpustakaan. Jadi pria-pria Efesus zaman itu, pamit dengan istri-istri mereka untuk membaca / belajar di perpustakaan, tapi sebetulnya mereka diam-diam ke rumah bordil. Di rumah bordil itu ada kamar mandi, jadi mereka bisa mandi dulu dan rapih-rapih sebelum pulang ke rumah supaya istri tidak curiga. Untuk ke rumah bordil, ada batasan usia. Kalau ditanya pria-pria muda kan suka mark up usia tuh, jadi tolok ukurnya adalah panjang kaki. Kalau kakinya lebih panjang dari gambar tapak kaki di foto di bawah ini, baru boleh masuk. Jadi kalau mau masuk harus ukur panjang telapak kaki dulu.
Yg unik juga adalah toilet di kota Efesus ini. Jadi rumah-rumah di situ tidak punya toilet, ada toilet pribadi untuk orang-orang kaya raya. Kalau orang miskin, buang hajat di sungai aja ya... Nah toilet-toilet itu dari batu, berjejer-jejer, dan dikasih nama pemiliknya. Toiletnya duduk dan ada lubang jamban, airnya ambil di saluran air / seperti got kecil di depan kaki mereka. Makin dekat posisi toilet dengan sumber air, harganya paling mahal dan dimiliki oleh orang paling kaya di kota Efesus. Nah, uniknya kalau musim dingin, batu toilet itu kan juga dingin, jadi kalau pemilik toilet ingin buang hajat, dia akan mengutus pelayan/budaknya untuk duduk di toilet itu sampai hangat, baru kemudian sang majikan pakai toilet yg sudah hangat itu. Ini foto toiletnya.
Waktu kita jalan, kita lihat ada lubang di dinding sebuah bangunan. Rupanya lubang itu untuk menghukum penjahat. Tangannya dimasukkan ke dalam lubang, kemudian diborgol dan dibiarkan semalaman atau bahkan berhari-hari jadi tontonan orang di pinggir jalan. Supaya malu dan jera. Nah, om ini jadi model memasukkan tangan ke lubang hukuman.
Bangunan yg bersejarah di kompleks kota kuno ini adalah Stadion Terbuka atau Teater Efesus. Sekitar 1,5 km di sebelah barat daya kuil Artemis terdapat stadion yang
dibangun kembali pada masa pemerintahan Nero (54-68 M). Mungkin inilah
lokasi pertandingan-pertandingan atletik dan barangkali juga
pertarungan-pertarungan gladiator melawan binatang-binatang buas. Teater ini berada di dalam lekuk G. Pion.
Bagian depannya dihiasi pilar-pilar, ceruk-ceruk, dan patung-patung
yang indah. Tempat duduk marmer untuk penonton ditata dalam bentuk
setengah lingkaran yang terdiri dari 66 baris; diperkirakan dapat
menampung sekitar 25.000 orang. Kualitas akustik teater itu sangat
bagus. Bahkan sekarang, sepatah kata yang diucapkan dengan suara rendah
di daerah panggung dapat terdengar dari tempat duduk yang paling atas.
Kita masuk dari pintu kiri dan keluar melalui pintu kanan.
Dari sini kita keluar menuju tempat parkir bis. Jalanan di kanan kiri banyak pohon pinus atau camlica dalam bahasa Turki. Teman-teman saya yg sudah sampai duluan pada jajan es krim Turki yg namanya dondurma.
Dari sini kita makan siang dulu setelah itu kita melanjutkan perjalanan ke Cotton Castle.
more photos : Album Turkey Trip
Next posting : Cotton Castle dan Kolam Cleopatra
rgds,
Lucy
Welcome to v1olet Blog
All photos, unless I mention and credit the source, are my personal photo stocks. If you like my photos and would like to use them, please ask by writing your comment.
Sunday, December 18, 2016
Monday, December 05, 2016
Turkey Trip : Populer Leather dan House of the Virgin Mary
Populer Leather
May 8, 2016
Seperti penjelasan Adem, pendapatan terbesar Turki adalah Textile. Segala macam textile. Tiap hari banyak kapal-kapal dari Eropa yg berlabuh di pelabuhan Turki yg membawa pembeli-pembeli partai besar. Ada textile berupa baju, bahan, kulit, karpet, textile rumah tangga (handuk, seprai, serbet, taplak meja, syal, tirai) etc.
