25 Desember 2013
Saya bangun sekitar jam 5 pagi dan siap-siap untuk menuju ke Taman Wisata Baturaden. Rencananya kita akan berendam air panas (hot spring) yg mengandung belerang. Baju ganti, handuk, perlengkapan mandi dll dipersiapkan. Seperti biasa, Anny membagikan Kopi Mocca untuk sarapan dan kita makan roti dan biscuit. Jangan sampai perut kosong, nanti masuk angin. Saya sarapan di beranda belakang sambil menikmati hijaunya pohon-pohon dan gemericik air terjun kecil dan sungai di belakang hotel. Bagus untuk mata nih, lihat yg ijo-ijo segerrrr ...
Sekitar jam 6 kita siap berangkat. Di halaman bawah sudah siap beberapa angkot yg akan membawa kita ke Kebun Raya atau Taman Wisata Baturaden. Satu angkot bisa muat 10 orang, ingat formasi 6 dan 4 ha ha ha ... Arifin di angkot kita dan sepanjang jalan dia tak berdaya diledekin terus sama encik-encik :)
Mengapa namanya Baturaden ? Sebetulnya tulisan yg benar adalah Baturraden yg terdiri dari kata Batur (pembantu) dan Raden (bangsawan). Jadi dulu ada bangsawan yg jatuh cinta dengan pembantu, dan pasangan itu ditentang keluarga (iyalah pastinyaaaa ....) dan pasangan itu cinta mati kayaknya dan mereka mati bersama di lokasi ini, sehingga dikasih nama Baturraden atau Baturaden.
Taman Wisata atau Kebun Raya Baturaden ini dikelola oleh PT Perhutani Alam Wisata. Ada beberapa obyek wisata di sini, misalnya Air Panas Belerang Pancuran Pitu (Pancuran 7), Pancuran Telu (Pancuran 3), Goa Selirang, Goa Sarabadak, dll
Sebagai Kebun Raya tentulah banyak pohon-pohon dan ada papan nama latin untuk pohon-pohon tersebut, jadi bisa untuk belajar biologi juga sambil berwisata. Pemandangan bolehlah, udara sejuk, dan saat kita datang sedang tik tik tik hujan rintik-rintik.
Nah gantian kita yg khawatir karena melihat tempat berendam air belerangnya ... cuma begini doang nih ? Kayak kolam kecil berbatu-batu kuning krn belerang, deretan ibu-ibu dan bapak-bapak yg menawarkan jasa lulur. Ada rumah yang isinya deretan kamar mandi dengan bak seukuran bath tube untuk berendam, dan kondisinya tidak membangkitkan selera kita untuk berendam di dalamnya lantaran dekil kuning-kuning dan airnya butek.
Sambil bingung-bingung mau ngapain ... kita jadinya foto-foto aja deh ... lokasinya di Tebing Belerang. Karena hujan rintik-rintik, tangga dan batu-batunya jadi licin ... Anny jatuh kepeleset, dan yg lainnya ikutan berjatuhan, sakit plus malu ha ha ha ... Akhirnya kita end up duduk-duduk di bangku kayu sambil makan jagung bakar, sambil mikir-mikir mau ngapain kita di sini.
Peserta tour lainnya lagi pada berjejer luluran, maskeran, pijit refleksi dengan cream belerang. Tiba-tiba si Tante datang dengan terengah-engah kasih info bahwa di tebing bawah, pemandangannya bagus buat foto-foto. Saya dan Dewi langsung kepingin ke bawah, tapi Anny dan Ani malas ikutan dan lebih memilih makan mie instant. Jadi saya dan Dewi menitipkan tas dan jinjingan kita, saya cuma bawa kamera doang. Jalan memang licin dan kita jalan pelan-pelan sambil pegangan, tapi pemandangan memang indah, beneran bagus buat foto-foto.
Di tempat yg lembab sering tumbuh jamur, dan bagi saya, jamur selalu menarik untuk difoto.
Lihat tangganya .... curam, licin, menurun, pegangannya cuma kayu aja ... Tapi pemandangannya memang bagus, sebanding dengan usaha kita menuruninya.
Pemandangan di gua juga bagus loh ...
Pancuran pitu .... air terjun di batu-batu yg gede-gede. Perbandingannya lihat tuh si Dian yg tampak kecil mungil.
Foto di depan air terjun ... selanjutnya ...
Enggak tahan lagi, setelah menitipkan kacamata dan kamera ke Arifin, langsung main air. Enak banget, air hangat, pijitan alami dari air terjun ... wow ... lupa deh gak bawa baju ganti. Dewi juga menyusul basah-basahan. Saat itu hanya 2 tante dan kita berdua. Tapi selanjutnya peserta dari group kita pada menyusul.
Eh ternyata Ani datang dan bergabung basah-basahan dengan kita. Tinggal si Anny yg masih nyangkut di atas bersama barang-barang kita. Selanjutnya Ani menjemput Anny dengan terlebih dulu mencarter porter untuk bawain barang-barang kita. Akhirnya komplitlah kita di pancuran bermain air ha ha ha .... oh asyiknya ...
Maunya sih main air dan foto-foto terus, tapi sudah saatnya kita pulang, jadi kita diminta, tepatnya dipaksa udahan dan giliran ke kamar mandi / kamar ganti. Mau tau kan gimana kamar gantinya ? Sangat sederhana dan jauh dari yg namanya nyaman ha ha ha ... Hanya bedeng dari seng. Ada 2 kamar mandi yg di dalamnya ada ember dan air gunung yg dingin buat bilas, dan ada 1 kamar yg hanya buat ganti saja. Lihat foto di bawah ini. Si Anny lagi handukan ngantri mandi. Iseng banget nih si Arifin, tau aja ada artis lagi ngeceng.
Setelah mandi dan rapih-rapih ala kadarnya, kita langsung naik ke meeting point di atas, dan masih berdebar-debar udah disuruh lanjut nanjak ke tempat angkot kita mangkal. Cape juga bok, apalagi bawaan saya berat -- baju basah dan kamera. Tapi masih sempat foto-foto dan mengagumi keindahan pohon yg berkabut.
more photos on v1olet's flickr
Kita kembali ke Hotel Moro Seneng dan packing, siap-siap untuk pulang. Kita makan siang, yg sebetulnya adalah sarapan pagi yg kesiangan. Sebetulnya Hotel ini bagus dan lumayan fasilitasnya, termasuk ada kolam renang yg bersih dan cukup besar, hanya saja kita tidak ada waktu untuk menikmatinya. Setelah makan, kita naik mobil golf lagi menuju ke bis.
Di perjalanan pulang kita mampir ke toko oleh-oleh, beli aneka camilan dan getuk goreng. Oya, di toko itu ada jual batik juga loh, saya dan Ani belilah buat oleh-oleh sebagai kenang-kenangan. Been there, bought this batik. Perjalanan pulang yg panjang dan lama, tidur, ngobrol, ngemil, tidur lagi, dst. Makan malam kita lumayan enak, prasmanan, banyak pilihan gaya sunda-an. Saya makan lalapan, Ani makan bakso. Dessert kita es lilin.
Tiba di Pom Bensin Emporium sudah tengah malam. Saya dijemput dan teman-teman saya naik taksi karena mereka rumahnya di daerah Grogol dan sekitarnya, pada berdekatan.
End of the trip. Singkat tapi padat nih trip kali ini .... boleh juga trip murah meriah kayak gini, boleh diulang next year :)
rgds,
Lucy