Onion Cafe, Anguk Seoul
Waktu kita tiba antrian sudah panjang. Kita menunggu cukup lama, karena namanya cafe yang cozy begini cocok buat ngobrol-ngobrol kan, jadi pada berlama-lama.
Bangunannya kayak hanok kuno karena ini dulunya kuil, tapi sudah direnovasi jadi agak modern dari kayu-kayu, kaca, terbuka, bisa duduk di tangga-tangga lantai pakai bantal, bisa duduk di lantai pakai bantal-bantal, atau di meja. Roti-roti ditaruh di meja-meja, kita pilih mau yang mana, terus bawa ke kasir, pesan minuman dst. Jangan lupa ngetap tempat karena rame, kayaknya mayoritas turis yg baca rekomendasi viral kayak kita.
Roti yg paling ngetop adalah Pandoro, yang lancip kayak gunung lalu dikasih icing sugar. Roti-roti lain juga menarik. Minuman ada macam-macam, yg kopi-kopian, dan yg non kopi seperti teh dan minuman yg pakai buah.
Harga standard cafe lah.
Selanjutnya kita jalan kaki menuju Bukchon Hanok Village.
Buckhon Hanok Village
Kampung Hanok Bukchon adalah sebuah kampung rumah tradisional Korea di Seoul, Korea Selatan. Bukchon bermakna Kampung Utara dikarenakan berlokasi di sebelah utara Kali Cheonggye dan Jongno. Perkampungan ini sejarahnya merupakan permukiman dan tempat tinggal para pejabat dan anggota keluarga kerajaan Dinasti Joseon. - Source Google
Ini kampung masih ada penghuninya dan orang-orang kaya, kelihatan dari mobil-mobilnya pada mewah. Karena jadi obyek wisata, maka banyak turis. Warga sudah protes saking ramenya turis pada foto-foto dan berisik sampai menggangu privasi mereka. Maka ada petugas yang khusus patroli di sekitar situ untuk jaga ketertiban. Turis boleh foto-foto asal gantian dan tidak berisik.
Oya, areanya bersih ya, makanya ga boleh nyampah.
Di area ini ada juga pertokoannya yang jual souvenir dan toko kosmetik Korea yang bisa untuk oleh-oleh.
Satu hal yang bikin saya terbantu adalah ada petugas (anak-anak muda) yang wara-wiri di area tempat wisata dan pusat pertokoan/perbelanjaan, yang tugasnya memberi informasi dan bantuan ke turis. Mereka ada yang bisa bahasa Inggris, Mandarin, dll. Mereka pakai seragam dan ada tulisan di tangannya bahasa yang mereka layani. Mereka bisa kasih informasi lokasi (in case kita nyasar), informasi tempat wisata dan bahkan bisa bantu kita carikan / pesankan taxi. Mereka masih anak-anak muda dan bahasa Inggris mereka bagus.
Misalnya waktu kita di Bukchon Hanok Village mau makan samgyetang di Restaurant Tosokchon, mereka bantu kita pesankan taxi yang bisa untuk 6 orang. Wah .... mantap.
Tosokchon Samgyetang
Katanya ini Samgyetang paling otentik, ada salah satu menteri yang makan di sini waktu ke Seoul. Kita juga mau cobain lah ...
Harap diperhatikan ya ... kalau makan samgyetang di sini aturannya adalah satu orang satu porsi, gak boleh sharing. Masalahnya kita ini terbiasa makan sharing dan sukanya icip-icip doang, apalagi ini porsinya gede banget, satu ekor ayam big size (bukan kecil kayak ayam kampung di Indo, tapi segede ayam broiler usia lebih dari 30 hari). Mana itu ayam kan dagingnya banyak banget dan diisi pakai beras ketan dan ginseng dan rempah2, berkuah pula. Akhirnya setelah berkompromi dengan ajumah yang pimpinan resto, kita boleh sharing 1 porsi berdua. Ini juga ngabisinnya sampe terkenyang-kenyang. Rasanya sih enak ... tergantung kita meracik kecap2an
Ini penampakannya
Sudah kenyang, kita lanjut dari Tosokchon di Jong-no ke Seoul Namsan Tower di Yongsan-gu. Kita naik taxi.
Seoul Namsan Tower
Menara Seoul N, atau resminya bernama Menara Seoul YTN dan biasanya disebut Menara Namsan atau Menara Seoul, adalah sebuah menara observasi dan komunikasi yang terletak di Gunung Namsan di Seoul, Korea Selatan. Menara setinggi 236 meter ini merupakan titik tertinggi kedua di Seoul. Wikipedia
Gak afdol kalau ke Seoul gak mampir ke sini. Beli tiketnya online, bisa di K-Look. Beli tiket kereta gantung pp (karena taxi gak bisa naik, cuma sampai di bawah aja), terus beli tiket Observatory, jadi bisa naik lift sampai ke Observatory Deck.
Setelah turun dari cable car / kereta gantung itu masih jalan dan naik tangga yg lumayan tinggi dan bikin capek, jadi pakailah sepatu yang nyaman. Ga kebayang kalo pakai sepatu gaya or high heels. Ada taman untuk foto2 dengan pemandangan kota Seoul, terus ada gembok cinta yang sering dipakai shooting drakor, tapi terus terang di sini tuh rame banget ... segala macam orang ada di sini dah, warga lokal maupun turis.
Kita naik lift ke Observatory. Di sini juga bisa foto2 dengan background view kota Seoul, ada toko souvernir, cafe, restaurant, permainan games 3D dll
Boleh foto-foto sampai puas.
Next kita ke Myeongdong untuk belanja-belanja dan makan malam.
Myeongdong
Tempat belanja turis. Merek2 terkenal Korea ada semua di sini. Dari kosmetik, fashion, makanan, camilan, resto, cafe, komplit. Tapi warga lokal enggak belanja di sini karena mahal. Nah, karena hotel kita di area ini (enggak terlalu jauh) jadi kita ke sini aja lah.
Setelah shopping2 dikit, kita makan malam Korean BBQ di Golden Ranch. Ini banyak warga lokal juga, anak-anak muda, pada makan di sini. Enak, dagingnya segar. Soal harga, saya gak tau mahal atau murah, yang penting makan daging ... hahaha ...
Makan udah, belanja udah, saatnya balik ke Hotel. Karena besok musti bangun pagi-pagi sekali untuk ke Busan.
to be continued
rgds,
Lucy