Mengenai textile rumah tangga ini unik juga. Calon Pengantin wanita dan mamanya biasanya datang ke toko home textile untuk memborong handuk, seprai, baju mandi, taplak meja, tirai, serbet, dll. Ibu-ibu yg mau pindah ke rumah baru juga biasanya ke toko itu. Kita juga dibawa ke situ dan amazing, barang-barangnya emang murah dan made in Turkey, bukan made in China loh ... ha ha ha... Pada belanja untuk pribadi dan oleh-oleh juga.
Pagi ini kita ke toko jaket kulit, namanya Populer Leather. Turun dari bus kita dibawa masuk ke suatu ruangan yg ada catwalk-nya, dipersilahkan duduk dan dikasih kartu yg ada nomor-nomornya dan pensil. Setelah itu terdengar musik pengiring dan tampillah para model, pria dan wanita dengan berbagai model jaket, bermacam-macam warna. Nah ... cowo-cowo pada ngeliatin model cewe, dan cewe-cewe pada senyum-senyum ke model cowo ha ha ha ... Di puncak acara, ada bapak dan ibu dari rombongan kita yg jadi model dadakan ... jalan di catwalk dengan jaket kulit, nah kali ini applause kita sangat meriah dan maksimal ...
Setelah nonton fashion show, kita dibawa ke ruangan tempat jualan jaket kulit. Di situ kita dijelaskan tentang kulit yg dipakai untuk dibuat jaket. Kulit domba, bukan kulit sapi. Teksturnya lembut, ringan, bisa dilipat-lipat, tipis tapi hangat, dan waterproof ... diperagakan itu jaket disiram air mineral. Setelah itu kita dipersilahkan melihat-lihat dan mencoba, salesnya banyak banget yg siap membantu dan membujuk kita untuk beli. Pembayaran kalau cash, harganya bisa dapat discount tambahan. Ada mesin-mesin ATM untuk tarik tunai pakai kartu kredit. Harganya berapa ? Mahal beneran, kalau dikurs ke Rupiah bisa lebih dari Rp 10 juta. Selain jaket kulit, ada satu ruangan yg jual dompet kulit, tas kulit, sepatu kulit, dll. Katanya mereka membuat jaket, tas, dompet dan sepatu untuk merk-merk terkenal dunia yg dijual dengan harga lebih mahal lagi.
Saya engga suka jaket kulit (bingung mau dipakai kapan dan kemana juga ...), jadi saya keluar dan foto-foto di halaman. Ada anjing yg gede banget, mustinya saya foto sama orang supaya bisa ukur tinggi dan gedenya tuh anjing, tapi temen-temen saya pada gak mau. Takut soale gede bok ! Saya aja fotonya dari jauh. Saya rasa itu anjing Kangal Turki / Kangal dog, tapi kata Adem bukan .... Ini foto2 si doggy.
Selain itu saya foto bunga-bunga, buah ara, dll
Dan tentu saja, foto narsis dan foto group ibu-ibu ceriahhhh ....
House of Virgin Mary
Setelah dari Populer Leather, kita menuju ke House of the Virgin Mary atau Rumah Bunda Maria di Efesus.
Menurut wikipedia keterangannya begini :
The House of the Virgin Mary (Turkish: Meryem ana or Meryem Ana Evi, "Mother Mary's House") is a Catholic and Muslim shrine located on Mt. Koressos (Turkish: Bülbüldağı, "Mount Nightingale") in the vicinity of Ephesus, 7 kilometres (4.3 mi) from Selçuk in Turkey.
The house was discovered in the 19th century by following the descriptions in the reported visions of Blessed Anne Catherine Emmerich (1774–1824), a Roman Catholic nun and visionary, which were published as a book by Clemens Brentano after her death. The Catholic Church has never pronounced in favour or against the authenticity of the house, but nevertheless maintains a steady flow of pilgrimage since its discovery. Anne Catherine Emmerich was Beatified by Pope John Paul II on October 3, 2004.
Catholic pilgrims visit the house based on the belief that Mary, the mother of Jesus, was taken to this stone house by Saint John and lived there until her Assumption (according to Catholic doctrine) or Dormition (according to Orthodox belief).
Menurut keterangan Adem begini :
Rumah itu diperkirakan rumahnya Maria ibu Yesus. Setelah kematian Yesus, Rasul Yohanes membawa Bunda Maria yg sudah menjadi janda ke Efesus dan tinggal di daerah pegunungan. Kalau di Alkitab, memang sesaat sebelum Yesus meninggal dihukum mati pada sebuah tiang, Yesus menitipkan Maria, ibunya yg sudah menjanda kepada rasul yg dikasihinya, yaitu Rasul Yohanes. Kalau Yohanes tinggal di Efesus, kemungkinan Maria juga dibawa ke Efesus. Tapi Maria sendiri tidak selamanya tinggal di Efesus, kemungkinan Maria pindah ke Yerusalem dan meninggal di Yerusalem.
