Day 2
PELABUHAN RATU IN THE MORNING
Pantai Pelabuhan Ratu ini terletak di Pantai Selatan dari Samudera Hindia, makanya ombak di sini besar. Kalau tidak hati-hati bisa terseret ombak. Hal ini juga dikaitkan dengan mitos Nyi Roro Kidul, Ratu Pantai Selatan. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, tempat favorit Sang Ratu untuk berkunjung adalah kawasan Hotel Inna Samudera Beach ini dan di Hotel ini ada 1 kamar yg dikhususkan. Warna favoritnya adalah hijau. Jadi kalau ke sini mendingan jangan pakai baju warna hijau dan jangan bawa sesuatu yg hijau-hijau. Bagaimana dengan snack Taro rasa Bbq dan Rumput Laut yg bungkusnya hijau, boleh gak ??? He he he ...
Setelah ngopi-ngopi dan sarapan sedikit, beberapa dari kita ada yg berenang di kolam renang, ada yg berenang di pantai, ada juga yg jalan-jalan menyusuri pantai. Saya termasuk yg suka jalan-jalan di pantai. Sendal ditinggal di pinggir kolam renang. Inilah yg saya sesali, karena ternyata di ujung sana banyak batu-batu dan telapak kaki saya sakit banget jalan di batu-batu itu.
Saya jalan-jalan bersama dengan 2 tante saya, dan mereka berdua sibuk mencari batu yg lonjong yg enak buat ulekan. Ada-ada aja ... jauh-jauh ke Pelabuhan Ratu oleh-olehnya batu ulekan. Waktu kembali ke pinggir kolam renang, ternyata para ibu-ibu itu sudah kembali ke kamar dan sendal kita dibawa mereka. Jadilah kita kembali ke kamar dengan nyeker. Setelah mandi, kita sarapan yg sesungguhnya di restaurant hotel. Menunya sangat sederhana untuk taraf hotel bintang 4, yaitu nasi goreng, bihun goreng, bubur ayam, telur dadar, dan kerupuk. Saya makan bubur ayam. Setelah itu kita berangkat menuju obyek wisata di kawasan Pelabuhan Ratu ini.
PANTAI KARANG AWU
(karang hawu = karang tungku)
Kita tiba di Pantai ini sekitar jam 10.30 pagi dan panasnya luar biasa, sampai silau deh ... Pantai di sini banyak karang-karangnya dan ombaknya termasuk besar. Kita hanya jalan-jalan di atas karang dan foto-foto. Di hari Minggu seperti ini, banyak pengunjungnya pasangan muda-mudi yg lagi pacaran. Tapi banyak juga keluarga-keluarga.
Perjalanan dilanjutkan ke Pemandian Air Panas.
PEMANDIAN AIR PANAS CISOLOK
Pemandian Air Panas ini adalah mata air panas biasa, sepertinya tidak mengandung belerang atau yodium atau bahan-bahan kimia. Hanya air bening biasa soalnya tidak bau belerang seperti di Ciater dan warnanya tidak hijau seperti di Grage Sangkan, tapi panas sehingga bisa untuk terapi. Ada beberapa mata air, yg saya hampiri setidaknya ada 3 mata air dan menyembur sampai tinggi. Untuk mandi-mandi ada yg gratis, ada juga yg bayar. Kawasan ini sedang dibangun dan diperbaiki. Lumayanlah jadi lebih rapih dan terawat.
Gubuk untuk istirahat. Menyeberang lewat jembatan kayu ini. Unik sekaligus deg-deg-an ...
Ini jembatan gantung. Kalau lewat di atasnya, njot-njot-an ... Menuju ke lokasi air panas mau tak mau harus lewat jembatan ini. Bolak-balik ... seru juga sih ...
Kata tante saya, di sekitar sini ada tempat yg pemandangannya bagus untuk foto, seperti di teluk. Boleh deh kita ke sana.
SAWAH TERASERING DAN PEMANDANGAN TELUK
Tante saya sudah rada-rada lupa tepatnya di mana. Kita coba jalan terus dan akhirnya ketemu tempat yg bagus, tapi susah parkir mobil, akhirnya jalan lagi hingga akhirnya bisa parkir untuk foto-foto sebentar, sekaligus ngaso, minum-minum dan makan biscuit seperti piknik.
Saatnya makan siang, kita makan chinese food di kota Pelabuhan Ratu. Namanya Restaurant Queen. Tampaknya ini satu-satunya chinese restaurant di kota ini. Rasanya lumayan dan harganya mahal untuk makanan seperti ini. Kali ini bukan wisata kuliner, jadi tidak foto-foto makanan.
Selesai makan, kita kembali ke Hotel untuk istirahat. Tidur-tiduran, nonton TV, membaca novel .... hingga sore. Nah, sore hari saat yg tepat untuk mandi-mandi air laut sambil terapi pasir pantai sampai cemong-cemong ... Eitssss saya tidak ikutan, karena saya mau motret sunset lagi.
SUNSET .... AGAIN ....
Pantai yg kelihatannya berkabut-kabut ... (kan motretnya pakai filter ... he he he...)
Langitnya v1olet ... senjanya v1olet ...
Saya motret sendirian sampai magrib ... ngeri juga sih. Waktu enak-enak motret, terdengar suara aneh ... Suara apa hayoooo ? Ternyata suara tokek .... aduuuuuuhhhh bikin takut aja. Tak lama kemudian mama dan para tante muncul dan memaksa berhenti motret karena hari sudah mulai gelap. Padahal masih kepingin motret lagi, warna langit sedang dramatis ... terpaksa balik ke hotel. Tapi suasananya memang sepi dan agak seram sih, kalo sendirian ....
Setelah mandi, kita makan malam. Setelah makan malam, para tante main kartu domino, rame banget .... sampai tengah malam. Saya sih sekitar jam 10-an sudah ngantuk banget, jadi bobok yukkkk
to be continued
rgds,
Lucy