Bagaimana kok bisa ditemukan rumah Maria di Efesus ? Itu berdasarkan penjelasan dari seorang biarawati yg dapat penglihatan bahwa Maria tinggal di gunung dengan lingkungan, pemandangan dan sekitarnya yg mirip dengan rumah tsb di Gunung Koressos atau Gunung Bulbul (bhs Turki) di Efesus. Oleh orang Katolik dan Ortodoks, rumah itu dijadikan tempat suci, dan sekarang jadi gereja. Waktu kita datang sedang ada Misa Hari Minggu. Beberapa teman kita ikut misa, tapi engga ngerti krn dalam bhs Turki (kalo Bhs Inggris masih ngerti deh...)
Rumah tsb dari batu dan terdiri dari ruang tamu/makan, kamar, dapur. Ada jendela-jendela yg bisa lihat ke pemandangan di luar. Rumahnya kecil dan sederhana. Di dekat rumah itu ada 3 keran air yg melambangkan kesehatan, kekayaan dan kesuksesan. Tidak dikasih tahu yg mana oleh si Adem. Peserta disuruh pilih dulu dan disuruh cuci muka or minum, nanti baru dikasih tahu mana yg dipilih.
Saya hanya berkunjung sebagai wisatawan, jadi tidak untuk ibadat dan tidak ikut milih minum or cuci muka dengan air dari 3 keran itu.
Kita hanya sebentar di sini, setelah itu kita melanjutkan perjalanan kita ke Kota Tua Efesus.
Next Posting : Kota Tua Efesus / Ephesus Archeological Site
more photos : Album Turkey Trip
rgds,
Lucy
May 8, 2016
Seperti penjelasan Adem, pendapatan terbesar Turki adalah Textile. Segala macam textile. Tiap hari banyak kapal-kapal dari Eropa yg berlabuh di pelabuhan Turki yg membawa pembeli-pembeli partai besar. Ada textile berupa baju, bahan, kulit, karpet, textile rumah tangga (handuk, seprai, serbet, taplak meja, syal, tirai) etc.
Mengenai textile rumah tangga ini unik juga. Calon Pengantin wanita dan mamanya biasanya datang ke toko home textile untuk memborong handuk, seprai, baju mandi, taplak meja, tirai, serbet, dll. Ibu-ibu yg mau pindah ke rumah baru juga biasanya ke toko itu. Kita juga dibawa ke situ dan amazing, barang-barangnya emang murah dan made in Turkey, bukan made in China loh ... ha ha ha... Pada belanja untuk pribadi dan oleh-oleh juga.
Pagi ini kita ke toko jaket kulit, namanya Populer Leather. Turun dari bus kita dibawa masuk ke suatu ruangan yg ada catwalk-nya, dipersilahkan duduk dan dikasih kartu yg ada nomor-nomornya dan pensil. Setelah itu terdengar musik pengiring dan tampillah para model, pria dan wanita dengan berbagai model jaket, bermacam-macam warna. Nah ... cowo-cowo pada ngeliatin model cewe, dan cewe-cewe pada senyum-senyum ke model cowo ha ha ha ... Di puncak acara, ada bapak dan ibu dari rombongan kita yg jadi model dadakan ... jalan di catwalk dengan jaket kulit, nah kali ini applause kita sangat meriah dan maksimal ...
Setelah nonton fashion show, kita dibawa ke ruangan tempat jualan jaket kulit. Di situ kita dijelaskan tentang kulit yg dipakai untuk dibuat jaket. Kulit domba, bukan kulit sapi. Teksturnya lembut, ringan, bisa dilipat-lipat, tipis tapi hangat, dan waterproof ... diperagakan itu jaket disiram air mineral. Setelah itu kita dipersilahkan melihat-lihat dan mencoba, salesnya banyak banget yg siap membantu dan membujuk kita untuk beli. Pembayaran kalau cash, harganya bisa dapat discount tambahan. Ada mesin-mesin ATM untuk tarik tunai pakai kartu kredit. Harganya berapa ? Mahal beneran, kalau dikurs ke Rupiah bisa lebih dari Rp 10 juta. Selain jaket kulit, ada satu ruangan yg jual dompet kulit, tas kulit, sepatu kulit, dll. Katanya mereka membuat jaket, tas, dompet dan sepatu untuk merk-merk terkenal dunia yg dijual dengan harga lebih mahal lagi.
Saya engga suka jaket kulit (bingung mau dipakai kapan dan kemana juga ...), jadi saya keluar dan foto-foto di halaman. Ada anjing yg gede banget, mustinya saya foto sama orang supaya bisa ukur tinggi dan gedenya tuh anjing, tapi temen-temen saya pada gak mau. Takut soale gede bok ! Saya aja fotonya dari jauh. Saya rasa itu anjing Kangal Turki / Kangal dog, tapi kata Adem bukan .... Ini foto2 si doggy.
Selain itu saya foto bunga-bunga, buah ara, dll
Dan tentu saja, foto narsis dan foto group ibu-ibu ceriahhhh ....
House of Virgin Mary
Setelah dari Populer Leather, kita menuju ke House of the Virgin Mary atau Rumah Bunda Maria di Efesus.
Menurut wikipedia keterangannya begini :
The House of the Virgin Mary (Turkish: Meryem ana or Meryem Ana Evi, "Mother Mary's House") is a Catholic and Muslim shrine located on Mt. Koressos (Turkish: Bülbüldağı, "Mount Nightingale") in the vicinity of Ephesus, 7 kilometres (4.3 mi) from Selçuk in Turkey.
The house was discovered in the 19th century by following the descriptions in the reported visions of Blessed Anne Catherine Emmerich (1774–1824), a Roman Catholic nun and visionary, which were published as a book by Clemens Brentano after her death. The Catholic Church has never pronounced in favour or against the authenticity of the house, but nevertheless maintains a steady flow of pilgrimage since its discovery. Anne Catherine Emmerich was Beatified by Pope John Paul II on October 3, 2004.
Catholic pilgrims visit the house based on the belief that Mary, the mother of Jesus, was taken to this stone house by Saint John and lived there until her Assumption (according to Catholic doctrine) or Dormition (according to Orthodox belief).
Menurut keterangan Adem begini :
Rumah itu diperkirakan rumahnya Maria ibu Yesus. Setelah kematian Yesus, Rasul Yohanes membawa Bunda Maria yg sudah menjadi janda ke Efesus dan tinggal di daerah pegunungan. Kalau di Alkitab, memang sesaat sebelum Yesus meninggal dihukum mati pada sebuah tiang, Yesus menitipkan Maria, ibunya yg sudah menjanda kepada rasul yg dikasihinya, yaitu Rasul Yohanes. Kalau Yohanes tinggal di Efesus, kemungkinan Maria juga dibawa ke Efesus. Tapi Maria sendiri tidak selamanya tinggal di Efesus, kemungkinan Maria pindah ke Yerusalem dan meninggal di Yerusalem.
Bagaimana kok bisa ditemukan rumah Maria di Efesus ? Itu berdasarkan penjelasan dari seorang biarawati yg dapat penglihatan bahwa Maria tinggal di gunung dengan lingkungan, pemandangan dan sekitarnya yg mirip dengan rumah tsb di Gunung Koressos atau Gunung Bulbul (bhs Turki) di Efesus. Oleh orang Katolik dan Ortodoks, rumah itu dijadikan tempat suci, dan sekarang jadi gereja. Waktu kita datang sedang ada Misa Hari Minggu. Beberapa teman kita ikut misa, tapi engga ngerti krn dalam bhs Turki (kalo Bhs Inggris masih ngerti deh...)
Rumah tsb dari batu dan terdiri dari ruang tamu/makan, kamar, dapur. Ada jendela-jendela yg bisa lihat ke pemandangan di luar. Rumahnya kecil dan sederhana. Di dekat rumah itu ada 3 keran air yg melambangkan kesehatan, kekayaan dan kesuksesan. Tidak dikasih tahu yg mana oleh si Adem. Peserta disuruh pilih dulu dan disuruh cuci muka or minum, nanti baru dikasih tahu mana yg dipilih.
Saya hanya berkunjung sebagai wisatawan, jadi tidak untuk ibadat dan tidak ikut milih minum or cuci muka dengan air dari 3 keran itu.
Kita hanya sebentar di sini, setelah itu kita melanjutkan perjalanan kita ke Kota Tua Efesus.
Next Posting : Kota Tua Efesus / Ephesus Archeological Site
more photos : Album Turkey Trip
rgds,
Lucy
Label:
Buah Ara,
Dog,
Efesus,
Ephesus,
Figs,
Flower,
House of Virgin Mary,
Kangal Dog,
Kusadasi,
Luciana Adriyanto,
Travel,
Turkey,
Turkey Trip,
v1olet
Subscribe to:
Posts (Atom)